13-

345 74 5
                                    

Setelah kejadian kecelakaan dan kematian orang tuanya, kini ni-ki harus kembali sakit.

Mungkin itu merupakan efek semalam ke makam saat malam hari.

Dan hingga jam 9 pagi, ni-ki belum bangun dari tidurnya, matanya masih sembab.

Heeseung memilih membiarkan ni-ki tertidur karena dia yakin ni-ki pasti kecapean.

Heeseung sendiri kini tengah berada di taman belakang bersama Sunghoon.

Adiknya itu berbicara jika kecelakaan orang tua ni-ki sudah di rencanakan.

"Jadi maksudnya ada seseorang yang udah tau kalau mereka mau ketemu kita gitu?"

"Iya, karena pelaku sendiri sekarang udah ada di kantor polisi, dan dua berbicara kalau dirinya itu hanya di suruh oleh seseorang, tapi dia sama sekali nggak mau bilang siapa itu"

"Apa mungkin orang tua ni-ki punya musuh gitu?"

"Nggak tau juga sih, kedua orang tua ni-ki itu anak tunggal, mereka juga terlahir dari keluarga sederhana, jadi kalau ada yang dendam sama mereka, itu karena apa?"

"Hyung, ku rasa ini bersangkutan dengan kita"

"?"

"Mungkin ini bersangkutan dengan mendiang Hwang Hyunjin atau keluarga Nishimura"

"Mungkin? Tapi dengan dalih apa, bahkan mungkin kenalan mereka sendiri tidak tau jika ni-ki sudah kembali dengan kita, atau di mana ni-ki"

"Tapi Sunghoon, Hyung lebih yakin jika pelakunya orang terdekat kita, karena bagaimana bisa mereka tau jika ni-ki akan bertemu dengan orang tuanya"

"Iya juga ya..."

"Tapi siapa? Kita bahkan tidak punya kenalan selain klien kita sendiri di Indonesia"

"Pelayan?"

"Tapi bagaimana bisa mereka tau, mereka pulang sebelum jam 12, kita juga selalu membahas hal seperti ini di ruangan yang tidak pernah di jamah oleh pelayan?"

"Huh, Hyung, aku takut ini dendam masa lalu, dan aku takut sesuatu yang lebih besar selain ini akan terjadi, mungkin mereka pesaing bisnis kita, dan mereka berencana menghancurkan kita dengan cara merusak mental ni-ki"

"Masuk akal"

"Dan mungkin mereka sudah menguntit orang tua ni-ki sejak beberapa hari yang lalu"

"Sepertinya kita sudah harus cepat-cepat kembali ke Korea"

"Ya, itu harus Hyung"

🐥🐥🐥

Jake berjalan di lorong sekolah, dirinya akan segera pergi ke sebuah kelas untuk mengajar di sana.

"Tau nggak, orang tua ni-ki udah meninggal tau..."

Jake berhenti di depan pintu saat mendengar pembicaraan anak muridnya.

"Anaknya sendiri udah nggak masuk satu Minggu, kayaknya dia kabur dari rumah, terus orang tuanya kena serangan jantung karena kaget anaknya pergi terus mati deh..."

"Heh, mulutnya ya"

"Biarin, nggak ada guru juga" Jake menggenggam gagang pintu erat.

Lalu dengan perlahan membuka pintu tersebut.

Tampak semua murid du kelas tersebut langsung berhamburan kembali ke tempat duduk mereka.

"Morning"

""Morning sir"

"How are you"

"we are fine sir"

"Hari ini buka buku kalian halaman 25" Jake mulai menerangkan tentang materi hari ini.

Namun sesekali dirinya menatap anak lelaki yang tadi membicarakan adiknya.

'ini pak guru napa sih natap gw terus, jangan-jangan dia denger gw ngomong tadi kali ya'

🐥🐥🐥

"Huek uhuk"

Sunoo menatap khawatir ke arah kamar mandi.

Sunoo tadi berniat untuk mengecek kondisi adiknya itu, namun ni-ki ternyata di kamar mandi.

Pintu kamar mandi di kunci dari dalam, membuat Sunoo tidak bisa masuk ke kamar mandi.

"Ni-ki biarin Hyung masuk"

Cklek

"Udah mendingan?" Tanya Sunoo yang melihat tubuh ni-ki nampak begitu lemas.

"Perutku sakit"

"Tidur dulu, biar Hyung cek" ni-ki menurut saja, Sunoo membantu ni-ki berjalan untuk duduk di kasur.

Lalu mulai mengecek kondisi tubuh ni-ki.

"Sunoo?"

"Heeseung Hyung"

"Kenapa? Ada kondisi parah?"

"Asam lambung ni-ki naik Hyung, ini pasti karena pikiran ni-ki" Sunoo mengelus Surai ni-ki.

"Ni-ki nggak boleh stress" ni-ki hanya diam, pandanganya jadi sering kosong.

"Harus minum obat?"

"Iya, biar aku ambil makan buat ni-ki, Hyung lebih baik temani ni-ki dulu" Heeseung mengangguk, lalu Sunoo pergi untuk mengambil makan siang.

🐥🐥🐥

"Jangan tidur lagi, makan dulu" Heeseung mencoba menahan ni-kinyang mulai menutup matanya.

Ni-ki sendiri sudah berusaha membuka matanya.

Cklek

"Ini Hyung makanannya, ini obatnya" Heeseung mengambil makanan yang di bawa Sunoo "mau pergi?"

"Iya Hyung, aku mau ke rumah sakit dulu"

"Hati-hati"

"Tenang aja" Sunoo pergi, Heeseung mulai menyuapi ni-ki.

"Buka mulut ni-ki"

"Nggak nafsu makan"

"Biar cepat sembuh"

"Emang kalau sembuh mama sama ayah bakal balik?" Heeseung terdiam mendengar itu, menghela nafas lelah.

"Itu memang tidak bisa terjadi, tapi setidaknya mereka bahagia liat ni-ki sehat"

"Tetep aja nggak nafsu"

"Huh, ni-ki mau makan sekarang atau mau di suapi Jay, dia nggak sesabar Hyung loh" ni-ki terdiam mendengar itu, lalu mulai membuka mulutnya.

Heeseung tersenyum melihat itu dan mulai menyuapi ni-ki dengan bubur.

"Ugh, nggak enak"

"Itu karena ni-ki sakit, makan dulu, kalau udah sembuh nanti pasti makan enak"

Akhirnya ni-ki memakan makanan tersebut walau ogah-ogahan.

.
.
.
~🐥 TBC 🐥~

Meet Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang