Ella terlonjak kaget ketika Ia langsung di tarik untuk duduk di bangku nya ketika baru saja masuk ke dalam kelas. Pelakunya tentu saja Kayla dan Vina.
"Kenapa?" bingung Ella menatap Vina dan Kayla bergantian.
"Please, lo harus tau ini..." Vina dramatis.
"Waffiq pulang bareng Saskia untuk yang kesekian kalinya, terus tadi pagi mereka juga berangkat bareng lagi. Gimana sih? Bukannya harusnya sama lo?" Kayla lebih dramatis.
Ella memutar netra nya malas, Ia melepas tas yang bersandang di bahunya, lalu menaruh itu di gantungan meja. Tanpa mengucap pertanyaan Kayla, Ella hanya mengatakan, "Udah tau." ujarnya malas.
"Kay, Ella biasa aja."
"Masih pakai prinsip nggak berharap apa-apa dari Waffiq kayaknya. Tapi tetap aja, kan? Lo sakit hati, kan?" desak Kayla.
"Biasa aja." jawab Ella singkat.
"Gue pindah haluan ke Ella sama Kak Aril, deh." Vina ikut duduk di samping Ella.
"Gue juga. Semalem jadinya pulang sama Kak Aril? Beneran Waffiq milih nganter Saskia? Lo ditinggal? Waffiq nggak nganter lo dulu gitu?" tanya Kayla bertubi-tubi. Ella memang mengatakan bahwa kemarin seharusnya dia akan pulang bersama Waffiq.
"Waffiq sama Saskia." jawab Ella santai walau hati terbantai.
Vina hanya mengangguk-anggukan kepalanya. "Setau gue, sih... Saskia itu temen Waffiq dari SMP. Dulu awal-awal ekskul gue selalu lihat dia sama Waffiq. Tapi semenjak kelas 11 udah jarang. Eh, sekarang dekat lagi." Vina si alumni Sekolah Menengah yang sama dengan Waffiq menjelaskan.
"Berarti dekat banget ya mereka?" tanya Ella ikut terpancing dengan gosipan hangat ini.
Vina mengangguk, "Lo liat aja Instagram nya Saskia. Dekat banget sumpah, sama Mama nya Waffiq, Kakak nya, Adik nya juga. Tapi nggak tau kenapa Waffiq menjauh waktu itu."
"Lo suka sama Waffiq ya, Ell?" pertanyaan Kayla yang tiba-tiba mampu membuat Ella terdiam.
"Jujur, gue juga masih bingung. Mau bilang suka, tapi apa yang Waffiq lakuin sampai gue bisa suka sama dia? Kalau bilang nggak suka... Gue liat dia sama Saskia aja marah."
"Suka nggak perlu ada alasan kali. Kalau suka ya suka aja." ucap Vina.
"Waffiq itu orang nya plin plan. Kalau gue udah yakin terus ngerasa berbunga-bunga, dia kayak nggak peduli sama gue. Tapi kalau gue udah mau ngejauh, pasti ada aja yang bikin gue buat suka lagi.
Masa gue suka sama Waffiq?" Ella menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya frustasi.
"Masa gue daftar member bucin lo daftar member ambyar, Ell? Nggak banget, sama Kak Aril aja udah." ujar Kayla.
"Apa, sih? Jauh banget ke Kak Aril."
"Kalau Kayla member bucin, Ella member ambyar, gue member apa?"
"Cowok yang deketin lo banyak, pilih aja." ucap Kayla.
"Nggak mau."
"Berarti lo member setan membangkang."
"Ada apa nih, seru banget keknya." sahut Anisa yang baru saja sampai di kelas disusul oleh Nurul yang berada di belakangnya.
"Lo mau join member bucin nggak." tawar Kayla.
"Hah? member bucin buat siapa?" Anisa bertanya sembari menatap bergantian kearah Vina, Ella dan juga Kayla.
"Member bucinnya Ella sama Ka-" Ella dengan cepat menutup mulut Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Side
Teen Fiction[END] Hanya kisah cinta seorang remaja, yang berunjung dengan dua pilihan.