Chapter 9

1.4K 206 16
                                        

Hari yang dianantikan akhirnya datang juga. Hari ini adalah hari wisuda nabila. Salma, om dan tantenya juga hadir hari ini. Nabila juga sudah memberi tau paul, tapi nabila bilang kalau paul sibuk dia tak perlu datang.  Sebenarnya nabila ingin paul datang, tapi jika memang sibuk nabila tak memaksa.
Selesai sudah segala rangkaian acara, kini nabila dan keluarga memilih berfoto² disekitaran kampus. Nabila tampak cantik dengan balutan kebaya modern rancangan salma berwarna nude. Sangat cocok dengan warna kulit nabila yang putih.

"Selamat ya sayang, tante bangga sama rora, " Ucap tante nabila yg langsung memeluk nabila.

"Makasih ya tante, " Sahut nabila.

"Rora, kalau kamu perlu apapun kamu harus bilang ya ra, kami akan selalu ada buat kamu, " Ucap om nabila yang juga mengelus kepala nabila.

"Iya om, makasih ya om dan tante sudah mau gantiin peran orang tua rora, " Nabila terlihat sendu.

"Sudah dong ra, jangan sedih gitu inikan hari bahagia kamu, " Salma merangkul nabila.

"Kita foto² dulu ya, bagus nih foto disini, " Salma mengeluarkan kameranya dan meminta tolong seseorang untuk mengambil gambar mereka.

Selesai sesi foto, nabila melihat sekitar. Orang yang dia harapkan datang sepertinya tak datang. Tapi tak apa, mungkin di sedang sibuk, "batin nabila.

" Nyariin siapa sih ra, "ucap salma sambil mengecek foto² yang diambil tadi.

"Hmm enggak kok, nanti aku mau kemakam mama papa kak, rencana ku kemaren kan gak jadi, " Ucap nabila.

"Tante temani ya ra, " Ucap tante nabila.

"Nabila sendiri aja tante, nabila mau curhat sama papa mama, " Sahut nabila dan mendapat anggukan dari sang tante.

***

"Maaf ya bil, aku telat tadi harus meeting dulu, " Tiba² paul datang.

Lelaki yang dari tadi dia tunggu akhirnya kini dihadapannya, masih lengkap dengan setelan jas abu²nya dan membawa sebucket bunga. Dan tak datang sendiri, dia membawa kak lian yang berjalan dibelakangnya.

"Gak pa² mas, kan aku bilang kalo mas sibuk gak pa² gak dateng, " Jelas nabila.

"Gak pa² kok, dari tadi kayak nunggu² orang, " Sahut salma membuat nabila menyenggol kakaknya itu.

"Om, tante ini mas paul yang pernah rora ceritain, " Ucap nabila memperkenalkan paul.

Nabila memang sudah menceritakan tentang paul kepada tante dan om nya, tapi bukan tentang hubungan mereka yang pura, nabila bilang kalo sedang dekat dengan seorang lelaki yaitu paul.

"Halo, om tante saya pacar nabila, " Ucapnya memperkenalkan diri.

"Halo nak paul, om titip rora ya jagain dia, walaupun terlihat mandiri tapi dia masih seperti anak kecil bagi kami, " Om nabila menyalami paul.

"Iya nak, om sama tante selalu khawatir karena dia kost sendiri, " Sambung tante nabila.

"Gak kak salma, om dan tante juga titipin rora, kayak rora anak kecil aja, " Rengek nabila.

"Nah itu anak kecil kalo merengek gini, " Sahut salma.

"Ya udah kamu foto dulu nih sama paul, aku yang fotoin, " Ajak salma.

"Sama gw juga dong," Ucap lian bersuara padahal dari tadi hanya diam.

"Gak ya lo merusak pemandangan, " Ucap salma menatap tajam lian.

"Atau kita aja foto sal, " Goda lian.

"Ihh, kenapa sih ul lo bawa dia, heran gw nempel banget sama lo, " Kata salma.

"Gw sama paul ni sepaket sal, kaga bisa di ecer, " Sahut lian, tentu saja mendapat tatapan malas dari salma.

"Udah yuk foto dulu, udah siang ni laper gw, " Salma mulai kesal, mereka yang disana hanya terkekeh melihat perdebatan Salma dan Lian.

*********************************************

Akhirnya sekarang mereka berada direstoran untuk makan siang sekalian merayakan kelulusan nabila. Setelah selesai makan salma pamit ingin kebutiknya karena ada yang harus dikerjakan. Om dan tente nabila juga pulang, nabila bilang akan pulang juga nanti kerumah om dan tantenya. Karena sudah lama juga dia tidak pulang.
Tapi sebelum pulang nabila akan berkunjung dulu kemakam kedua orang tuanya.

Paul sudah menawarkan diri untuk menemaninya, tapi nabila ingin datang sendiri. Mungkin nabila ingin curhat dengan kedua orang tuanya, "pikir paul.

" Bil, kamu beneran gak mau aku temenin, "ucap paul.

" Gak mas, mas balik aja lagi kekantor pasti banyak kerjaan kan, "sahut nabila.

" Tapi aku masih ada waktu kok buat nemenin kamu, "paksa paul.

" Aku gak pa², aku juga kan sekalian nanti mau pulang kerumah kak salma, ini aku sudah pesen taxi online mas, "jelas nabila, jadi mau tidak mau paul menyetujui nabila pergi sendiri.

" Itu taxi ya, aku pergi dulu ya mas, kak lian aku duluan ya, "nabila juga berpamitan dengan lian yang masih setia berdiri disisi paul.

"Lo temenin gw ngikutin bila ya, terus nanti lo bawa aja mobil kekantor, " Ucap paul lalu beranjak menuju mobilnya untuk mengikuti nabila.

***
Sampailah nabila di Tpu abadi, sebelum sampai sini tadi nabila tak lupa membeli bunga dulu.
Berjalan sendiri melewati beberapa makam, akhirnya nabila sampai didepan makam kedua orang tuanya. Makamnya terawat karena nabila rutin berkunjung kesini dan juga ada petugas yang bersih².
Duduk diantara makam papa dan mamanya air mata nabila akhirnya luruh juga. Belum ada kata² yang keluar dari mulutnya tapi air matanya sudah mendesak ingin keluar.
Bukan tak ikhlas, hanya saja setiap kesini seperti mengingatkannya bahwa nabila tumbuh tanpa orang tua.

"Ma, pa, assalamualaikum, maaf ya rora baru datang lagi, maaf rora masih nangisin mama dan papa, " Ucap nabila pilu.

"Ma pa, rora udah lulus, nilai rora juga baik, harusnya mama papa hari ini hadir ya diwisuda rora, tapi mungkin mama papa hadir ya cuma rora yang gak bisa liat kalian. " Mama papa tenang disana ya, meskipun tanpa mama papa disisi rora, rora janji akan jadi anak yang bisa banggain mama papa, rora juga janji akan membalas semua kebaikan om, tante dan kak salma. Rora janji akan hidup lebih baik, jaga rora dari atas sana ya ma pa,"ucapnya sambil terisak.

Tak tahan hanya melihat nabila dari kejauhan, paul memilih mendekat. Dilihatnya nabila terisak disana. Menjalani semuanya dari kecil tanpa peran orang tu memang sangat menyakitkan. Walaupun mereka baru saling mengenal, tapi paul bangga nabila bisa melewatinya.

"Assalamualaikum, om tante, aku teman bila, " Ucapnya paul langsung duduk tepat disebalah paul.

"Mas, kok kesini, " Nabila tak menyangka paul mengikutinya sampai kesini.

"Maaf ya aku ngikutin kamu, tapi aku khawatir karena kamu pergi sendiri, " Jelas paul dan nabila hanya mengangguk.

"Udah jangan lama² nangisnya, inikan hari bahagia kamu, mama papa kamu pasti sedih liat anak cantiknya ini nangis terus, " Ucap paul paul mengusap air mata nabila, tentu saja mata mereka saling bertemu dan seketika membuat keduanya terdiam.

"Hmm, em iya mas, yuk aku mau pulang, " Nabila salah tingkah dan langsung membuang muka.

"Aku anterin kamu ya, nanti pak dayat jemput kesini, " Sahut paul.

"Oh iya mas, mama papa rora pulang dulu ya, nanti rora kesini lagi, " Ucap nabila berpamitan.

"Paul pamit dulu ya om tante, " Paul juga ikut berpamitan dan nabila tersenyum melihat tingkah paul.

Mereka akhirnya pergi meninggalkan area makam itu. Entah sudah kebiasaan atau bagaimana paul akan seketika menggandeng tangan nabila. Dan tentu saja nabila tak menolaknya.












✨✨✨





Hellowwwww, sory telat update yakk, pelan² aja weh bacanya. Xixi Luv ❤

Lovely Dating AppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang