27-

162 55 2
                                    

Jake duduk di sofa yang berada di ruang rawat ni-ki dengan laptop di tangannya.

"Ini, hasil cctv dari depan gerbang sekolahan ni-ki. Jam pulang saat itu di majukan pada pukul setengah 3, hal itu di sebabkan oleh para guru yang akan mengadakan rapat, pada hari Senin, hari di mana ni-ki sakit, di temukan sebuah mayat di halaman sekolah"

"Rapatnya pasti buat bahas kasus itu?"

"Iya, di cctv itu ada foto mobil orang yang bawa ni-ki, plat nomor kendaraan-nya terlihat jelas" Heeseung melihat video cctv tersebut.

"Lacak plat nomornya Jake"

"Sunghoon sedang cari tau" Heeseung mengangguk singkat.

Cklek

"Jake, ini hasil pencarian plat-nya" Sunghoon masuk ke kamar rawat ni-ki.

"Mobil itu mobil sewaan, karena mobilnya berasal dari sebuah tempat rental mobil. Saat ku tanya siapa yang menyewa mobil itu pada hari itu, pemiliknya ngasih datanya.

Tapi ternyata datanya palsu" Heeseung menghela nafas lelah.

"Ya, pelakunya juga tidak akan sebodoh itu"-Jake

"Hyung rasa ada dalang di balik ini semua"

"Itu pasti Hyung"

🐥🐥🐥

Sunoo kini tengah mengecek kembali kondisi tubuh ni-ki.

Sudah 4 hari setelah ni-ki di temukan tidak sadarkan diri.

Sampai hari ini, kondisi tubuh ni-ki memang membaik, bahkan masker oksigen sudah di lepas.

Hanya tinggal menunggu sadar saja dan itu tidak tau kapan.

Sunoo mengamati jari ni-ki, melihat apakah ada pergerakan ataupun tidak.

"Eoh" Sunoo langsung terkejut begitu melihat pergerakan di tangan adiknya.

Dengan perlahan Sunoo melihat adiknya itu membuka matanya "ni-ki? Hey denger Hyung" Sunoo mencoba untuk melihat apakah adiknya merespon.

"Hyu-ng" mendengar jawaban itu, Sunoo langsung menghela nafas lega.

"Pusing?" Ni-ki merespon dengan mengangguk pelan.

"Ni-ki ingat sesuatu?" Lagi-lagi ni-ki mengangguk.

"Hyung"

"Kenapa hm?"

"A-ir" Sunoo mengambil minum yang di sediakan di sebelah ranjang ni-ki dan membantu ni-ki meminumnya.

"Hyung periksa dulu, setelah itu istirahat" ni-ki mengangguk.

Sunoo mulai mengecek kondisi ni-ki seusai sadar.

🐥🐥🐥

Setelah selesai mengecek kondisi ni-ki, Sunoo kini tengah menyuapi ni-ki.

Sebenarnya Sunoo akan pergi sebentar, tapi ternyata ni-ki kelaparan.

"Ni-ki ingat apa aja?" Sunoo mulai menanyakan dengan hati-hati.

"Pembunuhan" jawab ni-ki dengan lirih, kejadian buruk akan terus terngiang-ngiang di kepala.

Sunoo sendiri sudah merasa khawatir saat mendengar hal itu.

"Hyunjin? Papa Hyunjin"

"Ni-ki tau?"

"Tau, ni-ki juga tau kalau... dia di penjara"

"Ada lagi?"

"Itu yang paling ni-ki ingat" Sunoo mengangguk paham.

"Sudah habis, istirahat di sini ya, Jungwon Hyung sebentar lagi datang, Hyung ada jadwal, jadi diam di kamar ngerti?"

Ni-ki mengangguk "tunggu sebentar lagi ya, Jungwon Hyung sebentar lagi pasti datang" ni-ki mengangguk sambil menikmati elusan pada Surainya.

Setelah itu Sunoo pergi dari kamar ni-ki.

Setelah kepergian Sunoo, ni-ki hanya diam sambil memikirkan tentang apa yang baru saja terjadi.

🐥🐥🐥

Malam hari.

Kini di ruangan ni-ki sudah ramai setelah semuanya datang.

Mereka langsung bergegas meninggalkan pekerjaan mereka ketika mendengar jika ni-ki telah sadar.

Dan anak itu kini tengah memakan Snack yang di beli Sunghoon sebelum sampai di rumah sakit.

Beruntung ni-ki boleh makan jajanan seperti Chiki, hanya saja belum boleh makan makanan pedas.

"Sunoo, kira-kira kapan ni-ki pulang?" Tanya Jay "sekitar 2 hari lagi, kita perlu waktu untuk pemulihan tubuh ni-ki, tapi nantinya tetap harus sering di cek" Jay mengangguk paham.

Ni-ki menatap bosan ke arah televisi di depannya.

"Hyung, ganti saluran televisi-nya" suruh ni-ki, di televisi tersebut hanya menampilkan acara reality show yang membosankan.

Heeseung langsung menyambungkan televisi tersebut ke ponselnya dan menampilkan acara kesukaan ni-ki.

"Nanti kalau pulang ke pasar malem ya" Heeseung mengangguk saja, berharap acara tersebut belum selesai ketika ni-ki pulang dari rumah sakit.

🐥🐥🐥

2 hari telah berlalu dan hari ini ni-ki bisa pulang walaupun harus tetap cek kondisi setiap seminggu sekali.

Dan baru pulang dari rumah sakit Heeseung sudah di buat resah dengan ni-ki yang terus meminta pergi ke pasar malam.

"Hyuuung~ ayo" ni-ki memeluk lengan Heeseung dengan erat "nanti ya Ki, ni-ki harus istirahat dulu"

"Aaaa nanti sampai selesai"

"Besok, ni-ki baru banget pulang, sekarang istirahat dulu okey, besok janji pergi ke pasar malam"

"Mau sekarang"

"Besok"

"Seka-"

"Besok atau tidak sama sekali" ni-ki berdecak sebal "iya besok kalau gitu, tapi janji ya" Heeseung mengusap Surai ni-ki "iya besok" ni-ki memilih pergi dengan malas.

Heeseung hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Heeseung mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan terhadap seseorang.

🐥🐥🐥

Ni-ki duduk di depan kolam ikan yang berada di taman belakang rumah.

Matanya nampak kosong menatap ke arah dalam kolam tersebut.

Kucingnya sendiri ikut duduk di sebelah ni-ki.

"Maw" ni-ki menatap kucingnya yang baru saja mengeong itu.

"Kamu mau main? Main sendiri aja sana" suruh ni-ki yang tidak mungkin di pahami oleh kucingnya itu.

Kucingnya juga tidak mau bergerak sama sekali, ni-ki menyangga dagunya pada lipatan tangan.

"Meng, menurut Lo, gw mimpi nggak?" Kucingnya nampak hanya diam menatap ni-ki "mau percaya tapi itu terasa nggak bisa di percaya, tapi itu terlalu nyata meng" ni-ki menutup matanya sejenak.

"Tapi, Sunoo Hyung sepertinya tau tentang itu semua, pasti itu nyata"

"Tapi itu, nggak mungkin banget meng buat di alami gw, apalagi saat itu umur gw masih 5-7 tahun"

"Kejadian-kejadian di ingatan gw bikin gw takut, takut semua itu nantinya akan terulang lagi"

"Terlebih saat gw liat ibu angkat gw di bunuh, gw takut meng"

.
.
.
~🐥TBC🐥~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meet Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang