O4. Your New World

43 4 0
                                    

Di sebuah ruangan yang mewah dan elegan, beberapa staf rumah sakit dengan lembut mengarahkan Agnest untuk duduk. Ini adalah pertama kalinya Agnest keluar dari kamar perawatan, meskipun masih berada di dalam lingkungan rumah sakit.

"Apa bener, saya akan dipertemukan dengan keluarga Yohanes dan Wuri?" tanya Agnest dengan nada penuh harap kepada salah satu staf.

"Betul, anda akan bertemu dengan mereka," jawab staf itu dengan sopan, sambil menarik kursi untuknya.

Keluarga Soerijawinata selalu berpesan kepada staf mereka untuk memperlakukan Agnest dengan penuh perhatian, agar dia merasa nyaman. Namun, hati Agnest belum benar-benar tenang.

Dia tahu, pertemuan ini tidak akan lengkap tanpa kehadiran Yohanes atau Wuri, tapi setidaknya, jika Grace benar-benar menepati janjinya, dia bisa bertemu keluarga mereka.

Agnest duduk sendiri di ruangan yang megah itu, matanya memindai setiap sudut dengan penuh kekaguman. Segalanya terasa begitu asing baginya—sebuah dunia yang jauh dari masa di mana ia berasal. Desain modern yang elegan sangat kontras dengan bangunan kolonial yang dulu biasa ia lihat.

"Apa ini mimpi? Atau aku benar-benar di sini?" gumam Agnest sambil menatap sekeliling ruangan dengan heran.

Tak lama kemudian, Grace masuk ke ruangan, diikuti oleh Samuel dan Stefan.

"Agnest, maaf udah menunggu lama," ucap Grace sambil tersenyum.

"Gak apa-apa, saya juga baru saja masuk," jawab Agnest.

Mereka kemudian duduk di meja persegi yang panjang, duduk saling berhadapan. Suasana sedikit tegang, terutama bagi Agnest yang penuh harap akan pertemuan ini.

"Jadi," Grace mulai membuka pembicaraan, "seperti yang saya janjikan kemarin, saya akan mempertemukan kamu dengan keluarga Yohanes dan Wuri. Apa kamu udah siap bertemu mereka?"

Agnest mengangguk penuh semangat, merasa ini adalah momen yang ia tunggu-tunggu.

"Iya, saya siap. Mereka udah di sini?" tanya Agnest sambil melirik ke arah pintu, berharap mereka segera muncul.

Stefan tersenyum kecil dan mengangguk. "Iya, mereka udah di sini," jawabnya mewakili ibunya.

"Apa Yohanes dan Wuri ada bersama mereka?" Agnest menatap Grace, Samuel, dan Stefan bergantian, berharap jawaban yang meyakinkan.

"Kamu akan liat nanti," jawab Stefan sambil berdiri dan membukakan pintu untuk keluarga yang akan masuk.

Pintu terbuka, dan Agnest berdiri dengan hati berdebar, siap menyambut mereka. Satu per satu, anggota keluarga Soerijawinata mulai memasuki ruangan.

Pertama, keluarga Rachel muncul, yang diikuti oleh keluarga Mariska yang membuat Agnest tersentak.

"Loh? Anda?" Agnest menatap Mariska dengan bingung, merasa pernah bertemu sebelumnya.

Tak hanya itu, Alfred, si dokter yang dulu memberinya boneka Yoyo, juga muncul di belakang mereka.

"Anda juga? Dokter Fred?" Agnest makin bingung, merasa situasi ini aneh.

Alfred sedikit kikuk, terutama setelah Agnest memanggilnya dengan nama "Dokter Fred" di hadapan keluarganya. Namun, ia sudah menceritakan kepada keluarganya tentang penyamarannya, ia meminta maaf karena takut membuat gaduh, tapi untungnya mereka tidak marah sama sekali.

Keluarga besar itu kini berdiri berjajar di depan Agnest yang tampak kebingungan.

Grace tersenyum kecil. "Ini keluarga dari orang-orang yang kamu cari, Agnest."

Agnest memandang mereka satu per satu, dari ujung kiri sampai ke kanan dengan penuh kebingungan.

Sekarang ia ingat, bahwa ia pernah berfikir kalau Mariska mirip dengan Yohan, dan Grace  memiliki kemiripan dengan Wuri—semua membuatnya sulit untuk mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

Second Life | Jaehyun X Karina X JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang