-19

4.1K 359 88
                                    

-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination

[Happy reading]

....

🍑
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
.

"Ini sakit? " Tanya gallen. Tangan kecil nan berisinya menyentuh pelan tulang pipi kanan geo. Sang empu meringis membuat gallen yang duduk berhadapan dengannya mencebikkan bibir ke bawah....
"Kenapa di pukul? Mereka gak sayang ano? Mereka kok tega hiks" Geo mengulum bibir menahan senyum gemas. Gallen terisak pelan dengan wajah memerah....

Saat ini keduanya tengah duduk berhadapan di atas ranjang pesakit geo di ruang rawatnya. Siang tadi cukup ramai karena ada leon, nathan, gavin dan aluna, tapi saat menjelang malam mereka memutuskan untuk pulang, sekaligus memberi kedua remaja itu ruang untuk berbincang....

"Mana ada orang tua gak sayang anaknya, macan aja yang buas gak rela anaknya kenapa napa" Balas geo memberi pengertian. Tangannya mengusap surai gallen lembut membuat sang empu merasa nyaman.

"T-terus hiks,... Kenapa ano di pukul?" Tanya gallen lagi menuntut jawaban. Ia mengusap ingusnya yang mengalir menggunakan lengan piyama tidurnya, membuatnya tampak lucu di mata geo....

"Mau jawaban boong apa jujur? " Goda geo yang mendapat geplakan sayang di bahu kirinya.

"Jangan bercanda!! adek lagi serius hiks" Sengak gallen.

Ringisan geo membuat gallen merasa bersalah, dan mengusap usap bahu geo dengan pelan....
"Maaf ya,... Gue ngilang gitu aja—"

"Kenapa? " Potong gallen....

"Ayah gak ngizinin gue keluar rumah, makanya gue gak bisa balik buat nepatin janji gue ke lo" Ucapnya dengan tatapan tertuju dalam pada manik rubah gallen.

"Kamu di hukum? " Geo mengangguk membenarkan...
"Kenapa? " Lanjut gallen ingin tahu...

"Karna gue salah" Kata geo. Matanya bergetar melihat tatapan polos gallen yang seolah hanya ingin tahu masalahnya, tapi tidak akan mengerti dengan yang di ucapkannya.
"Perasaan gue gak salah,... Tapi gue salah menempatkan dimana hati gue harus berlabuh"

"Kamu jatuh cinta?" Geo sedikit terkejut dengan pertanyaan gallen...
"Sama siapa? " Nada bicara gallen merendah, tenggorokannya terasa tercekat.

"Seseorang mungkin gak sadar, bahwa dirinya dicintai" Tutur geo membuat gallen menunduk dalam.

"Apa yang salah sama hati kamu? Semua orang berhak jatuh cinta. Kamu sendiri aja gak bisa menolak isi hati kamu sendiri, apalagi ayah kamu yang bukan pemiliknya" Ucapan bijak gallen membuat geo tertegun. Ia merasakan sebuah dorongan besar untuk terus yakin dengan pilihannya....

Berbeda dengan gallen, ia mengucapkan hal tersebut dengan dada terasa di remat. Batinnya bertanya-tanya tentang siapa sosok yang dicintai oleh geo, orang yang dicintainya juga...

'Adek juga mau, geo cinta adek tanpa adek harus minta'

"Len" Panggil geo. Sangat jarang dirinya memanggil nama gallen...

Gallen mendongak menatap manik kelam geo yang seolah memanggilnya untuk terus menyelam ke dalam lubang hitam tanpa dasar itu.

"Gue jatuh cinta sama cowok" Ujar geo membuat dada gallen kian berdegup....
"Tapi dia bodoh, bego, polos-polos minta gue polosin" Gallen sedikit terkekeh mendengar nada kesal geo yang menggebu...

"Siapa? "

"Alesan gue di hukum karena gue jatuh cinta sama cowok,... Gue salah ya len? " Bukannya menjawab pertanyaan gallen, geo malah kembali bertanya dengan tatapan putus asa. Gallen iba melihat hal itu....

SEMESTA (𝘽𝙥 𝙾𝚗 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang