hai guys!
bab kali ini lumayan banyak,
jangan lupa vote ya😥HAPPY READING!
***
Rakha mengerjapkan matanya saat merasa adanya pantulan sinar matahari yang menembus dari gorden, ia menghela nafas panjang dan mulai membuka mata.
Rakha sedikit kebingungan karena sebelahnya yang kosong, hanya terdapat guling yang ia peluk saja. Dirinya terdiam sejenak, tapi setelah mengingat kejadian semalam, Rakha membuang nafas kasar.
Lelaki itu mengubah posisinya menjadi duduk, terdiam kembali untuk mengumpulkan niatnya sebelum beraktivitas.
Tapi ketika Rakha menoleh ke samping, yang dimana langsung diarahkan pada nakas, ia melihat secarik kertas yang terletak disana. Rakha mengernyit bingung, lelaki itu langsung mengambilnya dan membuka kertas tersebut.
'Aku pergi kuliah, kamu hari ini mau ke kantor papa kan? semuanya udah aku siapin, jangan lupa sarapan dulu.'
Rakha membuang nafas kasar setelah membacanya. Apakah wanita itu benar-benar marah besar? Bahkan ia berpesan dengan meninggalkan secarik kertas, bukan berbicara secara langsung.
****
"Nikah muda enak gak sih?"
"Kenapa emang?"
"Gua tanya, ngapain lo nanya balik, Zeanesta!"
Mala hanya memutarkan kedua bola matanya malas saja, kemudian kembali meneguk minuman nya.
"Pasti enak ya?" Tanya Luna kembali, yang masih mengharapkan jawaban.
"Enak gak enak."
Luna mengernyit, "enak nya apa?"
Mala menghela nafas pendek, "ya gitu, bisa lebih ke hubungan serius, gak ada batas, ada pasangan sehari-hari, intinya yang termasuk butterfly!" Jelas Mala yang setelahnya tersenyum.
Tapi senyuman nya tak berlangsung lama, alias langsung memudar ketika ia mengingat kejadian semalam.
"Trus, gak enak nya apa?"
"Bangun pagi."
"Itu aja?" Tanya Luna memastikan.
Mala menggeleng, "gak juga."
"Jadi?"
"Ya intinya nanti juga lo ngerasain, emang kenapa sih nanya begitu?" Ujar balik Mala.
"Ya gapapa, cuman pengen tau aja. Siapa tau gua bentar lagi nyusul."
Kedua alis Mala terangkat mendengarnya, "oh? Udah dilamar nih ceritanya?" Ucap Mala yang seakan-akan menggoda sambil sedikit mendekat pada Luna dan tersenyum.
Luna langsung menggeleng, "enggak."
"Bohong dosa loh,"
"Yang bilang pahala siapa?"
"Serius Laluna!"
"Iya enggak! Lagian lo gak percaya banget sama gua." Ketus Luna.
"Tampang muka lo gak meyakinkan!"
Luna berdecak sebal, "gua tuh pengen tau kayak lo!, Pacaran baru beberapa bulan udah langsung diajak nikah, kan jadi mau jugaaa!!!" Erang Luna.
"Ya udah mungkin lo juga nanti begitu?"
"Nanti nanti, kapan nanti!? Gua gak mau pacaran lama-lama, gua pengen nikah!!!"
"Heh, lo kira nikah segampang yang lo pikir?" Serobot Mala.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Romance⚠️THE RESULTS OF YOUR OWN IDEAS⚠️ Sequel dari ABMC (Awal Benci Menjadi Cinta) versi ini menceritakan kehidupan mereka dalam lembaran baru. lebih mengungkapkan sesama perasaan rasa cinta mereka. Siapa sangka? Mala yang sebelumnya sangat tak suka pa...