20

215 61 13
                                    

Ibu Sea mendekati Zayyan yang tampak kesulitan bergerak dengan ekornya, memperhatikan gerakan renangnya yang terlihat kaku dan goyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ibu Sea mendekati Zayyan yang tampak kesulitan bergerak dengan ekornya, memperhatikan gerakan renangnya yang terlihat kaku dan goyah.

Dengan lembut, ia meletakkan tangannya di bahu Zayyan, seolah ingin memberikan dukungan.

"Apa yang terjadi padamu, nak?" tanyanya, matanya penuh perhatian.

Zayyan tersenyum kecil, mencoba menutupi ketidaknyamanannya.

"Eum… aku lelah," jawabnya pelan, berusaha menormalkan napasnya yang terengah-engah.

Ibu Sea tersenyum maklum dan mengangguk. "Benar, kamu baru menempuh perjalanan yang jauh."

Di samping Zayyan, Sea mendekat, menempatkan dirinya di sisi Zayyan dengan tangan yang siap menuntunnya.

"Ombak di laut selatan berbeda dengan di tempat asalnya, Bu." kata Sea, memberikan alasan agar Zayyan tidak terlihat terlalu mencolok.

Zayyan mengangguk, mengikuti alur pembicaraan Sea.

"Benar… aku hanya perlu waktu sedikit penyesuaian." gumamnya, meski matanya menatap Sea dengan bingung, seolah bertanya kenapa harus berbohong.

Ibu Sea tersenyum kecil lagi, lalu menatap Sea dan berkata, "Kalau begitu, ibu dan ayah akan kembali lebih dulu. Ibu akan menyiapkan makanan."

Sea memiringkan kepalanya sedikit, memberi anggukan hormat.

"Terima kasih, ibu," katanya. "Aku ingin mengajak Zayyan melihat-lihat sebentar."

Begitu Ibu dan Ayah Sea menjauh, Sea menuntun Zayyan lebih dalam menuju sudut laut yang tenang.

Sea menatap Zayyan dengan senyum kecil.

"Oke, sekarang kita latihan berenang.." katanya, menahan tawa melihat ekspresi kebingungan Zayyan yang belum sepenuhnya terbiasa dengan ekor barunya.

Zayyan melipat kedua lengannya, mengerucutkan bibir dengan cemberut.

"Aku bisa berenang kok, cuma… agak aneh saja, harus berenang dengan ekor.." gumamnya sambil menatap ekornya dengan tatapan heran.

Sea terkekeh, lalu mendekat untuk memegang tangan Zayyan.

"Ikuti gerakan ku, oke? Aku akan membantu kamu supaya terbiasa."

Sea menarik tangan Zayyan dengan lembut, membuatnya bergerak maju dengan sedikit tersendat-sendat.

Zayyan, merasa canggung, menatap Sea dengan wajah yang agak memerah.

"Jangan pegang tanganku terus… Aku kan bisa sendiri…"

Katanya bisa sendiri, tapi justru Zayyan malah hampir terbalik ketika mencoba berenang maju, membuat Sea tertawa kecil.

"Sudah, jangan malu. Kamu terlihat lucu sekali.." ujar Sea dengan senyum penuh godaan.

Sea melingkarkan satu tangannya di pinggang Zayyan, menuntunnya dengan lembut agar tetap seimbang.

[BL] Under The Sea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang