Bab 10 : Rahasia Keluarga

1 0 0
                                    


Setelah melewati masa-masa sulit akibat pengkhianatan yang mengejutkan, Alya merasa hidupnya semakin kompleks. Hubungannya dengan Arga semakin kuat, tetapi beban baru muncul ketika ia mulai menggali tentang asal-usulnya sendiri. Rasa ingin tahunya mendorongnya untuk mencari tahu lebih banyak tentang orang tuanya yang hilang, yang telah menjadi bagian penting dari kehidupannya sejak ia menyadari bahwa ia adalah seorang yatim piatu.

Suatu malam, saat dia duduk di depan komputer di apartemen Arga, Alya memutuskan untuk mencari informasi lebih lanjut. Ia menggunakan semua sumber yang ia miliki, mencoba menghubungkan titik-titik yang selama ini terputus. Dengan bantuan internet dan beberapa dokumen lama yang ditemukan di panti asuhan tempat ia dibesarkan, Alya mulai mengumpulkan petunjuk.

Setelah berjam-jam mencari, dia menemukan nama seorang pengacara yang terlibat dalam proses adopsinya. Pengacara itu diketahui pernah menangani beberapa kasus yang melibatkan keluarga kaya, terutama dalam hal warisan dan penguasaan perusahaan. Alya merasakan jantungnya berdebar ketika membaca informasi itu. Ada kemungkinan bahwa orang tuanya memiliki koneksi ke dunia yang selama ini sangat asing baginya.

Keesokan harinya, Alya memberanikan diri untuk menemui pengacara tersebut. Di dalam ruang kantor yang didekorasi dengan buku hukum dan trofi penghargaan, Alya merasakan ketegangan yang luar biasa. Pengacara itu, Pak Budi, adalah seorang pria tua yang tampak bijaksana, dengan senyuman ramah yang mengesankan.

"Selamat datang, Nak. Apa yang bisa saya bantu?" tanyanya, menatap Alya dengan penuh perhatian.

Alya mengambil napas dalam-dalam. "Saya datang untuk mencari informasi tentang orang tua saya. Saya ingin tahu siapa mereka dan apa yang terjadi pada mereka."

Pak Budi mengangguk, tampak memahami kesedihan di balik kata-kata Alya. "Saya ingat kasus itu. Keluarga Anda memiliki latar belakang yang cukup menarik. Mereka berasal dari keluarga kaya yang memiliki perusahaan besar, namun mengalami tragedi yang mengubah segalanya."

Alya merasakan getaran di hatinya. "Tragedi apa yang Anda maksud?"

"Orang tua Anda terlibat dalam kecelakaan mobil yang fatal beberapa tahun lalu. Setelah kejadian itu, mereka tidak bisa ditemukan. Sementara itu, harta warisan mereka dibagikan kepada anggota keluarga lainnya. Sayangnya, karena Anda masih kecil saat itu, Anda tidak mendapat bagian."

Alya tertegun mendengar penjelasan itu. Kecelakaan mobil? Itu menjelaskan mengapa ia tidak pernah mengetahui siapa orang tuanya. Rasa sakit dan kehilangan yang selalu menggelayuti hidupnya kini menjadi lebih nyata. "Apa yang terjadi pada perusahaan mereka?"

"Perusahaan itu beralih ke tangan saudara mereka, yang kemudian memperluas bisnisnya," jelas Pak Budi. "Namun, saya rasa ada lebih banyak lagi yang bisa diungkap. Sepertinya ada beberapa ketegangan di dalam keluarga itu, tetapi saya tidak memiliki informasi lebih lanjut."

Saat keluar dari kantor Pak Budi, Alya merasakan kepingan puzzle kehidupannya mulai terhubung. Namun, ia juga merasa bingung dan khawatir. Apakah keluarga yang hilang itu adalah orang-orang yang pernah ia inginkan? Apakah mereka memiliki keterkaitan dengan perusahaan Arga?

Keesokan harinya, saat mereka berkumpul di kantor, Alya merasa gelisah. Arga memperhatikan perubahan pada diri Alya. Dia tidak bisa mengabaikan ketegangan yang tampak di wajahnya.

"Apakah ada yang salah, Alya?" tanya Arga, matanya menyelidik.

Alya menggelengkan kepala, berusaha menyembunyikan perasaannya. Namun, Arga tahu ada sesuatu yang tidak beres. Dalam hatinya, Alya merasa terjebak antara kebahagiaan yang ia rasakan bersama Arga dan rasa bersalah yang menghantuinya. Jika keluarganya memiliki koneksi dengan perusahaan Arga, apakah itu berarti dia berbohong pada Arga?

Hari demi hari berlalu, dan Alya tidak bisa mengabaikan pemikiran itu. Ketika mereka bekerja bersama, Arga sering kali berbicara tentang visi dan misi perusahaan, tentang keluarganya yang juga sangat berpengaruh dalam dunia bisnis. Keluarga Arga telah membangun reputasi yang solid, dan Alya tidak bisa menahan diri untuk berpikir bahwa ada kemungkinan bahwa keluarganya adalah bagian dari cerita itu.

Akhirnya, Alya memutuskan untuk berbicara dengan Arga tentang penemuan barunya. Mereka duduk di taman di dekat kantor, tempat di mana mereka sering menghabiskan waktu bersama. Alya merasa bahwa momen ini sangat penting, dan ia perlu jujur pada Arga.

"Arga, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan," kata Alya, menatap wajah Arga yang serius.

"Ya, apa itu?" jawab Arga dengan perhatian.

"Aku baru saja menemukan beberapa informasi tentang keluargaku. Mereka memiliki koneksi dengan dunia bisnis, dan mungkin saja mereka terlibat dengan perusahaanmu," ucap Alya, suaranya bergetar sedikit.

Arga terkejut. "Koneksi apa yang kamu maksud?"

Alya menahan napas sejenak, berusaha menyusun kata-kata yang tepat. "Orang tuaku... mereka mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu, dan aku baru tahu bahwa mereka adalah bagian dari keluarga kaya yang memiliki perusahaan besar."

Tatapan Arga berubah serius, mencerminkan rasa ingin tahunya. "Apakah kamu tahu siapa mereka?"

Alya menggelengkan kepala, hatinya berdebar. "Belum, tapi aku merasa... ada sesuatu yang lebih besar di sini. Aku tidak tahu bagaimana ini bisa mempengaruhi kita, tetapi aku merasa terjebak."

Arga menghela napas, berusaha mencerna informasi itu. Di satu sisi, ia merasa khawatir tentang bagaimana hubungan mereka dapat terpengaruh oleh sejarah masa lalu. Namun, di sisi lain, ia tahu bahwa ini adalah bagian dari hidup Alya yang tidak bisa diabaikan.

"Kita harus mencari tahu lebih lanjut, Alya. Jika keluargamu terhubung dengan perusahaan ini, kita harus menghadapi kenyataan itu bersama-sama," kata Arga dengan tegas.

Alya merasakan beban di dadanya sedikit berkurang. Setidaknya, mereka tidak perlu menghadapi ini sendirian. Namun, perasaan bersalah masih menghantui pikirannya. Dia khawatir bahwa jika dia mengetahui lebih lanjut tentang keluarganya, itu akan mengubah hubungan mereka selamanya.

"Kita bisa melakukannya, tapi aku merasa takut. Aku tidak ingin membuatmu merasa tidak nyaman," ucap Alya, suaranya bergetar.

Arga menggenggam tangan Alya dengan lembut. "Kita sudah melewati banyak hal bersama. Apa pun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama. Cinta kita lebih kuat daripada segala sesuatu yang datang dari masa lalu."

Mendengar kata-kata Arga, Alya merasa lebih kuat. Mungkin, hanya dengan mengungkapkan rahasia ini, ia bisa mulai melepaskan rasa bersalah yang mengikatnya. Sekarang adalah saatnya untuk mencari tahu tentang keluarganya dan bagaimana koneksi ini dapat memengaruhi masa depannya dengan Arga.

Dengan langkah yang lebih pasti, Alya memutuskan untuk melanjutkan penyelidikannya. Bersama Arga, mereka akan menyelidiki lebih dalam, mengungkap kebenaran, dan menemukan jalan yang akan membawa mereka ke depan—meskipun jalan itu mungkin tidak mudah. Alya menyadari bahwa tidak ada yang lebih berharga daripada cinta yang mereka bangun bersama, dan ia bersedia menghadapi segala tantangan demi masa depan yang lebih cerah.

Malaikat Kecil  "Sang CEO"Where stories live. Discover now