Chapter 15

1K 167 32
                                    

Nabila baru saja selesai beberes. Dia mulai siap² untuk pulang, anggis juga sudah pulang lebih dulu. Tante rosa hari ini tidak ketoko karena ada arisan. Aurora bakery memang hanya buka sampai sore untuk di weekdays tapi buka sampai malam ketika weekend. Nabila masih keterbatasan karyawan jadi tak bisa selalu buka sampai malam.
Mungkin bulan depan dia perlu mencari satu karyawan untuk menjaga kasir, karena selama ini ia atau anggis yang bergantian menjaga.

Terlihat beberapa kali nabila mengecek ponselnya. Ia terlihat risau karena beberapa saat lalu paul tiba² mematikan panggilannya sepihak. Nabila juga sudah mengirim pesan dan paul bilang ia ada urusan mendadak.
Tapi paul bilang akan menjemputnya, tapi ia tak enak hati menghubungi paul lagi, takutnya pria itu benar² sibuk dan nabila jadi mengganggunya.

Belum juga beranjak dari tokonya padahal sore sudah berganti senja. Nabila nampak ragu pulang duluan takut paul ternyata datang tetapi dia tak ada. Hatinya benar² risau sekarang. Ini pertama kalinya sikap paul begini. Biasanya pria itu akan selalu mengabarinya. Tak bisa menunggu lagi karena hari mulai gelap nabila memilih menelpon paul.

📞

Nabila : halo mas
Paul : maaf aku gak bisa jemput kamu bil, aku ada urusan.. Tutt.. Tut.. Tut

Nabila terdiam mencerna perkataan paul barusan. Pria itu langsung mematikan telponnya sepihak. Ada rasa sakit dihati nabila, mengapa paul tiba² berubah begini pikirnya.
Tanpa menunggu lagi nabila memilih untuk segera menutup tokonya dan pulang.
Nabila memilih untuk naik taxi.
Hanyut dalam pikirannya, nabila kembali mengingat sikap paul yang tiba² berubah kepadanya. Padahal tadi paul bilang ingin bertemu. Nabila tersenyum kecut ia ingat hubungan ini hanya sandiwara, harusnya ia tak perlu merasa kecewa. Tapi sekarang malah membuat sesak didada.

Pov paul

Setelah kejadian di resto tadi membuat paul sedikit syok. Seolah terputar kembali semua memory indah dulu yang pernah ia rajut bersama abel. Wanita itu tiba² muncul dihadapannya, dia datang dan langsung memeluk paul sambil tersedu.
Paul hanya mematung tak membalas pelukan abel. Dia terlalu terkejut dengan kejadian ini.
Tak hanya paul, lian juga terkejut melihat abel didepannya. Ya sebenarnya lian sudah tay kalau abel akan ke indonesia tapi hanya saja lian tak menyangka kalau akan secepat ini.
Setelah dengan perdebatan panjang paul bilang akan segera menemui abel lagi. Karena hari ini paul masih banyak pekerjaan. Akhirnya abel mau mengerti, dia mau pergi dulu asalkan paul mau memberikan kontaknya dan berjanji mau menemuinya dan paul menyetujui itu.

Paul memandangi ponselnya, dia baru saja menerima panggilan dari nabila. Tapi dia malah mematikannya secara sepihak. Paul jadi risau sekarang, pasti nabila sudah menunggunya dari tadi. Tetapi sungguh ini keadaannya yang sangat mengejutkan untuk paul. Dia tidak mau jika tetap bertemu nabila, wanita itu malah akan menjadi pelampiasan karena moodnya sedang tak baik karena abel muncul.
Dia akan menjelaskan nanti pada nabila, paul pikir memang harus menyelesaikannya dulu semuanya dengan abel.

"Kok lo matiin panggilan nabila sepihak sih ul, " Tanya lian sembari menyesap kopinya.

"Gw bingung, gw gak bisa ketemu nabila sekarang, " Sahut paul datar.

"Sebenarnya lo bilang aja sejujurnya sama nabila, gw yakin nabila pasti ngerti, " Ucap lian.

"Kalau sekarang nabila pasti bertanya tanya kenapa sikap lo tiba² begini, " Lanjut lian lagi.

"Nanti gw bakal jelasin sama nabila, " Jawab paul.

"Gw gak tau perasaan lo sama nabila gimana, tapi gw liat adanya nabila bikin hidup lo lebih bahagia, lo sudah bisa lupain abel, dan buka diri buat interaksi sama cewek itu. Saran gw lo selesain dulu masalah lo sama abel, atau misal lo mau balikan sama abel, selesain dulu urusan lo sama nabila, " Jelas lian panjang lebar.

Lovely Dating AppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang