Sea menyelam lebih dalam, membiarkan tubuhnya bergerak lincah di antara arus laut.
Sirip ekornya berkilauan saat memantulkan sisa cahaya matahari yang menerobos permukaan air. Dia meluncur dengan kecepatan yang anggun, membuat pusaran air kecil di belakangnya.
Setiap kali tubuhnya berputar, ia tertawa pelan.
Ini pertama kalinya dalam hidupnya ia merasa begitu ringan dan bahagia.
Ia berputar sekali lagi, kali ini dengan aksen salto, lalu membelah air dengan sirip ekor seperti pesenam yang baru selesai aksi terakhirnya.
Sea berhenti sejenak, memandang ke atas ke arah sinar matahari yang mulai redup, seolah masih bisa merasakan kehadiran anak laki-laki di sana, di permukaan.
Rasa penasaran yang dipendamnya sejak lama kini terasa memuncak.
'Manusia itu jahat,' begitu para duyung selalu berkata. 'Mereka hanya membawa bahaya.'
Tapi Sea tidak pernah percaya itu.Bahkan sejak kecil, ia selalu tertarik pada dunia di atas permukaan.
Sejak usianya tujuh tahun, ia sering bersembunyi di balik karang besar, memperhatikan perahu-perahu nelayan dari jauh.
Namun, hari ini berbeda. Hari ini, ia berbicara langsung dengan seorang manusia.
Dan bukan sembarang manusia— Anak laki-laki itu bahkan melihatnya, menyadarinya, dan meskipun tampak sedikit takut.
“Anak laki-laki itu...” bisiknya pelan, menikmati bunyi namanya di bibirnya sendiri, seperti rahasia kecil yang hanya dia miliki.
Dengan riang, Sea melanjutkan perjalanannya pulang, berenang lebih dalam ke perairan yang semakin dingin dan gelap.
Sea meluncur lebih dalam, menembus arus yang semakin dingin dan gelap, sampai akhirnya perairan di depannya mulai terbuka, memperlihatkan sebuah kota bawah laut yang memukau.
Kota itu tidak muncul sekaligus, melainkan perlahan— cahaya lembut dari karang-karang bioluminescent menyala di sepanjang jalan dan bangunan, menuntun makhluk laut yang melintas.
Bangunan-bangunan berstruktur organik terbuat dari koral raksasa, kerang, dan batu karang alami.
Dindingnya dihiasi dengan anemon berwarna-warni dan tumbuhan laut yang melambai mengikuti arus.
Beberapa rumah dan gedung tampak tersusun dari cangkang spiral dan mutiara besar, yang memantulkan cahaya bulan dari permukaan air.
Di antara bangunan itu, ikan-ikan kecil berenang seperti burung di udara, seolah tanpa terganggu oleh batas antara alam dan arsitektur.
Jalan-jalan utama kota adalah aliran air yang lebih deras, memudahkan duyung dan makhluk laut lainnya untuk meluncur cepat melewati pusat kota.
Di sana, pasar bawah laut terbentang, tempat lobster, gurita, dan makhluk laut lainnya berdagang perhiasan dari kerang dan batu koral...
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Under The Sea
FantasyZayyan, seorang ilmuwan dari Surabaya yang datang ke Purworejo untuk meneliti laut selatan yang terkenal ganas. Di sana, dia bertemu dengan merman puber yang penasaran dengan dunia manusia, dan terlibat dalam petualangan yang penuh tantangan dan ro...