-14

2.9K 275 18
                                    

-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination

[Happy reading]

....
🍑
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
.

"Gimana sat? "

"Aman boss, dah beres semuanya, lo tinggal datang aja ke tempat biasa kita"

Gavin mengangguk puas dengan senyum kecil tersemat di bibir merah alaminya. Tangannya terangkat mengelus surai lembut di hadapannya. Angkasa tidak menolak perlakuan gavin, ia justru merasa nyaman dengan itu, ia melanjutkan makan siangnya di temani gavin yang tengah membolos sekolah.

"Oke, makasih. Kalian boleh beli apa aja yang kalian mau asal jangan melewati batas"

Satya bersorak senang di ikuti teman-temannya yang lain di sebrang telpon, mereka tahu dan mengerti apa yang gavin katakan.
Yang gavin maksud adalah, boleh membeli apa saja yang mereka inginkan, makanan, minuman, motor, mobil, apa saja yang di inginkan asal tidak melewati batas aturan usia mereka, seperti minuman beralkohol, atau melakukan seks bebas dengan wanita panggilan, apalagi sampai melewati batas dengan membeli atau menggunakan obat-obatan terlarang yang tidak di perbolehkan oleh aturan negara...

"Siap boss!! Makasih banyak boss!! " Seru mereka serempak

Gavin hanya mengangguk walaupun orang di sebrang sana tidak melihatnya. Sambungan telepon di matikan. Kini gavin memfokuskan atensinya pada sosok di hadapannya, makan dengan lahap hingga pipinya mengembung dan bibir mengerucut lucu....

"Suka? " Tanya gavin yang di angguki cepat oleh angkasa. Tangan angkasa terangkat dengan suapan yang ia hadapkan di bibir gavin....

"Pedes" Kata gavin. Angkasa menggeleng...

"Enggak, cuma level 3 aja" Ujarnya kemudian.

"Pedes" Kata gavin lagi dan menatap angkasa memelas.

Angkasa menurunkan tangannya dan menunduk, kotak makannya ia simpan di nakas dan beranjak dari duduknya.

"Mau kemana? "

"Cuci tangan"

"Kan belum selesai makannya"

"Asa gak mau lagi" Ketusnya dan berjalan menghentak ke arah kamar mandi. Meninggalkan gavin yang kini mengerjap dan tersenyum kemudian....

"Lucu banget ngambeknya"

....

🍑
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
.

"Vano!! Ada yang nyariin lo noh!! " Seruan dari arah pintu membuat si pemilik nama menoleh dan mengernyit heran...

"Siapa? " Tanya geo pada teman sekelasnya itu.

"Gak tau" Jawabnya sembari berjalan masuk dan mendekat....
"Pipinya bulet, senyumnya lebar, manis, matanya runcing, kulitnya putih, mulus—"

"Detail banget" Potong damar yang duduk di samping geo.

"Gue ke depan dulu" Ujar geo beranjak dari duduknya.

"Hati-hati van, kaki lo masih lumpuh" Ucap samuel mengingatkan yang mendapat delikan tajam dari yang di maksud...
"Hehe... Cedera maksud gue" Ralatnya.

Tanpa menyahut lagi, geo melanjutkan jalannya ke arah depan kelas.
Dahinya mengernyit saat mendapati kerumunan siswi dengan berbagai pekikan...

"Ihhh~ gemess banget!! "

"Kamu kok bisa nyasar ke sini? Siapa yang ajakin?"

"Pipi kamu tumpah-tumpah gini!! "

"Jangan di cubit, nanti nangis!! Liat mukanya udah merah gini"

SEMESTA (𝘽𝙥 𝙾𝚗 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang