-16

2.8K 288 7
                                    

-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination

[Happy reading]

....

🍑
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
.

"Mau kemana? "Tanya gallen menahan tangan geo yang akan bangkit dari posisi rebahannya.

" Sebentar ya... Mau ke bawah dulu, ambil tas" Ujar geo menatap wajah gallen yang masih sembab pasca menangis beberapa waktu lalu.

Anak itu memaksa geo menginap, dan terus merengek ingin tidur bersama walaupun kakak dan kedua orang tuanya sudah melarang. Tapi gallen adalah gallen, si keras kepala yang apapun keinginannya harus terpenuhi.
Sebenarnya tidak masalah juga menurut geo, toh gallen juga laki-laki, sama sepertinya, jadi tidak akan ada masalah atau terjadi hal-hal yang tidak mereka inginkan jika mereka tidur di ruang yang sama dan tempat tidur yang sama, setidaknya itu yang terlintas di benak geo.

Mungkin saat gallen sudah terlelap nanti, geo akan menyelinap keluar dari kamar si manis. Walaupun ia senang dengan keinginan gallen, tapi geo tidak ingin melanggar atau membantah perkataan kakak dan orang tua dari temannya itu.

Ya teman, mereka tidak meresmikan hubungan apapun selain pertemanan, setidaknya untuk saat ini.

"Adek ikut" Ucap gallen membuat geo lagi-lagi harus bisa menahan gemas.

Geo kembali mendudukan dirinya di samping gallen, yang tidur terlentang dengan selimut menutupi sebatas pinggangnya, mencondongkan tubuhnya untuk lebih dekat dengan si pemilik tempat tidur, ia mengusap lembut kelopak mata gallen, yang masih sedikit membengkak menggunakan ibu jarinya.

"Nih.... Matanya udah capek, lo butuh istirahat" Ujar geo memberi pengertian pada yang lebih kecil.

"Tapi adek mau sama ano aja" Tutur gallen pelan. Tangan mungil namun berisi miliknya terangkat, memainkan kerah piyama yang geo kenakan. Itu milik gavin.

"Gemes banget sih" Geram geo menangkup kedua pipi gembil gallen membuat bibirnya otomatis mengerucut lucu. Geo terkekeh gemas melihatnya...

"Awdek mwau samwa anwo awja" Ujarnya tidak jelas, membuat geo meledakkan tawa. Tangannya melepaskan pipi gallen dan beralih mengusap-usap lembutnya pipi memerahnya.

"Gak jadi ke bawah, disini aja" Katanya dengan senyum kecil dan tatapan lembut, membuat gallen terlena dengan tatapan sedalam samudera itu.

"Adek suka" Celetuk gallen tiba-tiba membuat geo mengernyit...

"Suka apa? "

"Adek suka ano, adek gak mau bagi-bagi ano sama cewe.... Ano buat adek aja. Kalo ano sama adek, ano pasti bakal seneng terus. Adek gak akan tinggalin ano, nanti adek kasih uang banyak- banyak buat ano" Ocehnya membuat geo gemas bukan main....

"Punya uang dari mana? " Tanya geo dengan tatapan mengejek membuat gallen menatapnya sebal.

"Adek punya!! Uang adek banyak" Serunya tidak terima. Meski matanya sudah memberat, tapi gallen belum ingin menutup matanya jika geo tidak menyetujui ucapannya.

"Dih,... Ice cream jatuh aja masih minta ganti rugi, sok sok an mau ngasih uang banyak"

Sebenarnya geo tidak begitu menginginkan uang yang gallen maksud, gallen menginginkan kehadirannya saja geo merasa senang bukan main, tapi karena gemas dengan setiap ekpresi wajah yang di tampilkannya membuat geo berinisiatif untuk terus membuat anak itu mengoceh.

Gallen bangun dari tidurnya, ia berjalan ke arah meja belajar dan mengambil dompetnya yang lumayan tebal, geo hanya memperhatikan gerakan sang empu dari kejauhan. Gallen kembali mendekat dan duduk bersila di atas ranjang, berhadapan dengan geo yang tengah berbaring menyamping, dengan tangan kanan menyangga kepalanya....

SEMESTA (𝘽𝙥 𝙾𝚗 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang