▸ 19

140 26 0
                                    

Jisung pening, hari ini dirinya mendapat teguran dua kali, dalam pikirannya masih terbayang-bayang kejadian kemarin dimana Jisung bertemu Yeji.

Jujur saja jika Jisung belum sepenuhnya move on, tetapi perasaan Jisung untuk Minho kian bertambah setiap waktu.

Pemuda tupai itu merebahkan dirinya di atas sofa dalam ruangan latihan, mengistirahatkan badan sejenak sekaligus menenangkan pikiran.

"Kak Ji, okay?"

Baru saja Jisung akan terjun ke alam mimpi, tetapi Jeongin tiba-tiba datang dan mendudukkan diri di lantai bersandar dengan sofa yang ditempati Jisung.

"Hmm, kurang baik gue Je, gue mohon diem dulu ya mau merem bentar"

"Oh fine, gue temenin kak"

Jisung memejamkan mata dan menutupinya menggunakan punggung tangan, sementara Jeongin sibuk bermain game online di handphone nya.

Jeongin menghela nafas, dirinya sudah menganggap Jisung sebagai kakak, tetapi masih belum begitu terbuka dengannya, seperti banyak yang Jisung sembunyikan, sedangkan Jeongin yang cerewet itu selalu menceritakan apapun kepada Jisung.

~~••~~

"Lo ngapain ho? bengong mulu, nih kopi biar melek"

Pemuda Seo itu memasuki ruangan Minho, meletakkan satu cup kopi panas di meja milik Minho.

"Thanks bin"

"Yoi, lo ada masalah sama Jisung ya? jarang-jarang soalnya lo galau kek gini"

"Lo tau kan bin tadi dia kena tegur, pengen langsung gue samper terus gue tonjok yang udah berani bentak Jisung"

"Anjir lah kalem ho, inget lo siapa"

Minho mengerang frustasi, dirinya ingin melindungi Jisung secara terang-terangan. Rahangnya mengeras melihat kekasihnya dibentak.

Orang sekitar yang melihat ekspresi marah Minho pun mengira jika ekspresi tersebut ditujukan oleh Jisung. Sayup-sayup Minho seperti mendengar pembicaraan teman Jisung kepada kekasihnya bahwa Minho sangat marah dengan pemuda tupai itu. Entahlah atau dirinya hanya salah dengar.

"Chat gua daritadi juga ga dibales-bales bin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chat gua daritadi juga ga dibales-bales bin"

"Lagi tepar kali anaknya, tunggu aja"

Ah sial, kenapa waktu malam terasa masih lama, dirinya ingin segera membawa Jisungnya dalam pelukan.

Minho menyesap kopi pemberian Changbin dan memejamkan matanya berusaha untuk menenangkan diri.

Dissemble [ MinSung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang