O5. Jealousy

34 2 0
                                    

Hari ini, Korps Genie, unit militer tempat Yohan bertugas, sedang sibuk membangun sebuah benteng pertahanan di Batavia.

Atasannya meminta Yohan untuk mengawasi para pekerja. Biasanya, Yohan bekerja di bengkel, tetapi kali ini, atasannya ingin ia kembali bergabung dengan Korps Genie dan terlibat dalam proyek pembangunan.

Bagaimanapun, Yohan dikenal cerdas dan dapat berperan sebagai penerjemah antara militer Hindia Belanda dan para pekerja.

"Sergeant Yohan, ik heb net een rapport ontvangen dat 11 mensen gewond zijn. Kun je hen naar het ziekenhuis in Batavia brengen?"
(Sersan Yohan, saya baru terima laporan. Katanya ada 11 orang pekerja yang luka-luka, bisa antar mereka ke Rumah Sakit Batavia?)

"Goed, ik zal ze brengen."
(Siap, saya akan bawa mereka)

"Zoek alsjeblieft zo snel mogelijk 11 vervangers, zorg ervoor dat hun fysieke gesteldheid en gezondheid sterker zijn. Dit zijn de gegevens van de gewonden, neem ze mee."
(Cari 11 pengganti secepat mungkin, pastikan kondisi fisik dan kesehatan mereka lebih kuat. Ini data dari yang luka-luka, mohon diperhatikan)

"Goed."
(Siap)

🍂🍂🍂

Yohan membawa sebelas orang yang terluka ke Rumah Sakit Batavia, menggunakan truk militer yang ia pinjam dari bengkel. Sesampainya di sana, ia turun dan memberi komando tegas, meskipun kepada sesama pribumi, ia tetap dituntut profesional.

"Ayo, turun semuanya," perintahnya dengan nada datar. Di balik wibawanya, Yohan merasa hatinya tergores setiap kali melihat saudara-saudara sebangsanya diperlakukan seperti ini. Namun, sebagai prajurit, ia hanya bisa menelan rasa sakit itu dan tetap menjalankan tugasnya.

Setelah memastikan semuanya turun, Yohan berjalan ke dalam rumah sakit, mencari para perawat yang sedang bertugas.

"Sus, tolong berikan perawatan kepada mereka," katanya sambil menyerahkan surat resmi dari Tentara Kerajaan Hindia Belanda. "Ini daftar nama-nama mereka yang terluka."

Perawat itu membaca suratnya dengan seksama. "Apa mereka terluka saat bekerja, Pak?" tanyanya.

"Betul," jawab Yohan singkat.

"Kalau begitu, kami akan segera tangani," kata perawat itu sambil mengangguk.

"Oh iya, sus," Yohan menambahkan, "Pastikan mereka tidak kabur dari rumah sakit ini. Mereka tahanan kami."

"Baik, Pak. Kami akan memastikan," jawab perawat tersebut, siap menjalankan tugasnya.

Setelah tugas mengantar para pekerja selesai, Yohan bersiap untuk kembali ke tahanan. Tugasnya kali ini adalah mengambil sebelas orang pengganti untuk kerja paksa dan memastikan kesehatan mereka cukup baik untuk dipekerjakan.

Namun, ide gila terlintas di pikirannya. Bagaimana jika dia memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan Agnest? Dokter yang selalu menarik perhatiannya. Mumpung dia memiliki surat resmi dari militer, biasanya para dokter tak bisa menolak panggilan ini—menolak berarti dianggap memberontak.

“Mungkin ini gila… tapi demi lihat Agnest?” pikirnya, sembari melangkah menuju resepsionis.

"Permisi, apa Dokter Agnest ada hari ini?" tanyanya sopan.

Second Life | Jaehyun X Karina X JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang