Hari ini nabila ditemani paul untuk fitting baju untuk wisudanya nanti. Ya butik yang nabila datangi adalah butik salma. Dia sengaja tak memberitahu paul kalo ini butik kakaknya.
Butik salma memang tak terlalu besar, salma baru saja merintis usahanya ini. Salma memiliki dua karyawan yang membantunya dibutik.
Nabila memasuki butik salma, disana ada beberapa pelanggan yang sedang melihat² koleksi baju."Rora," Panggil salma yang baru keluar dari ruangannya.
(Rora adalah nama panggilan nabila waktu kecil, jadi om, tante dan salma memanggil nabila dengan nama rora)"Kak salma aku kangen banget, " Ucap nabila langsung memeluk salma
"Kak salma juga kangen, eh ada kemajuan ni sekarang bawa cowok, " Ucap salma sambil bergantian menatap nabila dan paul.
"Ihh mulai deh, ini mas paul yang pernah aku ceritain sama kak waktu ditelpon, " Ucap nabila.
"Iya² kakak inget kok," Ucap salma terkekeh.
"Halo, saya paul, " Ucap paul mengulurkan tangannya kepada salma.
"Halo, salma, " Jawab salma bersalaman dengan paul.
"Walaupun sementara, tapi aku titip adik ku ini ya, " Ucap salma lagi.
"Hmm iya, " Jawab paul bingung.
"Ihh kak salma, aku sudah besar gak perlu dititip, " Ucap nabila dan salma hanya terkekeh.
"Yuk, masuk dulu, kamu cobain baju kamu dulu udah jadi kok, " Ucap salma.
Paul duduk sambil menunggu nabila, salma juga tadi menyiapkan cemilan dan minuman agar paul tak bosan ketika menunggu.
"Di minum ul, aku panggil kamu nama aja ya soalnya kayanya kita seumuran, " Ucap salma duduk di sofa bersebrangan dengan paul.
"Iya sal santai aja, " Ucap paul.
"Tunggu nabila lagi nyoba bajunya sama karyawan aku, " Ucap salma.
"Iya, aku pasti tunggu, " Ucap paul lagi.
"Ul, mungkin kamu baru kenal sama rora adikku, mungkin kamu liat dia anak yang ceria, ya walaupun aku tau hubungan kalian cuma sandiwara tapi setidaknya kamu bisa jadi teman baik dia. Dia sudah kehilangan kedua orang tuanya waktu dia kecil, bahkan rora gak pernah ingat sedikitpun tentang kecelakaan yang dia alami dulu. Tapi dia punya trauma ketika naik mobil dalam keadaan hujan, mama dan papa ku juga sudah membawa rora ke psikiater, menurut dokter itu terjadi karena ingatan masa lalu waktu kecelakaan itu. Karena hal itu kami sangat menjaga rora, dia tidak kurang kasih sayang dan perhatian kami dan sedikit² rora seperti sudah mulai melupakan kejadian kecelakaan itu, "ucap salma panjang lebar.
Paul hanya terdiam, dia tak menyangka hal memilukan itu harus terjadi pada nabila. Selama ini nabila sangat ceria, tapi ternyata masa lalunya sangat menyakitkan.
" Serius amat, ngomongin aku ya, "ucap nabila yang tiba² muncul.
" Gak ada kok ra, ngapain juga ngomongin kamu, "ucap salma.
" Udah coba bajunya, "tanya salma lagi.
" Udah kak, tapi ada yang harus dikecilin dikit,"jelas nabila.
"Kamu kurusan ya ra, inget ya jangan diet²an, kamu jaga kesehatan kamu jangan sampai lupa makan, " Ucap salma menasehati nabila.
"Iya kak aku gak diet kok, " Bela nabila.
"Kak kita pulang dulu ya udah sore ni," Ucap nabila berpamitan.
"Ya udah kalian hati² ya, paul titip rora ya, " Ucap salma.
"Pasti sal, " Jawab paul.
"Kaya aku anak kecil aja pake dititip, " Protes nabila.
"Ihh protes mulu sih ra, " Salma kesal.
"Ya udah kita pulang ya kak, dahh, "pamit nabila lagi sambil memeluk salma
"Dahh, " Balas salma.
*********************************************
Paul menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena ini masih sore jadi jalanan agak sedikit padat.
Tak ada pembicaraan apapun, keduanya hanya diam menikmati perjalanan. Nabila sebenarnya bingung paul tiba² diam begini, biasanya lelaki itu banyak bicara. Sedang paul seperti bergelut dengan pikirannya, ia teringat perkataan salma tadi."Hmm, mas maaf ya kalo kakakku tadi banyak ngomong yang aneh², tapi jangan dipikirin mas, dia emang suka gitu, " Ucap nabila memulai pembicaraannya.
"Oh, gak kok bil, bener kok kata salma, " Ucap paul.
"Bil, maaf ya aku ngomong gini, tadi salma sempat cerita tentang keluarga kamu, " Ucap paul sedikit khawatir nabila akan menganggapnya terlalu ikut campur urusan keluarganya.
"Kak salma cerita tentang kedua orang tua aku ya mas, " Tanya nabila sambil menatap paul.
"Iya, maaf ya kalo aku terkesan ikut campur " Jawab paul.
"Gak perlu minta maaf kok mas, aku baik² aja, " Ucap nabila.
"Mama dan papa ku meninggal karena kecelakaan, kata tante waktu itu umur aku masih 3 tahun, aku sama sekali gak ingat tentang kecelakaan itu, aku juga gak ingat sama wajah kedua orang tuaku, entah itu karena aku terlalu kecil, atau kecelakaan itu yang buat aku lupa. Tante dan om memilih untuk merawat aku, ketika aku besar mereka ceritakan tentang kedua orang tua ku, saat itu aku bingung aku sedih sekaligus bersyukur. Aku sedih karena ditinggal kedua orang tua ku, tapi aku bersyukur tak mengingat tentang kasih sayang orang tuaku, karena kalau aku ingat mungkin aku gak akan sanggup kehilangan mereka. Aku bingung, aku gak merasa sedih, tapi ada yang kosong didalam diriku. Tapi aku sekarang sudah baik² saja, aku selalu mendapat kasih sayang dari om tante dan juga kak salma, ya walaupun bukan orang tua kandung tapi itu sangat cukup buat aku, dan lagi aku yakin diatas sana kedua orang tua ku sudah bahagia, " Nabila menceritakan tentang kehilangan yang dia alami, dia tak menangis, tapi tatapannya kosong.
"Kamu, jangan pernah merasa sendiri bil, sekarang kan kamu punya aku, aku siap buat jadi teman cerita kamu, apapun yang kamu perlu, aku ada buat kamu, " Ucap paul sambil menggenggam tangan kanan nabila.
Nabila menatap lekat wajah lelaki disebelahnya, apa dia harus percaya omongan lelaki ini. Apa dia bisa menaruh harapannya pada paul, sedang mereka bukan siapa². Nabila hanya mengangguk dan membalas genggaman tangan paul. Ia seperti lega sudah bisa menceritakan tentang keluarganya kepada paul. Entah apa yang membuat dia bisa seterbuka ini dengan paul.
*********************************************
"Makasih ya mas sudah mau antar aku kebutik kak salma, " Ucap nabila ketika sudah sampai didepan kostnya."Iya bil, kapanpun kamu perlu aku usahain bisa temenin kamu, " Ucap paul dan nabila hanya mengangguk.
"Ya udah, aku pulang dulu ya, " Ucap paul berpamitan pada nabila.
"Iya, mas hati² ya," Jawab nabila.
Tapi entah ada angin apa, paul tiba² mendekap nabila dalam pelukannya. Tentu saja hal itu membuat nabila syok, iya bingung harus bagaimana karena paul tiba² memeluknya.
"Aku pamit ya, nanti aku kabarin kamu kalo aku sudah sampai rumah, " Ucap paul melepaskan pelukannya dan mengelus kepala nabila.
"Ah, iya mas, " Jawab nabila yang masih terlihat gugup.
Masih menatap kepergian paul, hingga mobil yang ditumpangi paul hilang di ujung jalan sana. Nabila masih merasa bingung dengan sikap paul, ah mungkin paul sedikit berempati karena ceritanya tadi, "batin nabila.
Ya tapi tetap saja, tak baik untuk jantungnya.*
*
*
*
*Agak bingung bikin alur cerita ini, wkwkwk
Tapi selalu diusahakan biar ceritanya nyambung, selamat membaca teman² tolong jangan jadi pembaca gaib ya, dukung author dengan follow akun ini, biar aku rajin update.
Thanku luv ❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Dating App
RomanceSebuah aplikasi Dating yang membantu seseorang untuk mendapatkan teman, bukan ini bukan aplikasi terlarang, ini aplikasi yang dibuat dengan pertanggungjawaban dan dipantau dengan baik. Siapapun perlu teman, akan dibantu dengan aplikasi ini. Tentu sa...