Chapter 14

964 166 23
                                    

Hari yang ditunggu² akhirnya tiba juga, "aurora bakery" milik nabila hari ini grand opening. Nabila mengundang beberapa temannya. Tak lupa dia juga mengundang paul dan orang tuanya serta Lian.
Acara yang dilaksanakan secara sederhana itu berjalan lancar. Beberapa mulai ada pengunjung yang datang untuk membeli kue di toko nabila.

"Selamat ya bil, semoga toko kamu rame terus dan bisa buka cabang dimana², " Ucap paul sambil merangkul nabila.

"Amin, terimakasih ya mas, " Sahut nabila.

"Mesra banget nih berdua, "ucap rima (mama paul) dan paul terlihat salting dan melepaskan rangkulannya.

" Mama ganggu aja, "ucap paul menutupi saltingnya.

" Bila selamat ya, semoga usaha nabila sukses selalu, "ucap mama paul sambil mengusap lengan nabila.

" Terima kasih ya tante, terimakasih juga tante dan om sudah mau datang, "sahut nabila.

" Iya sayang, kayanya tante bisa jadi pelanggan kamu ni, buat acara arisan tante, "ucap rima.

" Boleh banget tante dengan senang hati, "jawab nabila.

Begitulah percakapan singkat nabila dengan orang tua paul. Acaranya berjalan lancar. Para tau juga sangat menikmati beberapa sample kue buatan nabila. Sebenarnya nabila ingin mengundang oma paul, tetapi mengingat sikap oma yang tak begitu suka dengannya, akhirnya nabila mengurungkan niatnya. Nabila juga sudah tak ambil hati dengan sikap oma.

***

Satu minggu sudah sejak grand opening aurora bakery. Nabila mulai disibukkan oleh beberapa pesanan. Hubungannya dengan paul pun semakin dekat. Dan jika ada waktu nabila pasti akan membuatkan makanan untuk paul.
Jika diiingat hubungan kontrak mereka hanya tinggal 2 minggu lagi.
Tapi akhir² ini baik nabila atau paul tak pernah membahas tentang bagaimana hubungan kontrak ini selanjutnya.
Bahkan nabila juga seperti sudah terbiasa dengan keberadaan paul disisinya. Ia tak ragu untuk saling bertukar pikiran atau meminta berbagai pendapat kepada paul.

Entah bagaimana sebenarnya hatinya, hanya saja nabila merasa adanya paul jadi pelengkap untuk hidupnya. Atau mungkin karena nabila jomblo sejak lahir, jadi hadirnya paul jadi pengisi hatinya yang semula kosong.

Karena ini weekend aurora bakery sedikit lebih ramai. Nabila sedang merefile kue² dietalase, dan anggis juga sibuk dengan mesin kopinya, karena sedang ramai orang memesan kopi.

"Nab, titip bentar ya aku mau ketoilet, " Ucap anggis.

"Ohh iya dev, " Sahut nabila yang kini menggantikan anggis untuk melayani pembeli.

"Selamat siang, selamat datang di aurora bakery, silahkan ini menunya, " Ucap nabila ramah ketika ada mengunjung wanita yang datang seorang diri.

"Mba aku mau pesen sea salt latte sama red velvet cakenya satu ya mba, " Jawab wanita berambut panjang itu.

"Baik mba, ditunggu pesanannya sebentar ya, " Sahut nabila.

Nabila mulai membuat pesanan dari pengunjung tadi, lalu dia juga yang menyajikannya.

"Selamat menikmati, " Ucap nabila ramah.

"Terimakasih," Sahut wanita itu sambil tersenyum.

Nabila kembali menatap wanita itu sekilas. Wajahnya seperti tak asing, seperti pernah melihat tetapi nabila lupa dimana. Ah mungkin hanya mirip saja pikir nabila lalu beranjak pergi untuk menyelesaikan pekerjaannya yang lain.

📍Kantor
Pov paul dan Lian

Beberapa hari ini kantor sedang sibuk, banyak sekali pekerjaan yang dikejar deadline. Seperti sekarang dua sahabat ini sedang sibuk berkutat dengan laptopnya masing² sampai mereka melewatkan makan siangnya.
Nabila tadi sempat menelpon paul untuk mengingatkan lelaki itu untuk segera makan siang, tetapi paul beralasan kalau pekerjaannya tinggal sedikit lagi.

"Hahh, pinggang gw, " Ucap Lian sambil menganggkat tangannya.

"Kayanya gw perlu kursi pijat, otot gw rasanya kaku banget, " Ucap Lian lagi membuat paul menggeleng².

"10 menit lagi kita makan siang, " Sahut paul tapi tatapannya masih fokus didepan laptopnya.

"Ul gw nanti ijin pulang cepet ya, gw mau nemenin lala cari baju buat acara nikahan sepupu gw, " Ucap Lian.

"Emang lala gak bisa cari sendiri," Paul heran.

"Gw rekomendasiin butik salma buat dia beli baju, jadi harus gw yang antar langsung, " Jelas Lian.

"Itu mah modus lo aja, " Sindir paul.

"Ya kan namanya usaha bro, " Sahut Lian.

"Terus cewek yang lo jemput minggu lalu gimana kabarnya," Tanya paul lagi.

"Gw sudah putus kontak sama dia, gila bener tu cewek dia morotin gw doang, yang dibeli semua barang² mahal, " Jelas Lian dan membuat paul terkekeh.
Paul memang sudah biasa dengan cerita perjalanan cinta Lian yang rata² unik. Dulu pernah Lian menjalin hubungan dengan seorang janda, Lian memutuskan perempuan itu bukan karena statusnya yang janda, tetapi karena perempuan itu tak jujur kepada Lian kalau dia seorang janda dan sudah memiliki banyak anak pula.
Lian memang sering berganti ganti pasangan, tetapi dia bukan lelaki yang brengsek. Dia sangat menghargai dan menjaga perempuan yang sedang jalan dengannya. Ya walau rata² perempuan yang dia temui tak pernah serius dan hanya ingin uang lian.

"Kalo lo beneran ngincer salma ya lo serius, jangan bikin dia ilfiel sama sikap lo yang suka rayu² dia, lo tau kan salma agak jutek, " Ucap paul.

"Iya gw gak akan mainin dia beneran, wihh perhatian juga lo sama kakak ipar lo, " Sahut Lian.

"Apaan sihh, " Ucap paul acuh.

"Tapi seru juga sih, kalo lo nikah sama nabila terus gw sama salma, kita bakalan jadi saudara, takdir memang menyatukan kita bro, "Lian berbicara panjang lebar.

" Idihhh, kata² lo, yok lah kita makan siang lo traktir gw, "ucap paul lalu beranjak dari kursinya dan meninggalkan lian yang masih mematung.

Paul dan lian sampai di resto yang tak jauh dari kantor, untuk menghemat waktu jadi tak terlalu jauh ketika kembali kekantor.
Sambil menunggu pesanan mereka, paul memilih menelpon nabila. Seharian ini dia belum mengabari nabila.

📞
Paul : halo bil, assalamualaikum
Nabila : waalaikumsalam mas.
Paul : maaf  ya aku baru ngabarin kamu
Nabila : gak pa² mas, aku ngerti kok mas lagi banyak kerjaan
Paul : nanti sore aku jemput kamu ditoko ya
Nabila : mas gak capek kalo harus jemput aku, jarak toko sama kantor kamu kan lumayan jauh
Paul : gak pa² dong, aku kan seharian gak liat kamu
Nabila : iya² mas terserah kamu
Nabila : mas sudah makan ?
Paul : ini lagi nunggu makanannya datang
Nabila : jangan di biasain telat makan ya mas, besok aku gojekin makanan ya buat kamu
Paul : perhatian banget sih
Nabila : ih ya udah deh gak jadi
Paul : aku bercanda lo, terserah kamu aja selama kamu gak repot

"Paul"

Tiba² ada seorang wanita yang memanggilnya dan paul menoleh ke arah wanita itu.
Seketika ia membeku dan mengabaikan suara nabila yang masih tersambung ditelponnya. Bukan hanya paul, lian juga ikut terpaku melihat wanita itu berdiri tepat di hadapan mereka.
Mereka tak menyangka akan bertemu wanita itu. Dan ditambah lagi terlihat air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Abel"






✨✨✨

Sabar ya warga, jangan teror aku buat update cepet wkwkwkwk luv ❤







Lovely Dating AppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang