12

223 17 0
                                    

Setelah mengatakan itu papa sisil pun terdiam membeku, hal itu membuat sisil semakin ketakutan dan khawatir. Tapi papa sisil tiba-tiba bicara.

"Siapa bapak dari anak mu?! " Ucap papa sisil.

"Roy paaa!hiks....tapii dia malah hilang kabar...aku pengen rawat anak aku pa!tanpa ayah pun tak apa, yang penting aku dan anak ku hidup bahagia....jadi jangan usir sisil pa!hiks... " Ucap sisil dengan nada tak jelas namun masih bisa di dengar.

Zetalya yang melihat sisil menangis pun menjadi ikutan sedih. Entah kenapa ia tak terima jika sisil harus menangis seperti itu.
Zetalya menenangkan sisil dengan cara mengelus punggung dan rambut nya.

"Tapi papa ga mau tau!papa tetep akan usir kamu tapi papa akan membelikan apartemen untuk mu dan-" Belum sempat papa sisil melanjutkan ucapan nya, zetalya pun memotong ucapan papa sisil.

"Jika tidak keberatan, sisil bisa tinggal bersama saya....jadi izinkan saya untuk ikut menjaga kandungan sisil om" Ucapan zetalya membuat papa sisil menyetujui nya.

"Jika sisil mau pun silahkan e-" Ucapan papa sisil pun di pahami oleh zetalya.

"Zetalya om" Ucap zetalya.

"Oke zetalya, jaga sisil dan anaknya dan maaf sudah merepotkan mu dalam permasalahan ini" Ucap papa sisil.

"Tak apa om" Ucap zetalya.

Sisil pun setuju untuk tinggal bersama zetalya. Walaupun baru kenal beberapa hari ini namun rasanya seperti sudah bertahun-tahun.

Mereka berdua pergi meninggalkan rumah sisil e...maksudnyaa rumah papa sisil. Zetalya membantu membawa barang-barang sisil.

Dan mereka menuju ke apartemen zetalya. Disana ada beberapa kamar namun belum di bersihkan jadinya sementara sisil akan tidur bersama zetalya.

//mhiren pov.

Sore hari pun akan tibaa, kedua pemuda itu pun belum juga bangun. Dan sekarang mhiren bangun lebih dulu dan merasakan nyeri di bagian dada nya.

Dia menengok dan menemukan wajah roel menelusup ke dada nya.'astagahh'batin mhiren berusaha memindahkan kepala roel untuk berpindah posisi namun malah roel tebangun dari tidur nya.

"El.." Lirih mhiren.

"Hmm?" Jawab nya sambil menyamankan posisi nya.

"Minggir" Ucap mhiren.

Roel belum sepenuhnya bangun namun setelah beberapa saat dia membulatkan mata nya saat dia berhadapan dengan dada mhiren.

Roel segera bangun dan duduk di pinggiran kasur. Tanpa sepatah kata pun dia meninggalkan kasur dan pergi ke kamar mandi.

Mhiren hanya menghela nafas lalu merasakan sakit di bagian belakang nya sudah hilang dan artinya dia sudah bisa berjalan.

Saat dia ingin berdiri tiba-tiba dia mendengar suara ketukan pintu.

Mhiren beranjak dari tidur nya lalu dia menuju ke sumber ketukan. Saat membuka nya ternyata adalah kakak ipar nya bersama kedua anak nya.

Mhiren mempersilahkan masuk kakak ipar nya. Dan tiba-tiba Rina(sepupu roel) bertanya kepada mhiren. "Roel kemana ren?" Tanya mbak rina.

"Tadii mandi mba" Ucap mhiren.

"Oalahh yaudahh mba kesini mau titipin anak mba, yang kecil ini. Mba mau daftarin Gina(anak rina 1) sekolah"ucap mba rina kepada mhiren.

" Iyaa gapapa mba, lagian aku suka anak kecil ko"ucap mhiren tersenyum melihat kedua anak mba rina.

Mba rina tersenyum"nanti kalo nangis coba gendong dan puk' aja atau engga bikinin susu yaa?"ucap mba rina yang masih menggendong anak kedua nya yang sedang tertidur.

Secret Mactmaking (bxb-mpreg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang