chapter 六

332 61 36
                                        

HAPPY READING

06






Joker masih terus-menerus mengelus puncak kepala Felix dengan lembut. Setelah mereka keluar dari tempat suram yang disebut sebagai basecamp the big J tadi, wajah pemuda itu sudah pucat pasi. Reaksi yang cukup normal, sebenarnya.

Setelah meninggalkan kekacuan yang cukup membuat suasana mencekam, Joker memutuskan untuk segera membawa Felix pergi ke tempat yang lebih tenang, mengingat kondisi pemuda itu tidak terlalu baik.

"Maaf. Aku buat kamu takut ya?"

Sebenarnya Felix ingin menggeleng. Rasanya jika ia mengiyakan ucapan Joker, akan ada sesuatu yang berbahaya menyerangnya. Tapi tanpa sengaja, Felix mengangguk. Membuat pemuda itu harus memejam erat, takut-takut jika Joker marah padanya.

Tetapi yang ia dapati hanyalah sebuah kecupan ringan di dahinya.

"Aku tidak akan bawa kamu kesana lagi. Janji," Joker tersenyum. Malam ini terasa dingin, tapi kenapa tiba-tiba tidak terasa sedingin tadi ya?

"I-iya, terima kasih."

"Bos."

Sesaat sebelum Joker ingin kembali masuk ke mobilnya, seorang lelaki muda datang. Lantas Joker mengernyit, bisa-bisanya ada yang berani menggangu waktu Joker dengan kekasihnya?

"Maaf Bos. Tapi saya mendapat laporan dari distrik lima, kalau beberapa kelompok bawah tanah tengah menjalani misi penyekapan. Dan target mereka adalah Bos," Paparnya dengan raut wajah yang cukup serius.

"Siapa?"

"Sebagian adalah golongan mafia dari Terarastan. Sisanya masih belum dapat kami identifikasi namun pergerakan mereka cukup terbilang besar."

Joker tidak lagi berbicara. Matanya yang gelap menatap datar pada wajah lelaki tadi. Tampaknya Joker tengah memikirkan sesuatu.

"Bawa kekasihku ke S11J18. Jangan sampai aku menemukan segaris luka di badannya. Komplotan itu, biar aku yang habisi."

Sehabis mendapat titah tersebut, lelaki itu langsung memperbaiki posisi berdirinya, "Siap laksanakan!"

Beberapa kali sepasang mata Felix mengerjap tidak mengerti. Ada apa ini? Situasi menyeramkan apalagi yang akan ia hadapi? Memang benar, bersama dengan Joker tidak akan ada bahaya yang berhenti menyergapnya.

Tapi terlebih dari itu semua, Felix merasa khawatir. Bagaimanapun ia masih mengerti jika Joker akan berhadapan dengan komplotan jahat di suatu tempat. Bagaimana jika ada sesuatu yang terjadi dengan Joker? Oh ayolah, Felix, kenapa harus peduli?

Felix menggeleng pelan. Entah kenapa ia merasa begitu takut berjauhan dengan sosok pria itu. Baik Hyunjin dan Joker, sama-sama bisa memberikan sensasi aneh tersendiri baginya. Seperti sebuah ikatan yang sudah lama terjalin diantara mereka. Apa jangan-jangan dulu Felix pernah bersitatap dengan Hyunjin maupun Joker di suatu tempat?

"T-Tuan—"

"Joker, sayang."

Felix meneguk salivanya berat, "Maksudnya... Joker."

Lantunan itu terasa begitu indah di telinga Joker. Rasanya seperti meminum seribu liter air penambah energi saja bagi Joker ketika namanya sukses keluar dari bibir ranum pemuda itu. Joker lagi-lagi tersenyum. Perasaannya membuncah.

Mr. SunshineWhere stories live. Discover now