Chapter 10

223 25 2
                                    

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***

Pagi pagi benar Mastani sudah memanggil Karna untuk mengikutinya ke sebuah tempat

"Tapi Putri ini sangat berbahaya untuk anda"ucap Karna yang masih ragu-ragu dengan ajakan Mastani

Mastani pun mendecak sebal
"Lalu apa gunanya dirimu? Aku mengajakmu untuk melindungi ku"ujar Mastani dengan sedikit angkuh

Karna yang mendengar itu pun tersenyum tipis
"Baiklah jika memang itu keinginan anda, dan tentu saja aku akan melindungi mu Yang Mulia"

"Pintar, sekarang kita akan keluar lewat lorong kecil ini, kau ikutlah aku tanpa mengeluarkan suara, okey?"ujar Mastani dengan wajah polosnya membuat Karna hanya bisa menahan gemasnya sambil menganggukkan kepalanya

"Tetapi kenapa anda tidak meminta ijin pada Bisma Yang Agung?"tanya Karna pada Mastani yang bersiap masuk ke lorong kecil itu

"Ck, tentu saja aku tidak akan diijinkan, makannya aku harus melakukan hal ini, dan kau diamlah"ujar Mastani dan lansung memasuki lorong tersebut dan di ikut oleh Karna

Kini sampailah mereka berdua di luar istana, dengan semangat Mastani langsung menatap pemandangan di depannya

"Hei pelayan!, ayo ikut aku..kita akan bersenang-senang hari ini"ucap Mastani dengan gembira sambil menarik-narik tangan Karna

Tempat di mana mereka pijaki ini adalah sebuah padang bunga dengan berbagai macam bunga, namun aromanya terasa harum

Layaknya anak kecil, Mastani berlarian ke sana kemari sambil melempar bunga-bunga yang ia petik ke atas

Karna pun hanya dia sambil menatap pemandangan indah di depannya, ia juga memetik sebuah tangkai bunga lavender yang hanya tumbuh beberapa saja di tempat itu

Namun Mastani yang melihat itu bergegas mengambil bunga milik Karna

"Ayo tangkap aku!"seru Mastani sambil tersenyum riang

Karna pun hanya tertawa kecil dan kemudian langsung mengejar Mastani

"Hehehehe...ayo tangkap akuu!"

Mereka pun berlari-larian di padang bunga sambil tertawa, karena pandangan yang tidak fokus Mastani pun terantuk pada sebuah batang bunga

HAP

Mastani menutup matanya bersiap untuk jatuh, namun ia tidak merasakan apapun perlahan ia membuka matanya

Dan yang ia lihat adalah wajah Karna yang begitu dekat dengan wajahnya,sejenak mereka bertatapan

'Gawat ini terlalu dekat, bahkan tangannya yang kekar itu sedang memeluk ku'pekik Mastani dalam batinnya

Jantung keduanya berpacu dengan cepat, saling mengagumi satu sama lain, angin berhembus pelan menerbangkan beberapa anak rambut Mastani menutupi sebagian wajahnya

Dengan lembutnya Karna menyingkirkan rambut-rambut tersebut agar ia bisa menatap wajah Mastani dengan lebih jelas dan Karna pun tersenyum manis

Sadar akan posisi mereka berdua, Mastani pun  segera bangun dari posisi itu

Ia memperbaiki saree nya yang sedikit berantakan
"Terimakasih"ucap Mastani dengan pelan sambil tersenyum malu-malu

Hal itu membuat Karna menatapnya gemas
"Putri, bolehkah aku mencubit pipi mu? Sekali saja"pinta Karna penuh harap
Sementara Mastani hanya menatapnya polos, membuat Karna tidak tahan dan langsung mencubit pipinya dengan gemas

"Ahhkk..sakit"kesal Mastani sambil menjauhkan tangan Karna dari wajahnya

"Maafkan aku putri"ucap Karna namun tidak ada rasa penyesalan, sebab ia senang karena sudah menyentuh pipi Mastani

Mastani Venenum WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang