Bab 21.

13.2K 1.7K 92
                                    



Hari berjalan seperti biasa. James dan Gibran sibuk dengan pekerjaannya, Jessy pun demikian. Dean disibukkan oleh tugas serta kegiatan sekolah karena semester akhir sudah didepan mata. Keluarga Alaska kecil itu benar-benar sibuk.

Akan tetapi, keempatnya tidak pernah absen untuk berkumpul bersama ketika malam hari. Bersenda gurau satu sama lain dan menceritakan kegiatan mereka satu persatu di akhiri dengan pecah tawa seorang Deandra. Seperti saat ini, Dean tertawa lantaran Gibran menceritakan pengalaman dikejar oleh seorang transgender.

Tak ada lagi kata kaku maupun canggung diantara mereka. James pun tidak peduli pada image ketika berada di hadapan keluarga kecilnya. Membuang ego serta wibawa untuk menghilangkan segala kecanggungan.

"Aduh, lucu banget. Tapi mayan loh bang, dia cantik, " seloroh Dean setelah melihat foto candid Tg yang mengejar Gibran.

Gibran mendengus kecil mendengarnya. Dia bersedekap dada memandang Dean garang. Meski begitu, Gibran senang karena senyum adiknya kembali merekah. Sebab Dean sedikit murung mengetahui bahwa Bulan diasingkan untuk sementara waktu.

"Memangnya kamu mau punya kakak ipar seperti itu?" Dean kontan menggeleng.

"Tapi jika abang menyukainya, aku akan mencoba menerimanya."

Gibran tak menjawab, melainkan menerjang tubuh Dean dan menggelitiknya. "Coba ulangi, hm?" Tangannya tak berhenti meskipun Dean sudah meminta ampun. Sampai Dean terengah-engah, barulah Gibran melepasnya.

Dean segera berlari ke arah Jessy, mengadu pada sang ibu tentang apa yang dilakukan oleh Gibran. Padahal, Jessy juga ada di sana. "Bunda, abang nakal!" adanya menunjuk Gibran yang memeletkan lidah kearahnya.

"Lihat itu bunda!!" serunya.

James menggeleng kecil melihat tingkah kedua putranya. Matanya melirik kearah ponsel di atas meja saat dia mendapatkan notifikasi pesan dari seseorang. James mengambil ponselnya dan melihat pengirimnya.

Kontak bernama Daniel Alaska itu mengirim sebuah foto putrinya. Dimana Bulan sedang tertawa bebas bersama dua gadis yang meminta ikut bersama putrinya. Daniel juga menjelaskan serangkaian kegiatan Bulan dan bersama siapa saja dia berteman.

James menarik kurva, tidak salah dia meminta pertolongan pada adiknya itu. Bulan terlihat bahagia tanpa beban. Daniel juga membuat list tentang jadwal Bulan ke psikiater. Membawa pergi Bulan membawa perubahan signifikan bagi putrinya maupun keluarganya.

"Bunda lihat! Ayah senyum-senyum sendiri, dia pasti punya sesuatu!!"

James dikagetkan oleh suara Dean. Dia mendongak melihat wajah tengil bungsunya. Menunjuk dirinya dengan tatapan segarang mungkin. Kemudian beralih apa istrinya yang berkacak pinggang mengikuti drama putranya.

"Tunggu apalagi? Serang!!" Seperti seorang pemimpin, Gibran memerintah dengan nada tegas. Maka, setelah ucapannya, dia berlari ke arah James, memegang tubuh sang ayah, membiarkan sang adik menggelitiknya.

Jessy menatap haru pemandangan didepannya. Seandainya ada Bulan disini, maka lengkap sudah kebahagiaan mereka. Akan tetapi tidak ada yang perlu disesali. Setiap manusia memang harus menerima balasan atas apa yang telah diperbuat.

Karena kesalahan dibalas maaf kurang memuaskan bagi beberapa orang.

Dean menghentikan kegiatannya takut sang ayah pingsan karena terlalu banyak tertawa. Dia beranjak untuk duduk di sebelah James yang lelah. Menyandarkan kepala dibahu kokoh ayahnya.

Kehidupannya damai setelah insiden terakhir kali. Kepergian Bulan menjadi akhir dari konflik berkepanjangan. Dia juga tidak terlalu dekat dengan Galaksi, karena lelaki itu merasa bahwa ia terluka juga karena sebabnya.

Hanya saja Galaksi melindungi Dean dari jauh. Mengajak Dean mengobrol setidaknya satu minggu sekali. Karena jujur, baik Galaksi dan Dean merasakan kecanggungan luar biasa. Namun keduanya berpikir bahwa hal itu merupakan jalan satu-satunya agar mereka tidak menjadi asing dengan sedikit menjaga jarak.

Takdir baru yang ditulis untuk Dean akan dijalankan dengan baik dan senang hati. Berharap bahwa Dean akan siap untuk konflik apa saja yang akan diterima kedepannya nanti. Dean menerima dengan lapang kehidupan barunya ini.

Bermodalkan keberanian, Dean siap untuk menjadi Arkana. Walau sampai akhir, Arkana tak pernah muncul bahkan di dalam mimpinya.










To be ... Ending~~

Saudara Antagonis - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang