"Kak Ji, kenapa?"
"K-kenapa apanya, ho?"
"Lo gaperlu sampe segitunya, kak. Gaperlu repot beliin gue dasi yang harganya cukup buat dipake buat keseharian lo kak"
Jisung menundukkan kepalanya, enggan menatap Minho.
"Gue juga udah nyuruh lo berhenti ga didenger, ini yang lo mau padahal kan? lo mau gue ngejauh? udah gue lakuin, tapi kenapa lo malah gini, hm?"
"E-emm.." Jisung hendak menjawab tapi kenapa bibirnya kaku, terasa berat untuk mengeluarkan suara
Minho mengusak rambutnya frustasi, menyenderkan punggungnya di tembok dan mendongakkan kepala
"Gue bingung, apa sebenernya mau lo kak"
"M-minho, jangan ..."
Minho menatap ke arah Jisung, memiringkan kepalanya menunggu kalimat selanjutnya dari lelaki itu
"Hm? jangan apa kak? yang jelas."
"Gue ... gue malu Minho, gue malu sama lo"
"Gue malu, karna gue kejam sama lo dulu, dan sekarang lo udah tumbuh, jauh lebih baik ketimbang gue. Gue selalu ngehindarin lo karna gue segan sama lo ho. L-lo jauh lebih tinggi ketimbang gue yang rendah gini"
"T-tapi gue sadar tiap kali lo deketin gue, gue jadi lupa sama masalah yang gue tanggung ho" Jisung semakin menundukkan kepalanya, kini suaranya bergetar
"Dan soal dasi, g-gue denger lo suka Gucci. Jadi gue beliin itu supaya lo mau maafin gue dan deketin gue lagi. Dan karna gue udah gatau lagi harus gimana -hiks"
"Minho I'm sorry, gue nyesel"
Masih belum ada jawaban dari Minho, Jisung merasa sudah benar-benar tak ada harapan lagi.
"Minho, gapapa kok kalau gue ga dapet maaf dari lo, gue emang udah keterlaluan. J-jaga diri lo baik² ya, gue pamit"
Selama Jisung bicara dia tak mampu menatap Minho, tak siap melihat bagaimana ekspresi Minho.
Jisung pun meraih knop pintu, ingin keluar tak mau membuat Minho semakin jengkel kepadanya.
Namun belum sempat membuka, Minho menahan pintu itu dengan tangannya.
Grep
Minho memeluk tubuh kecil Jisung, mengusap punggung itu perlahan.
"M-minho?"
"Bentar, gue kangen sama lo, kak"
Jisung mendongakkan kepala, menaruh dagunya di pundak kokoh Minho, mengangkat kedua tangannya untuk membalas pelukan.
"It's okay, udah gue maafin, jadi lo ga perlu repotin diri lo lagi kak. Lagian, gue juga mana tahan diem-dieman sama lo" Minho terkekeh pelan, mendengar itu Jisung tersenyum tipis
"Hum dasar, jadi Minho mau temenan sama kak Ji lagi?"
"Temenan? gamau gue"
"O-oh gitu ya, gapapa kok-"
"Gue suka lo kak, gamau temenan"
"U-uh?"
Minho semakin mengeratkan pelukannya, membenamkan kepalanya di pundak Jisung.
"Gue mau jujur, gue suka sama lo kak, sejak dulu, gue udah tertarik sama lo sejak awal ketemu"
Pipi Jisung bersemu, ah sial. Padahal ia yakin dia membenci Minho, sebelumnya.
Minho merasakan debaran jantung Jisung, sama seperti dirinya. Minho melepas pelukannya, mengangkat dagu Jisung, pandangi wajah manis lelaki yang lebih tua darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dissemble [ MinSung ]
Romance"kenapa lo keliatan kecil sekarang, kak ji? kemana sikap kejam lo itu ke gue?" . . . WARN ⚠️ - bxb story - dom!lmh - sub!hjs - older!hjs - agak rated