1-

749 88 14
                                    

06:30

Nampak seorang remaja yang masih tertidur pulas di balik selimut tebal.

"BANGUN NI-KI" tubuh remaja tersebut tersentak begitu mendengar suara teriakan wanita, wanita tersebut menarik paksa selimut yang menggulung badan anak yang bernama Ni-ki itu "iya ma, ini bangun" ni-ki mendudukkan dirinya, berdiam sejenak untuk mengumpulkan nyawanya.

"Mandi, udah jam setengah tujuh" mendengar hal tersebut, ni-ki langsung berlari memasuki kamar mandi, wanita yang di panggil ma itu hanya mampu menggelengkan kepalanya lelah dengan tingkah anak angkatnya itu.

Anak angkat? Ya, ni-ki merupakan anak angkat dari Ibu Arin dan Bapak Raden, Arin dan Raden bertemu dengan ni-ki di sebuah panti asuhan, pengurus panti mengatakan jika ni-ki di bawa oleh seseorang saat umurnya 6, orang tersebut hanya berkata jika anak itu berusia 6 tahun dan namanya Ni-ki, di tulis dengan Strip.

Selebihnya pengurus panti tidak tau, hingga akhirnya mereka mengangkat Ni-ki menjadi anak mereka dan menyematkan nama Raden di depan nama Ni-ki.

🐥🐥🐥

Ni-ki menguap begitu dirinya sampai di sekolahan, dirinya kini memasuki kelas 10, atau kelas 1 SMA.

Beruntung hari ini ni-ki tidak telat, sehingga dia bisa tidur di kelas untuk beberapa saat.

Dirinya bersekolah di sekolah swasta  yang berada di sekitar jakarta, ni-ki memasuki ruang kelasnya, duduk sambil menunggu jam masuk berbunyi.

Srek

"Tumben nggak telat Ki" ni-ki menatap siapa yang menganggu tidurnya "pak Ganjar juga tumben nggak telat" anak yang di panggil Ganjar itu mendengus namanya itu Sagara Ginandjar, dan sahabatnya itu selalu memanggil dirinya dengan mama Ganjar.

"Hari ini ada guru baru loh"

"Oh"

"Lo mah nggak seru kalau di ajak Gibah"

"Dikira gw cewek apa kalau ada bahan gibahan langsung semangat"

"Tapi Lo tau nggak sih, gurunya itu dari Korea, bakal ngajar bahasa inggris ke kita"

"Korea? Kemarin ada dha bocah kembar dari Korea, sekarang guru dari Korea?"

"Iya, cakep nggak ya, kalau cakep jadi saingan gw sih pasti"

"Emangnya gurunya cowok apa cewek?"

"Cowok" ni-ki mengangguk paham "itu kembar Korea kok belum datang"

"Kembar Korea?"

"Si Siapa itu, Choi sapa itu"

"Yeonjun"

"Nah itu, Lo kok lancar banget manggilnya?"

"Ya mana gw tau, dan sana balik ke bangku Lo, udah masih" Sagara segera kembali ke bangkunya setelah seorang guru datang ke kelasnya, itu merupakan guru baru yang mengajar di kelas mereka karena mereka mendapat pelajaran bahasa inggris di jam pertama.

"Good morning all"

"Morning sir"

"Mungkin kalian belum tau siapa saya, sebelumnya perkenalkan nama saya Jake Shim, kalian bisa panggil saya Mr. Jake saya yang akan mengajar pelajaran bahasa inggris kedepannya"

"Sebagai salam untuk pertemuan pertama, saja akan mengabsen terlebih dahulu, mohon untuk menjawab Present" Jake mulai memanggil satu persatu muridnya.

"Raden ni-ki?" Gumamnya begitu mendapati nama yang cukup familiar untuk dirinya, terlebih saat mendapati tanda Strip di antara nama tersebut.

'ni-ki'

"RADEN NI-KI?"

"PRESENT" jawab ni-ki begitu namanya di panggil "santai aja kali Ki"

"Ini juga udah santai pek"

🐥🐥🐥

Jake termenung di ruangannya, di sekolahan tersebut, setiap guru memiliki ruangan khusus milik mereka sendiri, namun jika mereka akan rapat, biasanya akan menyiapkan ruang rapat khusus.

"Raden Ni-ki? Ni-ki? Apa dia Nishimura Riki, tapi..."

"Gimana kalau itu dia, bukankah aku harus memberitahukan hal ini ke hyung? Tapi bagaimana jika bukan? Pasti Hyung juga akan kecewa, apa aku cari tahu dulu"

"..."

"Dia sebelumnya dari panti asuhan"

🐥🐥🐥

Ni-ki duduk halte bus dengan kaki yang di ayunkan, dirinya sedang menunggu bus untuk pulang, sebenarnya dia punya motor, motor Vario, namun motornya sedang di bengkel akibat terjatuh beberapa hari yang lalu.

"Huh, lama banget" gumamnya frustasi, cuaca hari ini itu sedang terik, dan ni-ki tidak suka jika harus menunggu di cuaca yang panas, karena itu sangat menguras emosi.

Tin tin

Ni-ki mendongak begitu mendengar suara klakson mobil "ayo pulang sama kita aja" ni-ki mengernyit saat melihat kembar Korea di sana Choi Yeonjun dan Choi Beomgyu.

"Ayo, mau kelamaan di sini" seru Beomgyu, anak itu sudah turun dari mobil dan menarik ni-ki agar masuk ke dalam mobil "nggak usah narik juga kali" sewot ni-ki sambil menarik tangannya yang terasa sakit akibat Beomgyu yang mencengkram lengannya dengan kuat.

"Udah, ayo jalan Jun" Yeonjun menurut saja, lalu menjalankan mobilnya pergi dari area sekolah.

Yeonjun dan Beomgyu itu murid baru di sekolah, mereka sudah masuk sekitar 2 bulan, namun entah kenapa, ni-ki merasa sudah akrab dengan mereka, mereka juga memperlakukan ni-ki dengan sangat baik, bahkan terkesan berlebihan.

Bagaimana tidak, mereka sering memarahi ni-ki jika membuat masalah, dan yang membuat tidak suka saat mereka marah adalah karena aura mereka, mereka akan mengeluarkan aura yang cukup membuat ni-ki takut.

Itu kenapa kini ni-ki selalu menurut dengan mereka, karena dirinya takut dengan dua orang tersebut.

"Ni-ki udah makan?" Ni-ki menoleh ke dalam begitu Yeonjun bertanya "be-belum" jawabnya gugup, makan merupakan suatu kewajiban agar manusia tidak mati, dan salah satu hal yang mudah membuat mereka marah adalah ketika ni-ki telat makan.

"Kenapa belum makan?" Nah kan, mereka pasti marah, ni-ki tau mereka marah hanya dari tatapan dan nada bicara saja.

"Ta-tadi ada tugas, terus lupa nggak ke kantin buat ngerjain tugas" jawab ni-ki bohong, sebenarnya dirinya lupa ke kantin karena keasyikan main game dengan Sagara.

"Ch, mampir ke resto Yeon" Yeonjun tentu menurut, dirinya tidak mau sahabat yang sudah dia anggap adik itu sampai sakit, ni-ki hanya diam, dirinya bingung harus bereaksi apa, karena sudah di pastikan mereka marah.

🐥🐥🐥

Ni-ki memakan makanannya dengan gugup, bagaimana tidak gugup orang kedua temanya itu menatapnya tanpa mengalihkan pandangannya, dia jadi takut temanya itu Gay dan ternyata menyukainya.

Ah, itu sebuah kemungkinan yang tidak mungkin sih.

"Ni-ki, kamu bener orang indo?" Tanya Yeonjun secara tiba-tiba "iya lah, emang orang mana lagi?" Jawab ni-ki "tampang kamu nggak mencerminkan orang Indonesia"

"Nggak mencerminkan gimana?"

"Kulit kamu terlalu putih, muka kamu lebih cocok jadi orang jepang"

"..."

"Udah nggak usah di pikir ucapan dia, habisin makanmu, setelah itu kita antar pulang" ni-ki yang mendengar perintah dari Yeonjun langsung menghabiskan makanannya dan mereka segera pulang.

.
.
.
~🐥TBC🐥~

Meet Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang