24

132 46 3
                                    

Setelah suasana mereda, keheningan terasa berat di antara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah suasana mereda, keheningan terasa berat di antara mereka.

Leo duduk dengan wajah yang menahan rasa sakit, bekas perkelahiannya dengan Sea masih tampak jelas.

Sea, yang baru saja menyadari bahwa Leo terluka karenanya, merasakan penyesalan yang mengusik hatinya.

Zayyan menatap Leo dengan khawatir, akhirnya menawarkan, “Boleh aku membantumu mengobatinya?”

"Memangnya kamu tau caranya?"

Benar juga, Zayyan menyadari dirinya sama sekali tak tahu cara mengobati luka di dunia bawah laut ini.

Tidak ada obat disini. Tidak ada obat merah. Tidak ada antiseptik. Lalu bagaimana?

Saat ia berpaling ke Sea dengan tatapan minta bantuan, Sea mengangguk dan segera keluar sejenak.

Tak lama, Sea kembali membawa segenggam tanaman laut berwarna hijau terang, sedikit berlendir, dengan aroma khas lautan.

“Gunakan ini, Zayyan. Balurkan pada luka Leo… ini akan membantu menyembuhkannya lebih cepat.” jelas Sea, sambil menyerahkan tanaman itu ke Zayyan.

Leo tampak enggan, matanya berpindah dari Sea ke Zayyan, seolah mempertimbangkan apakah akan membiarkan mereka melakukannya.

Tapi tatapan lembut dan tulus dari Zayyan berhasil meluruhkan keengganan Leo sedikit demi sedikit.

“Percayalah, ini akan membuatmu merasa lebih baik.” bujuk Zayyan, tersenyum lembut.

Leo akhirnya mengangguk perlahan, meskipun matanya masih menyiratkan ketidaknyamanan.

Perlahan, Zayyan mulai mengoleskan tanaman laut itu ke luka-luka Leo, gerakannya lembut dan penuh kehati-hatian.

Leo menarik napas tajam saat Zayyan mulai mengoleskan tanaman laut yang Sea berikan pada luka-lukanya.

Wajahnya menegang, meski dia berusaha untuk tetap tenang.

Zayyan menghentikan gerakannya, melihat ke arah Leo dengan penuh perhatian.

"Sss…"

"Apakah sakit? Aku bisa lebih lembut lagi kalau perlu." ucap Zayyan dengan nada lembut, menatap Leo dengan sorot khawatir.

Leo mengangguk pelan, menatap ke arah lain untuk menyembunyikan ketidaknyamanannya. "Tidak apa-apa… Aku sudah sering terluka. Ini bukan masalah besar."

Zayyan tersenyum kecil, lalu melanjutkan dengan sentuhan yang lebih ringan.

Setiap kali jarinya menyentuh kulit Leo, ada rasa ragu, tapi juga kepedulian yang nyata dalam gerakannya.

Sea melihat sejenak dari samping, senang Zayyan bisa membantu, lalu beranjak keluar kamar, memberi ruang untuk Leo dan Zayyan dalam keheningan yang lebih damai.

[BL] Under The Sea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang