Who's next?
.
.
/)_/)☆ Hello~
/(๑^᎑^๑)っ \
/| ̄∪ ̄  ̄ |\/
|_____|/Bella menyibak horden kamarnya dengan gerakan halus, membiarkan cahaya matahari senja masuk ke dalam ruangan yang remang. Kaki kecilnya melangkah pelan ke arah balkon, menyusuri lantai dingin di bawahnya. Angin sore yang lembut menyapa wajahnya, membawa aroma dedaunan basah dari kebun di bawah. Ia berdiri sejenak, menikmati kedamaian sejenak sebelum jemarinya dengan cepat menggapai tablet miliknya yang tergeletak di atas meja.
Tablet itu, hadiah tak terduga dari Cedrik. Bella masih mengingat dengan jelas bagaimana setelah acara makan malam yang begitu tegang kemarin, Cedrik tiba-tiba mengajaknya ke ruang kerja di lantai tiga, bagian barat rumah besar itu. Sebuah ruangan yang sunyi, dipenuhi buku-buku tebal dan tumpukan kertas-kertas kerja. Awalnya, Bella merasa canggung—suasana yang begitu kaku dan diwarnai oleh terlalu banyak diam. Cedrik tampak kesulitan memulai percakapan, dan Bella hanya bisa menatapnya dengan tatapan bingung.
Namun di luar dugaan, Cedrik tiba-tiba memberikan Bella beberapa barang elektronik—laptop, handphone, dan tablet yang kini ia pegang erat. Alasannya terdengar sederhana, hampir klise, "Kau membutuhkannya," ucap Cedrik dengan nada datar, namun penuh arti. "Apalagi laptop, itu akan sangat berguna untuk belajarmu nanti."
Bella tidak terlalu peduli dengan handphone—mungkin ia akan sering melupakannya, seperti biasanya. Tapi tablet ini, entah mengapa, lebih menarik perhatiannya. Layar besar yang mudah dioperasikan dan konten-konten yang bisa diakses dengan cepat membuatnya betah mengotak-atik perangkat itu. Sekarang, Bella memegang tablet tersebut, matanya terfokus pada layarnya yang menampilkan berbagai berita.
Pandangan Bella tertuju pada salah satu acara berita hangat yang kini sedang menjadi trending topik.
#1 Tragedi Pembunuhan, 3 Korban dalam Kurun Waktu 1 Bulan. Pelaku Tinggalkan Jejak Misterius.
#2 Tiga Pembunuhan Misterius dalam Kurun Waktu Satu Bulan, Pelaku Tinggalkan Kode Rahasia di Setiap TKP.
Alis Bella tertaut rapat, rasa penasaran langsung mendorongnya untuk memencet portal berita yang menarik perhatiannya. Tak butuh waktu lama sebelum suara pembawa berita terdengar, mengalun dari tablet yang ada di hadapannya.
"Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, publik digemparkan oleh serangkaian pembunuhan yang terjadi di tiga lokasi berbeda. Masing-masing korban ditemukan tewas dalam kondisi yang hampir serupa, namun yang paling mengundang perhatian adalah adanya kode rahasia yang ditinggalkan di setiap Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hingga saat ini, aparat penegak hukum masih berusaha menguraikan makna di balik kode-kode tersebut."
Bella memperbaiki posisi duduknya di kursi, rasa ketertarikan muncul seketika. Matanya memicing, fokus pada layar tablet yang menampilkan serangkaian informasi tentang kasus tersebut.
"Korban pertama ditemukan di sebuah apartemen di pusat kota pada awal bulan. Korban, seorang pengusaha ternama, ditemukan dengan luka tusukan yang konsisten pada bagian dada. Di dinding kamar, terdapat catatan misterius berupa serangkaian angka yang tertulis menggunakan darah korban."
Tanpa sadar, Bella menahan napas. Jemarinya bergerak cepat, menekan tombol pause untuk memperhatikan lebih detail bagian dari berita yang menampilkan kode yang tertulis di dinding. Ia memperbesar tampilan layar, memperlihatkan lebih jelas tulisan mengerikan itu yang menodai dinding putih bersih dengan darah kental merah.
B18-Z21.3, Wπ2,2, φX+14
Alisnya berkerut semakin dalam, menandakan kebingungannya. Ia segera meraih pulpen di atas meja dan dengan cepat mencatat kode tersebut di buku catatannya. Pikirannya mulai menganalisis, namun ia belum menemukan pola yang jelas. Kembali ia menekan tombol play untuk melanjutkan siaran berita.
KAMU SEDANG MEMBACA
A GENIUS & PSYCHOPATH GUARDIAN
FantasiSERIES TRANSMIGRASI JIWA UPDATE 3/7 NO PLAGIATOR BITCH. Obsesi-posesif-murder-darkromance. ➷➷➷➷➷➷ Astrid Belva, wanita karir dan ambisius yang sudah menjanda hingga dua kali. Kecelakaan beruntun menyebabkan jiwanya berpindah ke dalam sebuah novel...