Di Negara Euphorbia, tepatnya di kota Myosotis ada aturan tidak tertulis. Namun, selalu dilakukan oleh penduduknya. Jika mereka menemukan 'orang baru' yang masuk ke Negara Euphorbia, entah itu sengaja ataupun tidak, mereka akan menyerahkan orang itu ke hadapan Ratu Anniki untuk dieksekusi. Jika didapati sebagai manusia biasa, tanpa memiliki kekuatan, maka secara otomatis dia akan dibunuh tanpa ampun.
Negara ini hanya memiliki seorang ratu. Pemimpin kejam, yang selalu memberi titah menghilangkan nyawa jika tidak patuh dengan perintahnya.
Shaka buru-buru pergi dari ruang rahasia menuju kediamannya. Jika ratu sudah mulai curiga bahkan mencari tahu mengapa banyak rakyat yang menghilang tanpa jejak, maka sudah dapat dipastikan orang yang dia datangi adalah Shaka, pangeran pertama yang diangkat sendiri oleh ratu.
Tubuh Shaka membungkuk, memberi hormat dan salam pada ratu yang baru saja menginjakkan kaki di kediamannya. Jubah hitam yang semula dia kenakan telah dia tanggalkan, hanya tersisa pakaian biasa dengan wajah yang sengaja dia buat pucat.
"Salam, Yang Mulia Ratu." Shaka berujar dengan suara lemah, dia lantas memperdengarkan batuk berulang hingga keluar darah dari mulutnya.
Ratu yang melihat keadaan Shaka sontak menampilkan sorot khawatir. Wanita yang masih terlihat sangat muda itu memegangi pundak Shaka, membawa laki-laki itu duduk di ranjangnya.
"Sepertinya kondisi kamu makin memburuk." Ratu Anniki mendesah panjang, mata sayunya menatap kasihan ke arah Shaka-anak angkatnya.
"Bukan masalah, Ibunda. Namun, jika Ibunda mengizinkan, saya ingin pergi keluar istana, ke kota Mucuna untuk berobat. Saya mendengar di kota Mucuna ada terdapat tabib yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit, " ujar Shaka menjelaskan.
Ratu Annaki bergeming. Wanita itu nampak sedang berpikir sebelum menjawab, "Tentu ibunda akan mengizinkan kamu pergi. Hanya saja ... di istana sedang ada masalah, Pangeran. Dan tujuan ibunda datang ke sini ingin meminta kamu menanganinya."
Shaka tidak menjawab. Dia hanya memasang telinga, menunggu Ratu Annaki melanjutkkan ucapannya. Tangan ibundanya itu terangkat, menepuk pundak Shaka lalu kembali berkata, "Tapi melihat keadaan kamu yang seperti ini, ibunda tidak bisa menyerahkan tugas berat ini sama kamu." Ada helaan napas panjang yang menjeda ucapan Ratu Annaki sebelum melanjutkan, "Ibunda akan mengizinkan kamu pergi berobat ke Kota Mucuna. Dan tugas istana akan ibunda serahkan pada adik kedua kamu, Pangeran Erdu."
Mendengar perizinan dari Ratu Annaki, senyum samar di bibir Shaka lantas terbit. Setelah dia keluar dari ibu kota nanti dan pergi ke Kota Mucuna, laki-laki itu akan menjalankan rencana yang sudah dia susun lama.
"Terima kasih atas izinnya, Ibunda." Shaka berujar sembari membungkuk, mempersilakan Ratu Annaki yang hendak keluar dari kediamannya.
***
Izin sudah dia dapatkan, persiapan untuk pergi melatih pasukan sudah dia lengkapkan. Hanya satu masalah yang belum dia tuntaskan, mencari tahu identitas perempuan yang dia temui di dekat perbatasan ibu kota. Sisa waktu malam ini, akan Shaka gunakan untuk mengintrogasi perempuan itu.
Mata laki-laki itu menyipit saat melihat perempuan ringkih itu berjalan perlahan ke arah tanaman mawar hitam yang sengaja dia simpan. Tanpa suara Shaka membawa langkah masuk mendekati perempuan itu, sampai tangannya terangkat ingin memetik bunga, barulah Shaka bersuara dengan lantang, "Lancang! Siapa yang memberi kamu keberanian memetik bunga saya?"
Namun, bukannya berhenti, perempuan yang belum jelas asal usulnya itu justru dengan gerakan cepat memetik dan menelan tanpa mengunyah satu-satunya mawar hitam yang tumbuh di sana.
Mata Shaka melotot, ritme napasnya tidak beraturan, dadanya naik turun dengan tangan yang terkepal kuat serta rahang yang mengeras. Lantas tanpa segan laki-laki itu mencekik kuat leher Kaili. Seolah tidak ada hari esok, Shaka mengangkat tubuh perempuan itu dengan satu tangannya yang masih memegangi leher Kaili lalu melemparkannya hingga tubuh ringkih itu tersungkur sembari terbatuk-batuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Within a Hundred Days (TAMAT)
Ficción históricaKaili terjebak di dunia aneh! Karena penyakit aneh yang diderita oleh Kaili, dia diberi pilihan oleh gurunya, mati ditelan oleh penyakit atau pergi ke dimensi lain untuk menjalankan misi agar penyakitnya bisa sembuh sepenuhnya. Kaili masih muda, d...