08 - Pertengkaran Elena dan Ibunya.

39 4 0
                                    

  Ting tong ...

  Ting tong ...

  Suara nyaring bel mengejutkan Wildan dan Ayu. Saat ini keduanya sedang berkumpul di ruang keluarga. Wildan menatap Ayu yang juga sedang menatapnya.

  "Siapa ya yang malam-malam begini datang bertamu, Pak?" Ayu sangat penasaran, ingin tahu siapa yang datang, begitu juga dengan Wildan.

  Wildan menggeleng. "Bapak juga enggak tahu, Bu."

  "Biar Ibu lihat." Ayu baru saja akan beranjak dari duduknya ketika melihat seorang pelayan bernama Dini bergegas menuju pintu utama, Ayu pun mengurungkan niatnya untuk beranjak.

  Tak berselang lama kemudian, terdengar suara langkah kaki mendekat.

  Wildan dan Ayu dengan kompak menoleh ke samping untuk melihat siapa yang datang.

  "Din, siapa yang datang?" Ayu melihat Dini datang sendiri, membuat rasa penasarannya semakin tinggi.

  "Nyo–"

  Belum juga Dini menjawab pertanyaan Ayu, suara Diah sudah terlebih dahulu terdengar.

  "Mana Elena?"

  Kedatangan Diah mengejutkan Wildan dan Ayu. Keduanya sama-sama terkejut, tapi Ayu bisa dengan cepat merubah kembali mimik wajahnya, berbeda dengan Wildan yang kini memasang raut wajah datar.

  Ayu beranjak dari duduknya, lalu menghampiri sang besan untuk berbasa-basi. "Elena lagi ke luar, sama Dava."

  "Oh, dia lagi pergi ke luar." Tanpa permisi, Diah duduk di sofa, tepat di hadapan Wildan.

  Berbeda dengan Ayu, Wildan enggan bertegur sama dengan Diah.

  Tak terasa, hampir 15 menit sudah berlalu sejak Diah datang. Selama itu pula, Ayu mencoba untuk mengajak sang besan mengobrol.

  "Duh, kenapa Dava sama Elena belum pulang juga?" keluh Ayu dalam hati. Kedatangan tiba-tiba Diah membuat Ayu tak tenang. Ayu seketika berpikir kalau Diah sudah tahu jika Dava akan menikah lagi, dan kedatangan Ayu ke sini adalah untuk menolak rencana pernikahan tersebut.

  "Akhirnya mereka datang juga." Perasaan Ayu berubah menjadi sedikit lega begitu mendengar suara mobil milik Dava.

  Ayu bergegas menghampiri Dava dan Elena, sedangkan Wildan dan Diah tetap duduk di sofa.

  "Ada apa, Bu?" Raut wajah Ayu terlihat khawatir, membuat Dava jadi bertanya-tanya, apa yang terjadi?

  "Ada Bu Diah." Ayu menjawab cepat pertanyaan Dava.

  Senyum yang awalnya menghiasi wajah Elena langsung luntur. Elena bergegas memasuki rumah, diikuti Ayu dan juga Dava.

  Diah berdiri dari duduknya ketika melihat kedatangan sang anak, Elena.

  "Kenapa Ibu datang ke sini?" Bukannya menyapa dan memeluk Diah, Elena malah langsung mengajukan pertanyaan yang sontak saja membuat senyum di wajah Diah sirna.

  "Apa Ibu nggak boleh datang ke sini?" Diah bertanya ketus.

  "Kita bicara di belakang." Elena mengabaikan pertanyaan Diah, dan bergegas pergi menuju halaman belakang, diikuti oleh Diah.

  "Dav, kamu mau ke mana?" Ayu langsung menahan tangan Dava ketika Dava akan pergi.

  "Dava mau ke belakang juga, Bu."

  Ayu menggeleng. "Sebaiknya kamu di sini aja, biar Elena bisa bicara secara leluasa sama Ibunya."

  Dengan berat hati, Dava mengikuti saran Ayu.

Istri kedua sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang