Tentang Anemone

707 41 9
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Selamat siang guys. Seperti biasa selalu ada cerita dibalik cerita. Hihi.

Shanum dengan kesabaran seluas itu nyatanya ada di dunia. Meski tak selalu lembut, ia berhasil memegang teguh agamanya di tengah hiruk pikuk dunia yang seringkali menggoda.

Kesabarannya begitu luar biasa. Cobaannya tak main-main. Di dunia nyata Shanum sudah ditentang kedua belah pihak keluarga saat awal menikah. Hingga saat ujian bertubi-tubi datang, semua saudaranya hanya mengatakan "Suruh siapa dulu dilarang nikah gak mau denger."
"Pernikahannya juga gak direstui, ya masalahnya pelik."
Dan berbagai macam lainnya.

Ia wanita hebat, luar biasa hebat.
Baktinya pada suami, ya kayak Shanum di cerita ini. Dia harus melepaskan karir sebagai PNS di sebuah lembaga penelitian yang cukup besar di Indonesia. Beralih menjadi ibu rumah tangga, mengurus anak-anaknya.

Ujiannya kini ada di anaknya yang balita. Beliau harus bolak-balik rumah sakit untuk pengobatan anaknya. Tanpa sedikitpun mengeluh. Cerita yang kami bagi terakhir kali seperti ini kurang lebih, beliau mengatakannya dengan menangis dan setiap kali aku mendapat ujian aku juga menangis mengingat setiap perkataannya, "Hidup itu akan terus diiringi ujian. Sabar adalah ilmu yang akan terus membersamainya. Lalu kapan berhentinya? Mati. Hidup itu cuma sebentar, kita cuma di suruh sabar sampai mati."

Semangat ya guys, sabar itu memang tak mudah. Tapi ingatlah bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar. Jaga lisan dan perbuatan, semoga Allah balas dengan menjaga kita selalu dalam perlindungannya. 🙏

Sama mau menyampaikan, aku libur dulu sementara waktu. Karena anakku yang kedua qadarullah kena campak. Ditambah dengan drama menyapih, karena sudah hampir tiga hari adek gak bisa nen dan pengaruh ke badanku jadi agak mriyang. 🙏
Doakan segala kebaikan untuk adek ya guys. 🙏

Salam hangat,

Ibubirru


AnemoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang