7-

450 72 14
                                    

Ni-ki kini sudah berada di taman belakang rumah, entah bagaimana anak itu sampai di sana.

"Ini jalan keluarnya mana sih, nggak mau ke Korea gw bjir" ni-ki celingak-celinguk ke kanan ke kiri berharap bisa melihat adanya jalan keluar.

"Tapi kalau pergi harus ke mana, ke rumah Sagara aja nggak sih? Atau si kembar aja? Tapi lupa jalan ke rumah mereka njay" ni-ki sedari tadi hanya bergumam tidak jelas.

Tidak sadarkah dia jika ada seseorang yang sedang menatapnya.

Mata ni-ki langsung berbinar begitu melihat sebuah tembok yang lebih pendek dari tembok di depannya, dirinya bisa lompat dari sana dan keluar.

Dengan semangat, ni-ki berlari menuju tembok tersebut, lalu terdiam sejenak sambil memikirkan bagaimana cara dirinya lompat.

Setelah memperhitungkan segala hal, ni-ki menaiki sebuah batu yang cukup besar, saat dirinya naik, tubuhnya bisa melewati pagar tersebut, dengan segera ni-ki menaiki pagar tersebut, tanpa sadar ada kawat di beberapa tempat.

"Ni-ki" ni-ki terlonjak begitu mendengar ada seseorang yang memanggilnya, dirinya menoleh dan mendapati orang yang cukup mirip dengan Sunoo, mirip tapi tak sama.

"Apaan sih, ganggu aja Lo"

"Turun"

"Ngatur" ni-ki segera turun dari pagar, namun sebelum itu, orang yang memanggilnya tadi lebih dulu menarik kaki ni-ki agar tidak lompat "ih, lepas" ni-ki menggerakkan kakinya berharap orang itu melepaskan genggamannya.

"Ch" orang itu langsung menarik ni-ki, namun sayangnya kaki ni-ki yang sudah bergelantungan di luar pagar harus terkena kawat sehingga membuat kakinya tergores.

Beruntung tubuh ni-ki langsung di tangkap oleh orang itu.

"Sialan Lo, akh, kaki gw sakit anj gegara Lo, lagian Lo siapa sih huh" marah ni-ki pada orang itu.

"Kamu yang ngapain, mau kabur huh"

"Iya, kenapa emang"

"Ch"

"Siapa Lo sih"

"Jungwon, kembaran Sunoo"

"Huh, kembaran?"

"Yeah" ni-ki terdiam sejenak, bukankah jika begitu dirinya tidak bisa kabur?

"Weh buset, ngapain Lo" ni-ki langsung mengalungkan tangannya di leher Jungwon begitu pria tersebut mengangkat tubuhnya, dan menggendongnya layaknya koala.

"Sunoo di rumah?"

"Iya, turunin anj, gw masih bisa jalan"

"Bahasamu seperti anak yang tak pernah di didik, kakimu harus di obati ni-ki" ni;Ki terdiam.

Tanpa sadar Jungwon membawa ni-ki ke kamar yang jelas bukan kamarnya "tunggu di sini, Hyung panggilkan Sunoo" ni-ki hanya diam, kakinya jadi terasa sakit, padahal tadi tidak terasa apapun.

'Buset berapa orang yang harus gw panggil Hyung ini'

Tak lama Jungwon dan Sunoo kembali ke kamar tersebut "hadeh, baru juga di tinggal beberapa menit udah luka aja kakinya" ujar Sunoo sambil mengambil anti septik dan perban.

"Shh" ni-ki langsung menarik kakinya begitu merasakan rasa perih pada kakinya, darah di kakinya terus keluar setelah di oleskan Anti septik.

Sunoo yang melihat itu langsung mengambil beberapa tisu "ini dalam kayaknya, di jahit aja ya" ni-ki membelalakkan matanya mendengar hal tersebut.

"Nggak mau, nggak usah" tolak ni-ki "ini kalau nggak di jahit malah lama sembuhnya"

"Biarin, yang penting nggak usah di jahit" Sunoo menghela nafas sejenak, lalu membisikan sesuatu ke Jungwon, dan Jungwon menanggapinya dengan anggukan, setelah itu Sunoo pergi dari sana setelah memperban kaki ni-ki.

Meet Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang