"Si Fano angkat telpon lama banget, dia angkat telpon dari siapa sih?"
"Ayang bebeb kali, makanya lama."
"Gak biasanya selama ini,"
"Kenapa emang? Tumben banget lo khawatirin Fano." Ujar Evan.
"Prasaan gua gak enak aja tiba-tiba." Ucap Dodi.
Prang!
Kepingan gelas kaca yang pecah menyebar ke setiap sudut, sontak semua yang berada disana langsung menoleh ke arah dapur, dimana terdapat Rakha yang menunduk ke arah pecahan gelas tersebut.
Suasana sempat hening sejenak, Mala memberi alih Athalla pada Luna, setelah itu ia beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Rakha ke area dapur.
Mala memegang bahu lelaki itu, membuat Rakha langsung menoleh ke arahnya.
"Hey, are you okay?" Tanya wanita itu dengan raut wajah mencemaskan.
"Maaf, tadi.."
"Kamu lagi kepikiran sesuatu?"
Rakha tak menjawab ketika mendengar pertanyaan itu, ia sendiri bingung apa yang saat itu ia rasakan.
Mala menghela nafas pendek, "ya udah, biar aku bikinin lagi susu nya, kamu tunggu aja ya."
Rakha menggeleng, "gak usah, ini semua gara-gara aku, aku yang harus beresin ini."
Mala ikut menggeleng "enggak, udah gapapa biar aku aja."
"Kamu yakin?" Tanya Rakha memastikan.
Mala mengangguk, "iya, daripada nanti ke ulang lagi?"
Rakha menghela nafas pasrah, akhirnya ia mengangguk saja, menuruti apa yang Mala katakan.
"Maaf ya."
"It's okay, yang penting kamu gak kenapa-kenapa."
Rakha hanya membalasnya dengan senyuman tipis saja, setelah itu ia berlalu dari sana meninggalkan Mala sendiri di dapur.
Mala mulai mengambil sapu & serokan, ia mulai membersihkan pecahan-pecahan kepingan kaca tersebut hingga bersih tak tersisa.
Setelah merasa sudah bersih dan aman, Mala kembali meletakkan kedua benda tersebut, kemudian ia akan membuatkan susu untuk Rakha sesuai yang laki-laki itu minta.
Tak butuh waktu lama untuk membuatnya, selesai itu Mala kembali ke ruangan menghampiri mereka semua dengan membawa segelas susu.
Tapi sampainya disana, ia kebingungan sendiri karena tak melihat keberadaan Rakha. Dimana pria itu? Apakah Mala salah melihat? Pikir nya.
"Zeanesta, anak lo nangis nih!"
Mala menoleh pada Luna, melihat Athalla yang memang saat itu mulai rewel.
Mala kembali celingak-celinguk, memastikan apakah Rakha benar-benar tak ada disana atau dirinya memang tak melihat?
"Liat Rakha gak?" Tanya Mala pada Luna.
"Loh, bukannya tadi ikut gabung sama temen-temennya lagi? Gua gak tau, soalnya fokus sama Athalla." Ujar Luna.
Mala kebingungan sendiri, ia berlalu dari sana untuk menaiki anak tangga yang niatnya akan menuju kamar.
"Eh, Mala!"
Luna ikut beranjak dari sana sambil membawa Athalla, karena Mala belum mengambil alih nya, secara Athalla yang terus menangis.
Luna mengikuti kepergian Mala, sambil berusaha menenangkan Athalla, tangisannya sedikit tenang ketika Luna membawanya berjalan.
Ceklek
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Romance⚠️THE RESULTS OF YOUR OWN IDEAS⚠️ Sequel dari ABMC (Awal Benci Menjadi Cinta) versi ini menceritakan kehidupan mereka dalam lembaran baru. lebih mengungkapkan sesama perasaan rasa cinta mereka. Siapa sangka? Mala yang sebelumnya sangat tak suka pa...