21. Kehancuran Ratu Annaki

6 1 0
                                    

Shaka membawa Kaili ke tempat terlarang yang ada di ibu kota. Mereka akan menjemput guru sebelum melakukan penyerangan terhadap Ratu Annaki. Sementara mereka menjemput guru, Lata sudah berhasil memasukkan seluruh pasukan bayangan yang dibawanya ke ibu kota, menempatkannya di wilayah-wilayah tertentu untuk melakukan pengepungan.

"Tempat ini adalah tempat terlarang untuk membuka segel dunia ini. Namun ... saya tidak yakin bisa membukanya. Yang membuat segel ini adalah Ratu Annaki sendiri. Darahnya mengalir di sini. Jadi, selama Ratu Annaki masih hidup, akan sulit bagi kita untuk membukanya." Penjelasan yang Shaka beberkan membuat Kaili berpikir sejenak. Jika mereka tidak bisa menjemput guru sebelum melawan Ratu Annaki, itu artinya mereka tidak memiliki pilihan lain selain melakukan penyerangan langsung ke istana.

"Kalau begitu, minta Lata untuk mengeksekusi semua penduduk ibu kota. Apa pun caranya, jangan sampai Ratu Annaki mengambil kekuatan penduduk ibu kota untuk melawan kita." Kaili berujar. Dia masih ingat pesan dari gurunya. Dia harus bisa menyelamatkan penduduk dunia dari kejamnya Ratu Annaki.

Pandangan Kaili terangkat ke arah Shaka saat laki-laki itu menggenggam tangannya. "Yakinlah. Apa pun yang terjadi, saya akan melindungi kamu." Begitu Kaili menganggukkan kepalanya, Shaka langsung mendekap tubuhnya, berlari menggunakan jurus bayangan untuk memasuki istana.

"Lata sudah berhasil mengeluarkan penduduk ibu kota yang mau bekerja sama. Sisanya melawan dan pergi mengadu ke pengawal istana." Shaka berbicara saat mereka hampir memasuki gerbang istana.

"Secepat itu?"

"Lata selalu melakukan tugasnya dengan baik. Informan dari pasukan bayangan menyebar di semua titik ibu kota. Saya yakin, Ratu Annaki tidak memiliki kekuatan cukup untuk mencapai tujuan besarnya." Penjelasan Shaka membuat Kaili mengangguk paham. Pandangannya terangkat, melihat segel yang dipasang di depan gerbang istana.

"Segel ini bukan segel biasa." Shaka kembali berujar, dia lantas maju satu langkah ke depan, lalu mengangkat tangannya dan menghadapkan telapak ke arah segel gerbang istana. "Segel ini dibuat khusus oleh Ratu Annaki dan hanya bisa dibuka oleh saya menggunakan darah."

Kaili tercengang mendengar perkataan Shaka. Mata perempuan itu membulat dengan mulut yang menganga. "Menggunakan darah untuk membuka segel? Kenapa?" Alih-alih menggunakan kekuatan tenaga dalam, kenapa Ratu Annaki justru membuat segel yang hanya bisa dibuka oleh darah Shaka?

"Demi memenuhi ambisinya untuk menghidupkan suaminya kembali, Ratu Annaki akan menghisap seluruh energi spritual milik penduduk ibu kota yang memang telah dia latih sebelumnya. Dia mungkin tidak mengantisipasi kalau suatu saat saya akan memberontak. Cara membuka segel dengan darah saya adalah bentuk kepercayaan Ratu Annaki pada saya. Namun, setelah darah diteteskan, Ratu Annaki langsung bisa melihat pergerakan saya tanpa terkecuali.

"Jadi, Kaili ... setelah kita memasuki istana, kita akan berpisah. Biarkan saya menghadapi Ratu Annaki sendiri sementara kamu, berusahalah mencari cara agar kita bisa memenangkan pertempuran ini." Perkataan Shaka berhasil membuat jantung Kaili berdebar hebat. Entah bagaimana akhirnya. Namun, Kaili tidak rela jika dia harus meninggalkan Shaka.

"Bukannya kamu bilang Ratu Annaki hanya akan hancur dengan kekuatan dewa?" tanya Kaili yang dijawab dengan anggukan oleh Shaka. Perempuan itu kembali berkata, "Lantas, mengapa kamu meminta saya pergi?"

"Kaili, dengarkan saya. Saya bukan menyuruh kamu untuk bersembunyi. Namun, untuk saat ini saya memang harus menghadapi Ratu Annaki seorang diri agar menurunkan kewaspadaannya. Sementara saya menghadapi Ratu Annaki, lakukan hal yang akan membuat kita menang. Mengerti?" Shaka menjelaskan perlahan hingga Kaili mengangguk paham.

Perempuan itu memejamkan mata sesaat, lalu matanya menatap yakin ke arah Shaka sembari berujar, "Baik. Saya berjanji akan melakukan hal yang membawa kita pada kemenangan." Jawaban penuh keyakinan yang Kaili ucapkan membuat senyum Shaka mengambang.

Within a Hundred Days (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang