Hola! Kaia Francis UPDATE!
Komen yang banyak pokoknya, yaa. Sesuai isi cerita. Semoga yang rajin komen selalu bahagia, dilimpahkan cogan, dan duit yang buanyak! AamiinHappy reading!
•••
Malam gelap dan dingin, tercium aroma darah yang menyengat, ditemani delapan pasang mata yang sama tajamnya. Tengah menusuk serta menyayat-nyayat babi berukuran besar. Dengan samurai tajam, Francis sudah memenggal kepalanya tanpa sisa. Menciptakan cipratan darah menjijikkan di tengah ruangan. Francis terkekeh, namun tetap menggigit ujung rokok dengan giginya. Kemudian menarik kepala babi itu agar dia dapat memamerkan dengan bangga.
"Silakan tuan muda." Vektor mendekat. Mengulurkan talam berwarna emas.
"Untuk Kaia Decker!" ucap Francis. Meletakkan kepala babi itu layaknya perayaan besar.
"Baik, tuan. Saya akan mengirimkan babi ini untuk makan malam nona Kaia." Vektor tunduk. Segera berputar haluan menuju dapur, dan menyerahkan hewan itu untuk segera diproses.
"Lihatlah! Aku sangat murah hati pada perempuan Decker itu," kata Francis. Menghisap rokoknya dengan keras, lalu mendengar tawa pendek-pendek dari orang di sekitarnya.
"Lalu kemana anda ingin mengirim tubuh hewan ini?" tanya seorang pria di tepi ruangan. Menatap Francis yang tengah menggila.
"Kirim saja ke panti itu," kata Francis. Terdengar seperti perintah yang tegas.
"Baik, Tuan!"
"Dan kirimkan mereka bahan pokok dalam jumlah besar. Satu, dua atau tiga truck. Ya. Terserahmu!" Francis bergeser sedikit. Menjatuhkan dirinya di pinggir ruangan. Duduk dilantai untuk kembali menyalakan api rokok dengan susah payah.
"Anda ingin saya menuliskan nama anda di kartu pengirim?" tanya pria itu lagi. Terlihat penasaran.
"Ya. Pastinya! Mereka harus tahu, bahwa bantuan itu dariku. Kemurahan hatiku."
"Tentu, tuan muda."
"Jika perlu, mereka harus tahu, bahwa aku sudah mendapatkan perempuan paling cantik di wilayah itu dan menidurinya berkali-kali." Francis berdecak. Membuang rokoknya dengan frustrasi, karena pematik api miliknya rusak. "Ah. Harusnya ku kirimkan babi ini kerumah Conrad Decker. Agar dia tahu, bahwa putrinya yang cantik itu, memilih untuk mendesah dengan keras di bawahku!"
"Anda luar biasa, Tuan!"
Francis menoleh. Mendengar kalimat singkat itu. Dia tersenyum sedikit, mulai merangkak bangun. Berdiri dengan tegap dan wajah yang begitu dingin. "Yes. I know!" kata Francis, memamerkan suara yang begitu kuat dan serak. Francis lalu bergeser, meninggalkan ruangan.
Francis mendongak tinggi-tinggi, menarik napas panjang dan mengembus pelan. Langkahnya tetap tegap. Melewati lorong-lorong villa yang redup. Tapi, perhatiannya terganggu sebentar. Saat telinganya menangkap sayup-sayup suara Kaia yang tertawa dari kamarnya. Dia mengerling, pelan-pelan mendorong pintu kamar Kaia yang tak ditutup sepenuhnya. Ujung kakinya sedikit masuk, menahan pintu. Francis membeku, diam-diam mengintip perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overdose
Action🚩🚩🚩21+ | Dark romance, Angst, politic, manipulatif, grumpy, abusive, matured, Guilt Trip, revenge. Menjadi tawanan, membuat Kaia terjebak di dalam sangkar emas. Tubuhnya dilecehkan sepenuhnya, dipaksa menikmati ketakutan dan penderitaan bertahun...