ELEVEN | HARI YANG MENYEBALKAN

2.2K 338 75
                                    

Sore ini Mala sedang berada di rumah Maura. Sepulang kuliah Rakha tak bisa langsung pulang, karena ada sedikit kepentingan yang harus ia selesaikan.

Karena hal itu, Mala ingin menunggu nya di rumah Maura daripada bosan menunggu sendiri di rumah.

Wanita itu kini tengah bersantai di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Dion kemana ya,"

Mala menoleh, melihat Maura yang sepertinya tengah mencari seseorang.

"Bunda cari siapa?" tanya Mala.

"Dion. Kamu liat gak?"

Mala menggeleng, "Mala aja baru kesini, mana mungkin tau?"

Maura menghela nafas kasar.

"Emang mau apa?" tanya Mala kembali.

"Mau Bunda suruh ke supermarket, buat beli bahan-bahan dapur yang kurang."

"Oh, yaudah biar Mala aja." Ujar Mala menawarkan dirinya.

"Yakin kamu?"

Mala mengangguk, "iya, perlu apa aja?"

Maura memberikan kertas catatan berisi bahan-bahan yang Maura butuhkan.

"Yaudah. kalau gitu, Mala ke supermarket dulu ya."

"Hati-hati."

Mala mengangguk, ia beranjak dari sofa kemudian bergegas keluar untuk menuju supermarket. Memang supermaket disana tak terlalu jauh dari rumah Maura, hanya butuh waktu kurang dari 5 menit saja jika berjalan kaki.

Saat Mala membuka gerbang, ia melihat datang nya mobil yang berhenti tepat dihadapannya. Tak lain jika itu adalah Rakha.

Lelaki itu turun dari mobil, karena merasa penasaran dengan Mala yang sepertinya akan pergi.

"Kamu mau kemana?"

"Cepet banget? bukannya tadi ada kepentingan?" bukannya menjawab, justru ia malah bertanya balik.

Rakha menghela nafas pendek, "aku tanya, kamu mau kemana?"

"Supermaket. Mau beli bahan-bahan dapur punya Bunda." Ujar Mala.

Rakha mengangguk, "yaudah, aku anter sekalian."

"Gak perlu, jalan kaki juga deket."

"Yakin mau jalan kaki?" tanya Rakha.

"Iya, kamu kalau capek mending tunggu di dalem aja."

Rakha menggeleng. "aku ikut."

"Sengaja kan kamu, mau cari cewek." Tuduh Mala.

Sontak Rakha terkejut mendengarnya, "astaga.. siapa bilang?"

"Buktinya mau ikut-ikutan!"

"Kan aku ikut niat nya mau jagain kamu juga, biar gak ada orang jahat." Ujar Rakha.

"Disini gak pernah ada begal. Kamu pasti mau cari perempuan anak sekolahan."

"Ngapain?"

"Alah, demen kan kamu sama yang begituan?"

"Kamu kenapa nuduh-nuduh gini sih?"

"Orang fakta kok, siapa juga yang nuduh." ketus Mala.

"Pikirannya sensitif terus dari semalem?"

"Sensitif, dikira Pepsodent kali!"

****

"Makasih ya, mba."

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang