Chapter 9

218 29 2
                                    

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***

Pastilah akan ada banyak pertanyaan yang muncul mengenai surat perjanjian Hastinapura dan Kerajaan Artha

Ternyata surat itu sudahlah ada sejak dulu, surat itu di buat atas persetujuan kedua belah pihak

Dimana isi suratnya sudah di katakan sebelumnya, tentulah hal ini juga menjadi pertanyaan kenapa sehingga kerajaan Artha menyetujui kesepakatan tersebut?

Di karenakan pada dahulu kala, kerajaan Artha di bangun di tanah milik Hastinapura, karena rasa kasihan Raja Hastinapura kepada sang raja yang bernama Artha sehingga ia memberikan tanahnya untuk di bangun sebagai kerajaan

Namun berjalannya waktu, kerajaan Artha semakin sulit untuk di kontrol, mereka ingin untuk menguasai kerajaan-kerajaan lain dan semakin semena-mena terhadap Hastinapura di tambah lagi kepada seluruh keturunan mereka tidak di ceritakan sejarah tentang kerajaan mereka, sehingga mereka dengan bangganya mengklaim bahwa itu milik mereka kepada kerajaan lain

Raja Drestarasta yang melihat akan itu pun tidak terima, sehingga membuat sebuah siasat untuk berkerja sama dengan Kerajaan Artha, padahal aslinya mah hanya menginginkan kembali tanah milik Hastinapura

Tidak di sangka Mastani malah mempermulus hal tersebut, dengan hasutannya pada Pangeran Arthasatya yang tamak sehingga ia membunuh seluruh keluarganya dari yang kecil hingga sampai yang besar menggunakan racun milik Mastani dengan begitu tidak ada lagi yang menempati isi kerajaan itu selain orang-orang Hastinapura

Lalu kematian Pangeran Arthasatya, sebenarnya obat penawar racun yang di berikan bukanlah penawarnya, justru botol itu berisi racun yang lebih kuat dari racun di botol sebelumnya

Racun itu sangat berbahaya karena di campur dengan 10% darah dari Mastani sedangkan yang sebelumnya hanya beberapa persen

Di tambah lagi jika racun itu semakin lama berada di bawah suhu yang dingin maka racunnya akan semakin berbahaya

Lalu racun itu bekerja satu jam setelah di minum, sehingga itu membuat Pangeran Arthasatya semakin percaya bahwa ia telah meminum penawarnya

Kematian Pangeran Arthasatya karena ulahnya yang telah menghina Mastani dan menghina seluruh kaum wanita di dunia, sehingga Mastani membunuhnya lewat racun miliknya

Setimpal atau tidak?

***

Karena kecerdasan dan kemampuan serta kecantikan semakin tersebar, para Resi atau brahmana pun datang untuk melihatnya

"Nak tanpa berkatku kau tetap akan selalu bersinar dan selalu membawa keberuntungan bagi siapapun yang bersama mu"ucap Resi Yagna

"Semoga hidupmu selalu bahagia"ucap Resi Sarsatya

"Semoga anak-anak mu akan menjadi seperti mu, cerdas dan hebat serta penuh daya tarik"ucap Resi Giritra

Lalu seorang Resi datang dan berkata kepada Mastani
"Nak, maukah kau menikah dengan putraku? Dia selama ini sangat-sangat mendambakan dirimu"

Sedikit terkejut namun Mastani mencoba menjawabnya dengan lembut
"Maaf Resi, aku belum mau untuk menikah"ucap Mastani sambil mengatupkan kedua tangannya

Resi yang mendengar perkataan Mastani pun mencoba memaksanya namun di tolak terus oleh Mastani

Ia pun menjadi marah
"Keras kepala mu itu membuatku sangat marah, dengarlah ini wahai Putri dari Bisma Yang Agung, kau tidak akan pernah menikah dengan siapapun, bahkan anak-anak mu akan lahir dari hubungan yang tidak di sahkan dalam upacara pernikahan!, karena semua kecerdasan serta kecantikan mu itu akan membawa petaka bagi dirimu sendiri! Dan untuk menghentikan petaka itu terus berlanjut maka kau tidak akan pernah memiliki seorang anak perempuan yang akan mewarisi segala keindahan yang ada padamu! Aku mengutuk mu!"ucap Resi tersebut dengan penuh amarah sambil menunjuk pada wajah Mastani yang menatap tidak percaya

Mastani Venenum WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang