"Sumpah gue bingung mau bawa apa." Ella membuka lemari nya namun Ia tutup kembali lalu berbalik badan menatap Kayla dan Vina yang sedang duduk di atas kasurnya.
Ini adalah hari Kamis, dimana besok sepulang sekolah mereka akan melaksanakan training camp dan tidak pulang kerumah selama tiga hari dua malam.
"Bawa yang penting-penting aja." jawab Kayla memeluk boneka beruang milik Ella.
"Yang penting-penting aja? Lo lihat tas lo ada tiga." sentak Vina menunjuk dua tas besar dan satunya tas selempang milik Kayla.
"Nggak tau, ah. Nanti malam aja, pusing gue." Ella menjatuhkan tubuhnya diatas kasur.
"Ini udah malam, tolol!" Vina memukul kening Ella yang tiduran diatas paha nya.
"Kapan ya gue di tembak Azzam?" Kayla mulai bermonolog.
"Sampai Vina pelihara monyet." celetuk Ella asal-asalan.
Kayla tertawa karena ucapan Ella, begitupun Ella yang menertawakan ucapannya sendiri dan suara tertawa Kayla yang membuat nya ikut tergelak.
Sedangkan Vina hanya memutar netra nya malas karena Ia di jadikan korban jokes Ella akibat dirinya yang sangat anti dengan hewan monyet. Namun acara ketawa-ketiwi itu terhenti saat ponsel Vina berbunyi yang langsung di ambil oleh Kayla.
"Desta?!" teriak Kayla membaca nama yang tertera di ponsel Vina sambil bangun dari tidurnya. Ia kira itu adalah para cowok yang biasanya mereka jadikan bahan ledekan.
Vina yang mendengar nama Desta di sebut ingin meraih ponselnya, namun tangannya di tarik oleh Kayla.
"Sumpah siniin nggak?" ancam Vina berusaha melepaskan diri dari genggaman Kayla.
Ella yang lucu melihat ekspresi itu tertawa sebentar lalu memberikan ponsel Vina kepada sang pemiliknya dan dengan cepat berlari ke belakang Kayla takut Vina mengeluarkan jurus silat nya.
Vina keluar dari kamar Ella, untuk mengangkat telepon teman basketnya itu tentunya. Sedangkan yang ditinggalkan di dalam kamar langsung mengeluarkan serba-serbi teori yang tidak-tidak.
"Dari sekian cowok-cowok buaya, masa Vina milih Desta sih?!" Kayla bersuara.
Ella yang mendengar itu terkekeh sambil kembali berbaring diatas kasur, "Parah lo! Tapi iya, ya? Masa Vina Desta pdkt? Nggak mungkin." teorinya.
Tak berlangsung lama, beberapa menit kemudian Vina masuk kembali ke dalam kamar. Menghampiri Ella dan Kayla yang sudah senyum-senyum kearahnya.
"Apaan, sih?" Vina yang merasa risih dengan tatapan itu.
"Ada apa dengan Vina dan Desta?" Ella sok detektif.
"Desta cuma ajak berangkat bareng doang, wajar dong? Kan, kita kan satu tim." pembelaan Vina.
"Iya, iya, okay. Gue sih bagian nunggu rencana nembak nya aja." Kayla berucap yang dibalas toyoran di kepalanya oleh Vina.
Ella baru akan membuka ponselnya untuk memesan ojek online. Namun Ia sudah di buat heran dengan eksistensi orang yang membuatnya kesal beberapa hari kemarin.
Yap, Waffiq. Sekarang sudah baikan, kok.
Walau Ella memaafkannya dengan setengah hati.
"Saya ojek online nya, neng." Waffiq memberi satu helm yang langsung di ambil oleh Ella.
"Kok perusahaannya mempekerjakan anak di bawah umur, ya?" canda Ella sambil memakai helm lalu naik keatas motor Waffiq.
Motor Waffiq melaju darisana membawa mereka berdua menuju ke sekolah Ar-rahmah yang sudah mulai ramai di jam tujuh pagi. Padahal biasanya tidak seramai ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Side
Teen Fiction[END] Hanya kisah cinta seorang remaja, yang berunjung dengan dua pilihan.