-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination[Happy reading]
....
🖤
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
.Geo menyesap jus persik yang mama samuel sajikan di hadapannya. Ia duduk di kursi bar pantry yang ada di rumah samuel, saling berhadapan dengan si pemilik rumah yang tengah asik menikmati seruputan kuah mie instan yang di buatnya beberapa saat lalu.
Berbeda dengan samuel, geo hanya memutar dan menatap kosong gelas di genggamannya sesekali menikmati cairan dingin di dalamnya.
"Sam" Panggil geo yang mendapat gumaman samar dari samuel....
"Gue di keluarin dari sekolah""Uhhuk! uhukk! air! Uhuk!! "
Geo memberikan air pada samuel yang di teguk rakus oleh sang empu. Wajah memerah dan mata berkaca samuel tidak membuatnya iba, masalahnya lebih rumit daripada wajah kacau samuel....
"Kidding lo gak lucu, sumpah" Kata samuel setelah menetralkan ekspresinya dan kembali menyuapkan mie instannya.
Geo merogoh saku hoodie yang di kenakannya, dan menyimpan kertas putih yang sempat ia baca beberapa waktu lalu, di hadapan samuel.
Samuel terdiam, ia mengambil dan membuka lembaran terlipat itu. Ekspresi terkejut ketara di wajahnya, rahangnya mengatup dengan gigi bergemeletuk.
"Orang tua lo tuh yang paling gak berguna! Gak ada sekalipun keberuntungan yang lo dapet dari hasil kerja keras yang selalu mereka banggain, yang ada mereka cuma bisa bawa sial buat lo! " Geram samuel melampiaskan kekesalannya....
"Percuma punya otak pinter kalo gak di pake" Lanjutnya memaki....Geo terkekeh miris mendengar apa yang samuel katakan ada benarnya. Ia mendongak menghalau air mata yang hampir saja terjun dari mata kelamnya.
Jika bukan karena tuhan masih berbaik hati padanya, dengan memberikan kehadiran gallen di sisinya, siapa kiranya ia sekarang? Dunia sedang membicarakan keburukan keluarganya, dunia sedang memaki dan menggunjing keluarganya, dunia sedang mendo'akan yang terburuk untuk keluarganya, tapi tuhan masih berbaik hati memberikannya perlindungan dalam bentuk gallen padanya....
Entah kebaikan apa yang ia lakukan di masa lalu, sehingga dari banyaknya keburukan yang ia lakukan, tuhan masih memberikannya kebaikan...
"Ano" Panggilan lembut mengalun dari arah belakang. Geo mengusap matanya sejenak dan berbalik, ia mengulas senyum termanisnya untuk gallen yang berjalan dengan wajah mengantuk ke arahnya.
"Sayang mau pulang? " Tanya geo lembut. Ia menyambut gallen ke dalam dekapannya.
"Adek mau jajan" Tutur gallen. Ia mengusap matanya yang sedikit memerah.
Geo menoleh ke arah jam digital yang menunjukan pukul 21:25 malam. Mereka baru satu jam di rumah samuel....
"Yaudah.. Sayang tunggu di depan dulu ya, sama mama sam.." Ujar geo...
"Aku mau ngomong dulu sama sam, sebentar" Lanjutnya.Gallen mengangguk dan berlalu meninggalkan keduanya. Geo menoleh pada samuel yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksi keduanya dalam diam.
"Sam" Panggil geo....
"Gue boleh minjem duit lo dulu gak, gue lagi gak megang" Sambungnya.Tanpa bertanya untuk apa, samuel memberikan tiga lembar uang berwarna merah di hadapan geo yang di terima dengan senang hati oleh sang empu.
"Thanks ya.. Nanti gue ganti" Kata geo bangkit dari duduknya.
"Gak usah, simpen aja" Sahut samuel membuat geo menggeleng....
"Gue minjem, bukan minta" Ucap geo sebelum kemudian beranjak dari hadapan samuel yang memperhatikannya dari belakang dengan tatapan yang sulit di artikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA (𝘽𝙥 𝙾𝚗 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐)
Teen Fiction"Adek mau sama ano aja" allen/gallen "Sun dulu sini" geovano "h-halo bang gavin hehe" asa/angkasa "Kenapa?" gavin "hehe" -𝙶𝙰𝙻𝙻𝙴𝙽𝙳𝚁𝙰 𝙰𝙻𝙴𝚇𝙰𝙽𝙳𝚁𝙸𝙰 -𝙶𝙴𝙾𝚅𝙰𝙽𝙾 𝚂𝙼𝙸𝚃𝙷 -𝙶𝙰𝚅𝙸𝙽𝙳𝚁𝙰 𝙰𝙻𝙴𝚇𝙰𝙽𝙳𝚁𝙸𝙰 -𝙰𝙽𝙶𝙺𝙰𝚂𝙰 𝚁𝙰�...