14 | Emotional outburst

737 113 30
                                    

Hola! Francis Kaia UPDATE! Yuk, gas komen yang banyakkk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola! Francis Kaia UPDATE!
Yuk, gas komen yang banyakkk!

Pada kemana nih malam minggu?
Happy reading, ya!!

•••


Hampir sepuluh menit, Francis melamun. Memperhatikan tiap detail kecil punggung Kaia yang telanjang di sisi kirinya. Perempuan itu, sudah tertidur pulas sejam lalu. Menyerah pada Francis yang melahapnya tanpa pengampunan, dan waktu luang. Keduanya memanas hingga puncak. Francis menarik napas, menjatuhkan ujung jari-jemarinya pada Kaia. Mengusap lembut dan halus tubuh perempuan itu. Memikirkan aroma serta kulit milik Kaia yang mulus, hingga Francis-lah yang bersusah payah memberi tanda.

"Goodnight, Burung kecil," ucap Francis parau. Mengecup hati-hati pundak milik Kaia dengan bibirnya yang tebal. Napasnya tertahan samar. Menarik selimut untuk sepenuhnya menutupi tubuh Kaia. Kemudian beranjak menuruni ranjang.

Selama mereka berhubungan intim, belum sekalipun pria itu tidur bersama Kaia hingga pagi. Dia benar-benar menggunakan Kaia untuk seks semata, kerap meninggalkannya setelah memastikan Kaia tertidur pulas.

Francis melangkah, menatap sekitar lorong ruangan villanya yang redup. Tidak banyak cahaya di sana. Hanya beberapa bagian penting, interior mewah serta barang langka dengan beberapa bodyguard yang berjaga bergantian seharian penuh.

"Saya sudah menunggu anda sejak tadi, tuan." Vektor mendekat, tidak peduli bahwa penampilan Francis masih kacau; mengenakan underwear hitam dan mantel bulu panjang tebal.

"What?" tanya Francis dengan kedua alis terangkat. Meraih cerutu yang diulur Vektor ke arahnya.

"Ini tentang Conrad Decker," ucap Vektor. Tersenyum tipis. Membuat Francis melirik sebentar ke arah lorong di mana dia meninggalkan Kaia.

Ah! Bagaimana, jika Conrad Decker tahu, bahwa putrinya sudah menyerahkan seluruh hidup padanya. Mungkin, ini akan menjadi chapter paling mengesankan.

"Silakan tuan muda," sambung Vektor kemudian. Membuat Francis melangkah mengikutinya.

"Vek, kau sudah siapkan pakaian yang akan ku pakai untuk Red party?" tanya Francis, di sela-sela langkahnya yang tegap. Rambutnya terlihat berantakan dan basah. Aneh. Karena Francis semakin terlihat tampan dan panas dari biasanya.

"Sudah, tuan muda. Anda bisa memeriksa nya jika ingin."

"Tidak perlu. Pastikan saja keamanan pestanya. Aku tidak ingin Benjamin atau Dad merusak rencanaku!"

"Baik. Tuan muda," kata Vektor.

"Satu hal lagi. Selama kau pergi ke pesta itu. Apa seluruh anggota the Midnight pasti akan datang?" tanya Francis. Memperhatikan Vektor menekan gagang pintu dan mendorong pembatas tersebut. Menampilkan seorang pria yang memakai jubah panjang yang pekat.

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang