16 | Red Party

835 126 54
                                    

Hola!! KaiaFrancis UPDATE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola!! KaiaFrancis UPDATE.
Cus, komen yang rame, banyakin vote dan jangan lupa kasih tau aku isi ceritanya.

Happy reading.

•••

Selama lima puluh lima menit, Francis menyatukan tangannya pada Kaia. Menyelipkan jari-jemari mereka tanpa lepas. Sesekali, dia mencium punggung tangannya, atau sengaja mengerjai perempuan itu dengan menekan remote vibrator nya. Matanya berkedip-kedip, menahan desahan lewat berbagai cara. Kaia menikmatinya, meski itu tidak sopan untuk ia katakan. Miliknya sudah sangat basah, dan terus menerus berkedut-kedut.

"Kau pasti ingin melompat senang karena keenakan, 'kan?" tanya Francis sambil bebisik. Sengaja mengomentari keadaan Kaia yang memalukan.

Kaia menoleh. Menatap lekat-lekat kedua mata pria itu. "Kau memang bereng.... Ah! Francis...." Kaia mengerang lagi. Waktu ingin memaki pria itu. Dia malah mendesah, sedikit lebih jelas. Kaia malu, karena suaranya mungkin mengganggu Vektor beserta sopir di depan sana.

"Aku sangat menyukai suaramu saat mendesah. Sexy!" puji Francis. Meraba-raba paha berlapis kain perempuan itu. Jika pesta malam ini selesai, Francis ingin merobek gaun itu.

"Maaf, Tuan. Kita sudah sampai." Vektor akhirnya bersuara. Membuat Francis lekas menoleh. Memperhatikan mansion serba putih dengan lampu kuning yang hangat. Ada puluhan mobil terparkir beserta ratusan ajudan yang mungkin berjaga di sekitar ruangan. Suasana itu sangat tenang untuk dilihat. "Saya akan menurunkan anda dalam dua menit."

Mendengar kabar itu dari Vektor. Kaia gugup, dengan cekatan meremas-remas gaunnya, dan menelan banyak saliva. Astaga! Bagaimana bisa, dia di sini sekarang, berada diantara orang-orang asing dengan tubuh setengah telanjang.

Vektor keluar. Memastikan keadaan sekitar. Lalu dua orang pria berpakaian merah ikut mendekat. Membantu membuka pintu mobil. Francis segera melangkah, menjemput Kaia dan kembali menggenggam tangan perempuan itu. Seolah ingin memastikan sesuatu hal.

"Selamat datang Tuan, Nona." Kata seorang pemuda dengan raut wajah yang tegang.

Kaia ingin tersenyum, membalas kesopanan pria itu. Tapi, Francis sudah lebih dulu menariknya untuk menaiki delapan anak tangga yang sangat luas di hadapannya.

"Pakai topeng mu!" titah Francis. Diam-diam berbisik. Kaia mengangguk sedikit. Menaruh mask berwarna merah dengan pinggiran renda serta riasan kupu-kupu diantara kedua belah matanya.

Francis menatapnya. Melihat bahwa mask itu rupanya tidak mampu melindungi kecantikan Kaia. Damn! Kenapa Kaia masih terlihat sangat indah dengan topeng itu. Francis mengernyitkan alis. Ikut memasang topeng untuk menutupi wajahnya sendiri. Ya. Setidaknya Francis tidak begitu kaku sekarang. Dia lalu melangkah masuk sambil menarik Kaia ke dalam lembah berbahaya.

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang