19 | Bleeding

680 135 65
                                    

Hola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola. Overdose UPDATE!
Ayuk, komen yang banyak + Vote, ya!
Happy reading.

•••


"Nona Kaia sudah meninggalkan apartemen nya berminggu-minggu yang lalu. Saya juga menemukan perjalanannya ke Inggris pekan kemarin. Tapi, saya tidak bisa memastikan, dengan siapa nona bepergian. Mereka menggunakan private jet yang terdata milik sebuah bank di Kanada."

Dengan cepat, Conrad menarik ujung bibirnya dari tepi permukaan gelas. Sangat jelas mengangkat bola matanya yang hijau seperti zamrud. Cemas menyerang, namun tidak membuatnya seketika panik.

"Apa pesawat itu disewakan?" tanya Conrad. Mampu bersikap tenang. Meski sudah menyadari bahwa putrinya menghilang.

"Saya tidak yakin. Bisa disewakan, atau justru milik seseorang yang dipinjamkan untuk menghindari bukti kepemilikan."

"Kau sudah mendatangi panti-panti yang pernah dikunjunginya?"

"Sudah. Hasilnya sama. Putri anda tidak di sana."

Conrad mendengus kasar. Menahan-nahan napasnya yang terasa sesak. Ini menakutkan. Pria itu langsung memikirkan skenario terburuk tentang putrinya. Conrad tahu betul, bahwa seseorang sudah mengobrak-abrik bunker nya tanpa izin. Lalu disusul berita kehilangan Kaia. Sungguh, semua bukanlah hal yang dapat dikatakan kebetulan.

"Ada seseorang, yang mencoba menjatuhkan ku." Dalam hati, Conrad berbicara. Menderita memikirkan Kaia yang entah di mana.

"Kalungnya. Lacak kalungnya!" titah Conrad.

"Saya sudah berusaha. Namun tampaknya, ada yang membuat pelacaknya tidak terdeteksi."

Conrad berdiri dari tempatnya. Menarik kerah pakaian yang seolah-olah berusaha mencekiknya. Tatapannya sayu, menjadi kacau di ujung keraguan.

"Pasti kelompok sialan itu. Pasti." Conrad mendengus kasar. Mendongak tinggi-tinggi untuk mencari cara. Dia berjalan mondar-mandir dengan berkacak pinggang. "Rahasiakan semuanya dari Treena, dan atur perjalanan ku ke Louisiana secepatnya!"

"Baik, Tuan!"

"Dan....." Conrad berdecak keras. Memijat kening yang terlihat penuh kerutan. Dia sedikit kebingungan.

"Anda butuh sesuatu, Sir?"

"Dan, panggilkan Renzo Wagner untuk menemuiku. Ingat, rahasiakan!" ucap Conrad. Terdengar lebih jelas. Membuat pria bermata hitam itu mengangguk paham.

Conrad mengambil napas. Mengisi ulang air di dalam gelas dan menenggaknya hingga tandas. Dia panik. Terlihat jelas dari perbuatannya yang aneh. "Kunci nya ada pada Kaia. Jika orang-orang itu mengetahui bahwa kalung yang ada pada Kaia adalah kunci untuk menemukan virus itu. Mereka pasti akan membunuh putriku. Tidak. Itu tidak akan terjadi. Aku tidak akan membiarkan sesuatu hal terjadi pada Kaia. Tidak."

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang