03 | Scary eyes

1.3K 195 40
                                    

Chapter ini lumayan panjang, jadi, kasih komen yang banyak soal isi cerita ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter ini lumayan panjang, jadi, kasih komen yang banyak soal isi cerita ya. Vote dan share juga jangan lupa. Happy reading.

🚩 trigger warning 🚩

••

Selama satu jam, Louisiana dihantam badai. Membuat pohon, jalan, perumahan, serta fasilitas umum berantakan. Hujan deras, beserta angin kencang yang datang, sama persis seperti pikiran Francis. Kacau balau. Dia berdiri tegap, melihat Kaia berbaring di atas ranjang kamarnya. Bersama dua orang perempuan yang bahu-mebahu untuk melepas seluruh pakaian basah dari tubuh Kaia.

Putih mulus, jika Francis telah mengintip sedikit punggung perempuan itu. Kini, dengan jelas dia menatap langsung seluruh tubuhnya. Setiap inci yang terlihat benar-benar bersih, tanpa ada goresan atau tanda sedikitpun.

"Anda ingin saya memakaikan nya gaun yang mana?" tanya salah satu wanita. Menggantung dua gaun tidur di hadapannya, seolah-olah memperagakan benda itu.

Francis berdecak. Melihat gaun-gaun itu. Dia berdecak, menarik sudut bibirnya sedikit. "Sangat membosankan!" kata Francis tegas. Mengomentari pakaian itu, sambil menenggak sedikit minumannya.

"Anda ingin saya membawakan yang lain?" tanya pelayan itu lagi.

Francis diam tanpa jawaban. Dia mendekat, untuk menatap langsung tubuh itu. Meski telah basah-basahan, aroma tubuhnya masih harum, dan itu sedikit membuat Francis mabuk.

"Keluar!" titah Francis tiba-tiba. Mengerang sedikit marah, saat salah satu pelayan menyelimuti tubuh Kaia yang telanjang.

"Tuan..." ucap pelayan itu, namun segera tertahan jelas, waktu Francis menatapnya. Perempuan itu menelan ludah, hampir membuat Francis menarik pistol di pinggir ranjang. Dia menunduk, langsung menuruni kasur lalu kabur.

Francis mengulum lidah di dalam mulutnya. Menggoyang penuh semangat. Begitu tajam, kedua matanya menatap. Menetap pada tiap-tiap part tubuh Kaia yang mungil.

"Jika saja kau bukan seorang perawan. Aku pasti akan menyetubuhi mu di sini sekarang," kata Francis, menaruh pangkal tangannya yang dingin pada Kaia. Dia menyentuhnya, menyeka kening, bulu matanya, hidung, lalu bibir. Francis sedikit menekan bagian itu. Mendorong paksa ibu jarinya masuk ke dalam mulut Kaia.

Francis sedikit mengerang, merasakan betapa hangatnya mulut perempuan itu. Sial! Kejantanan nya tegang. Francis berdecak, menarik tangannya keluar. Lalu menaruh tiga jarinya pada leher perempuan itu dan berhenti di bagian dada.

"Kau menggodaku?" tanya Francis sendiri. Memutar sedikit ujung nipple Kaia, lalu turun menuju perut rata perempuan itu.

Sebenarnya, Francis ingin lebih jauh menyentuh Kaia. Karena rasanya benar-benar tidak cukup. Namun, pria itu memikirkan 'keributan' yang terjadi sebelum Kaia pingsan. Dia cukup yakin, bahwa setelahnya, perempuan ini akan mati-matian menghindarinya.

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang