14

209 71 9
                                    

Zayyan kembali ke pantai setelah makan siang dan beristirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zayyan kembali ke pantai setelah makan siang dan beristirahat.

Matahari masih terik meski sudah lewat tengah hari, sehingga ia mengenakan topi lebar dan baju lengan panjang.

Tas selempang kecil berisi buku catatan, pensil mekanik, dan ponsel tersampir di bahunya.

Langkahnya mantap saat ia berjalan menuju barat, menatap garis cakrawala di mana matahari perlahan mulai tenggelam.  

Dengan pandangan fokus, Zayyan berhenti sejenak untuk mengamati ekosistem di sekitar pantai. Ia mendokumentasikan tentang polusi plastik kecil yang terdampar di antara karang mati, erosi pasir, dan pola vegetasi pantai seperti cemara laut serta pandan.

Sesekali ia berjongkok untuk menyentuh tekstur pasir atau melihat jejak kaki burung yang tertekan ringan di permukaannya. 

“Curah angin tinggi di barat. Mungkin ini berhubungan dengan perubahan pasang,” gumamnya sambil mencatat temuan.

Lalu ia berhenti, menyesuaikan ponselnya untuk mengambil foto topografi.

Saat kamera terangkat, ia mengabadikan alur sungai kecil yang terhubung ke laut dan membentuk muara berpasir. Ini penting untuk dokumentasi ekosistem pantai dan arus sedimentasi. 

Namun, tanpa ia sadari, sepasang mata mengawasinya dengan penuh rasa ingin tahu dari dalam air.

Di kejauhan, Sea berenang dekat dengan garis pantai, membiarkan tubuhnya setengah tersembunyi di bawah permukaan air.

Ekor merahnya sesekali melesat keluar, tapi ia berhati-hati agar tak menarik perhatian. 

Saat Zayyan terus melangkah, Sea memiringkan kepalanya. Ia penasaran, tapi tak berani terlalu dekat.

Dalam pikirannya, ia ingin tahu apa yang membuat Zayyan begitu tertarik pada laut, seolah-olah ada hal penting yang dicari manusia itu di sini.

“Apa yang Zayyan cari sebenarnya?” pikir Sea dalam diam, berenang perlahan mengikuti jejak langkah Zayyan di pasir. 

Zayyan berhenti di dekat sebuah karang besar yang sebagian terendam, menunduk untuk memeriksa alga hijau yang tumbuh di permukaannya.

“Pertumbuhan alga ini signifikan... Mungkin ada peningkatan kandungan nutrien di perairan ini,” gumamnya.

Zayyan mencatat lagi, kali ini lebih panjang, mengaitkan fenomena ini dengan kemungkinan pencemaran limbah domestik yang tak terkendali. 

Tiba-tiba, Zayyan merasakan seperti ada yang mengawasinya. Ia menoleh ke arah laut dan melihat ombak berkilauan diterpa matahari sore, tapi tak ada yang aneh.

Beberapa perahu nelayan terlihat berlayar di kejauhan, tapi pantai ini relatif sepi. Ia mengerutkan kening, merasa aneh, lalu kembali fokus pada catatannya. 

Sea menyelam sedikit lebih dalam, berusaha menahan diri agar tak ketahuan. Ia senang melihat Zayyan tampak serius, tapi juga penasaran kenapa manusia ini begitu berbeda dari yang lain.

[BL] Under The Sea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang