chapter 五

201 46 37
                                    

HAPPY READING

05






"Benar Jenderal. Beberapa komplotan pembelok tampak bermunculan kembali."

Di bawah lampu temaram, Hyunjin membalikan lembaran kertas dengan cetakan infomasi disana, "Lalu?"

Lelaki muda di hadapannya terdiam sebentar, "Sudah ada 3 bank yang dibobol. Dua rumah yang mengalami kasus kebakaran disengaja, juga pengedaran narkoba yang semakin marak."

Benar. Semua hal yang diucapkan oleh lelaki bernama Seungmin itu sudah sesuai dengan informasi yang tertera di lembaran kertas tersebut. Segala kejadian beruntun mulai dari kaburnya beberapa tahanan penting sampai pengedaran narkoba, semakin menjadi-jadi. Bahkan ia masih belum tahu siapa dalang dibalik penyerangan tadi siang. Dan semuanya mulai terhubung dengan Hù Dú sebagai titik pusatnya.

"Kalau begitu, berikan ini pada kolonel Jackson di distrik sembilan," Hyunjin menyerahkan satu map biru pada lelaki muda tadi yang langsung disanggupi.

"Kalau begitu, saya mohon pamit undur diri, Jenderal."

Dengan cepat tangan Hyunjin menahan bahu Seungmin yang tadinya sudah bergerak untuk pergi. Lelaki muda itu pun berbalik dengan ekspresinya yang cukup kebingungan.

"Ada yang bisa saya bantu, Jenderal?"

Helaan nafas pelan menghembus sebagai jawaban. Sekali lagi, Hyunjin melirik pada jam dinding yang sudah menunjukan pukul delapan kurang lima menit. Artinya, waktunya sebagai Hyunjin memang tidak banyak lagi.

"Borgol tangan saya pada tiang ranjang ini," Lantas Hyunjin mengeluarkan sebuah borgol dari saku celananya lalu menyerahkan benda tersebut pada Seungmin yang semakin heran.

"Tidak usah bertanya kenapa," Tambah pria itu lagi saat raut Seungmin menunjukan tanda-tanda ingin bertanya. Sontak membuat Seungmin langsung meraih borgol tadi dari tangan Hyunjin.

Meski masih tak mengerti dengan maksud dan tujuan atasannya melakukan hal seperti ini, Seungmin tetap memborgol kedua tangan Hyunjin di antara besi ranjang. Setelah melakukan hal tersebut, Seungmin langsung pamit undur diri dan segera pergi dengan beribu-ribu pertanyaan.

Sejujurnya, Hyunjin sendiri juga bingung. Kenapa setelah sekian lama Joker kembali muncul? Seingatnya, Joker kembali muncul saat Hyunjin tengah bertugas di Tayowan. Itu pun hanya sebentar, sekitar tiga hari. Lalu ia dipindahtugaskan ke Dar al-Baida, namun anehnya, hampir setiap pagi ia harus kembali berangkat menuju Dar al-Baida karena tubuhnya berada di Gyeongseong secara begitu tiba-tiba.

Joker memang segila itu.

Dan sekarang, kepalanya sudah berdenyut-denyut tidak karuan.

Tiga ketukan terdengar disela-sela keheningan. Hyunjin mengernyit, siapa lagi sekarang? Ini bukan waktu yang pas untuk menyambut tamu atau sekedar bercakap-cakap dengan seseorang.

"Tuan??"

Merasa tidak ada jawaban di dalam, Felix kembali mengetuk-ketuk daun pintu kamar 207. Niatnya, ia ingin bertanya masalah beberapa fasilitas di kamar yang tak Felix mengerti bagaimana cara memakainya. Tentu ia harus bertanya pada Hyunjin. Namun sayangnya, Felix langsung bergegas mencari keberadaan tuannya itu dan tak menghiraukan pukul berapa sekarang.

"... pergi."

"Ya?" Felix sedikit mendekatkan telinganya pada pintu kamar itu saat ia bisa mendengar suara serak yang menyapa telinganya. Tetapi tidak begitu jelas sehingga Felix tak mendengarnya.

Mr. SunshineWhere stories live. Discover now