S2 (9)

1.3K 83 7
                                        

disinilah lelaki manis yang baru diperiksa di rumah sakit, ia pun dijelaskan oleh dokter.

"kondisi janin anda sangat lemah, anda harus ekstra hati-hati, bersyukur kandungan anda masih bisa di selamatkan" ucap dokter tersebut.

"baik dok saya akan lebih berhati-hati lagi" ucap verin.

"baiklah saya akan anda memberikan obat pereda nyeri" ucap dokter tersebut.

"terimakaaih dok, permisi" ucap verin tersenyum.

verin pun memutuskan untuk pulang, ia memesan taxi online untuk pulang.

ia tak mau merepotkan siapapun, ia juga tak siap ditanyai tentang luka nya.

skip!

sampai dirumah verin masuk dan sepi, tak ada tanda-tanda adanya nath, verin menghela nafas dengan berat.

ia sangat sedih bahkan sangat ingin menangis, namun sekedar meneteskan air mata pun verin tak bisa.

tubuh nya menyuruhnya untuk kuat, tidak dengan hati nya.

verin menginginkan sesuatu, ia ingin memakan salad buah, karena di kulkas sudah tersedia bahan-bahan nya ia pun melangkahkan kaki nya ke dapur.

ia membuka kulkas dan mengambil buah-buah yang digunakan seperti apel, jeruk, melon, buah naga, anggur.

verin memotong buah-buah tersebut, hingga tak terasa ia selesai dengan acara membuat salad nya.

tak ingin berlama-lama disana ia pun memasuki kamar, dengan membawa salad nya.

ia tak mau bertemu dengan nathan jika pulang nanti, tak mau menambah luka pada tubuhnya.

ia memakan dengan tenang, berusaha melupakan masalah-masalah yang terjadi hari ini, apakah ia kuat?entahlah ia akan mencoba menjalani semua ini.

ia mendengar ponsel nya berdering, ia mengambilnya dan tertera nama (bunaa), verin mengangkat nya.

"halo buna?ada apa telepon verin?" tanya verin.

"buna mau kesana, kalian dirumah engga?" tanya sisil diseberang sana.

verin terdiam, tak mungkin ia bertemu dengan orang tua nya dengan kondisi seperti ini, ditambah lagi nathan tidak ada dirumah.

"verin?halo?" ucap sisil.

"ah b-buna kita tidak dirumah, verin sama nath lagi jalan-jalan buna" ucap verin berbohong.

"yah...baiklah buna akan kesitu 3 hari lagi saja, kalo ada apa-apa bilang buna sayang" -sisil.

"iyaa buna kalau begitu verin matikan telfon nya, nanti verin telfon buna lagi" ucap verin tersenyum, setidaknya 3 hari luka nya akan sembuh.

"iyaa sayang, dadahh"

"dahh bunaa" balas verin dilanjut memencet tombol berwarna merah untuk mengakhiri panggilan tersebut.

hari sudah menjelang malam, ia bingung akan memasak atau tidak.

"apa nath akan makan jika verin masak?" tanya nya kepada dirinya sendiri.

mengingat nathan selalu pulang dengan perut
kenyang, mungkin nathan memang sudah makan karena saat ini pasti sedang bersama aurel.

verin memutuskan untuk tidak masak, makanan yang tadi juga sudah ia buang.

verib sampai melupakan salad buah nya, dipikir pikir lagi ia sudah tidak ingin memakan nya jadi ia biarkan di meja saja.

Secret Mactmaking (bxb-mpreg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang