-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination
-part gavin x angkasa
-topik sensitif[Happy reading]
....
🍑
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
."Jawab!! " Bentak gavin dengan wajah yang kian mengeras...
Wajah angkasa benar-benar berantakan, dirinya benar-benar ketakutan, ini pertama kalinya gavin meninggikan suara di hadapannya...
"M-maaf hiks"
"Gue gak nyuruh lo minta maaf angkasa"
"Hiks— hiks"
"Kenapa nangis? " Tanyanya datar.
Srett
"ABANG! "
Selimut yang angkasa kenakan ia tarik sekaligus dan melemparnya asal, membuat si pemilik tubuh beringsut menutup area sensitifnya dengan menekuk kaki dan memeluk lututnya. Tubuh putih dan elok angkasa terlihat dengan benar-benar jelas di hadapannya.
"Lo suka jadiin gue fantasi lo kan sa? " Tanya gavin dengan raut tidak terbaca. Sedih, marah, berbagai perasaan gavin telan, membuat angkasa yang menunduk seketika menoleh was-was...
"A-abang"
"Gue ada di depan lo, kenapa gak sekalian aja lo lanjutin kegiatan cabul lo itu, biar lo makin puas"
"Hiks— abang u-udah, hiks asa minta maaf"
Tangis angkasa benar-benar pecah, ia tidak rela gavin merendahkannya dalam kemarahan, rasanya menyakitnya.
Meskipun keduanya jarang berkomunikasi atau berinteraksi, tapi angkasa tidak bisa terus berbohong, jika ia berharap lebih pada laki-laki yang selalu menatap dirinya dengan tatapan tajam sekaligus lembutnya itu.Napas angkasa tersenggal, tangisnya benar-benar tersendu...
"Bilang ke gue, apa yang buat lo kayak gini? Lo suka gue? Atau ada hal lain yang lo sembunyiin sa? "
Angkasa menunduk tidak lagi berani menatap wajah tegas di depannya, angkasa merasa ia tidak layak dan pantas untuk melihat sosok di hadapannya.
"Sa" Panggil gavin mulai melembutkan tatapannya....
"M-maaf hiks"
Gavin mendongak dengan tangan mengepal di kedua sisi. Amarahnya benar-benar memuncak. Bukan tanpa alasan gavin marah, ia hanya takut apa yang di fikirkannya benar-benar terjadi pada angkasa, gavin takut jika suatu saat ia di hantui perasaan bersalah yang tidak pernah ada batasnya.
gavin takut...
....
🍑
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
."Dra"
Merasa namanya yang di panggil, andra menoleh ke arah gavin yang duduk di sampingnya tanpa mengatakan apapun sedari mereka datang ke tempat ini, hanya berdua.
Rooftop adalah tempat biasa gavin dan teman-temannya menghabiskan waktu jika malas belajar. Walaupun gavin ketua osis, ia tidak sepenuhnya akan patuh dan mentaati aturan sekolah.
Melihat gavin yang diam dengan tatapan kosongnya, membuat andra tahu, jika masalah yang tengah di hadapi sahabatnya bukan masalah kecil.
"Lo bisa tanya atau cerita apapun yang ganjal di hati sama fikiran lo" Kata andra yang mana ucapannya membuat gavin menunduk dengan tangan saling meremat.
"Menurut lo... Apa yang memicu seseorang pengen banget ngelakuin seks? Sedangkan orang itu sendiri masih di bawah usia legal?"
Andra terhenyak mendengar pertanyaan tidak terduga gavin yang masih menunduk menatap sepatunya. Andra tidak langsung menjawab...
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA (𝘽𝙥 𝙾𝚗 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐)
Teen Fiction"Adek mau sama ano aja" allen/gallen "Sun dulu sini" geovano "h-halo bang gavin hehe" asa/angkasa "Kenapa?" gavin "hehe" -𝙶𝙰𝙻𝙻𝙴𝙽𝙳𝚁𝙰 𝙰𝙻𝙴𝚇𝙰𝙽𝙳𝚁𝙸𝙰 -𝙶𝙴𝙾𝚅𝙰𝙽𝙾 𝚂𝙼𝙸𝚃𝙷 -𝙶𝙰𝚅𝙸𝙽𝙳𝚁𝙰 𝙰𝙻𝙴𝚇𝙰𝙽𝙳𝚁𝙸𝙰 -𝙰𝙽𝙶𝙺𝙰𝚂𝙰 𝚁𝙰�...