30. I can't be with you

31 44 0
                                    

"Sedih, ya. Sekarang udah jarang bersepuluh lagi."

Kayla yang sedang meminum es cokelat itu menyeletuk. Lain dengan ketiga gadis lainnya yang sama-sama termenung entah memikirkan apa.

"Kok diam, sih? Lo berdua nggak sedih?" sambil berjalan, Kayla bertanya kembali, sesekali menatap ketiga temannya yang sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Kita jadi bersepuluh waktu itu gara-gara siapa coba?" Vina balik bertanya.

"Gara-gara Waffiq suka Ella." jawab Kayla.

"Enak aja, yang pertama kali bentak-bentak empat orang itu siapa? Lo, kan?" Ella yang tidak terima menatap Kayla kembali.

"Ya, namanya orang lupa." Kayla dengan santainya kembali menyeruput minumannya.

"Tempat duduk rame semua, duduk dimana coba?" Nuryanti mengabaikan perdebatan kedua orang itu, Ia daritadi sibuk celingak-celinguk memperhatikan sekeliling.

"Ar-rahmah miskin amat nggak bisa beli kursi lagi." celetuk Ella asal-asalan.

"Mulut lo, itu ada Pak Jatmiko." Kayla mengingatkan sambil menunjuk dimana arah Pak Jatmiko berdiri sambil menatap kearah lapangan. Sedangkan Ella yang barusan berbicara menutup mulutnya karena ucapannya barusan.

"Ujung sana aja, ada Desta tapi." Nuryanti menunjuk salah satu deretan bangku kosong di pinggir lapangan sambil menatap kearah Vina. Takut mental Vina goyah karena disana ada Desta, Raffi serta Azzam, juga tambahan satu gadis lainnya yang sedang bercengkrama dengan Desta.

"Nggak apa-apa, ayo." walau berdebar, namun Vina akan berusaha bersikap baik-baik saja saat duduk disana. Maklum, gadis satu ini suka adrenalinnya terpacu.

"Laila!"

Baru mereka akan melangkah kearah yang dituju. Suara seseorang yang memanggil Ella membuat mereka sama-sama membalikkan tubuh kembali.

Itu Aril. Dengan kaos hitam dan celana  olahraga nya berlarian kecil menghampiri Ella dengan senyum yang sangat indah. Ella yang melihat ada Aril disana tentu membalas senyuman itu.

"Kak Aril? Kok disini? Aku nggak lihat Kakak daritadi." basa-basi Ella saat Aril berdiri tepat di hadapannya.

"Aku baru aja datang. Mau diskusi ulang tentang ekskul Volly disini, cuma anak-anak Volly aja, nggak satu angkatan. Sekalian refleksi ketua baru." jawab Aril masih dengan senyum cerahnya.

Ella yang mendengar itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Ini di minum, mendung cuacanya, rawan flu." Aril memberikan Ella satu gelas teh hangat yang Ia dapat saat baru datang tadi. Welcome drink yang seharusnya Ia minum, Aril berikan pada Ella.

Ella menerima teh hangat pemberian Aril sambil berucap, "Makasih, Kak." dengan senyumnya.

"Yaudah, aku balik kesana ya." ujar Aril yang dibalas anggukan oleh Ella.

Setelah Aril pergi, Ella menoleh kembali ke belakang. Sudah tidak ada Vina, Kayla dan Nuryanti disana. Mengedarkan pandagan kearah kursi yang tadi rencananya akan mereka duduki, Ella menemui ketiga gadis itu sudah berada duluan disana.

"Nggak tungguin gue." Ella pura-pura memasang raut sedih saat sampai disana dan duduk di sebelah Kayla.

"Nggak mau ganggu orang kasmaran." jawab Kayla yang langsung di lempar tatapan sinis oleh Ella.

Berbeda dengan Kayla dan Nuryanti  yang sedang tertawa terbahak-bahak karena ekspresi muka yang Ella buat. Disini Vina sedang terpatri menatap dua orang yang sedang bercengkrama mesra, sesekali tertawa bersama menandakan betapa serunya topik yang sedang mereka bahas.

Be Your Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang