Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***Harum semerbak bunga Lavender, memenuhi indra penciuman, angin yang berhembus menerbangkan beberapa anak rambut
Tubuh yang indah dan sehat, rambut ikal yang dibiarkan terurai, kaki yang di hiasi oleh gelang kaki serta hena yang tergambar di kakinya
Tatapan mata pun naik ke atas, melihat betapa lentiknya bulu mata itu, dan bibir semerah buah ceri
Matanya pun kemudian bertatapan dengan sepasang mata lain yang kini melihat ke arahnya
Mata berwarna biru, warnanya sangat menenangkan namun menghanyutkan membuat siapapun yang menatapnya akan terlena
Sesaat keduanya saling bertatapan, tanpa di sadari sang gadis, bahwa tatapan itu meninggalkan kesan yang indah bagi sang pria
Pria itu kini dapat melihat dengan jelas keindahan sang gadis
'betapa indahnya ciptaan Dewa yang satu ini'batin sang pria"Siapa kau?"suara lembut itu mengalun indah di telinga sang pria yang sedari tadi menatapnya dengan kagum
Sang pria yang terlena pun hanya diam, sementara yang di tatap pun mengerutkan keningnya tidak suka
"Berani-beraninya kau memasuki wilayah ku"suara yang awalnya lembut kini berubah menjadi tegas
Dan lebih mengejutkan lagi sebuah pedang sudah di todongkan pada si pria, membuat pria itu sekali lagi kagum
"Turunkan pedangmu nona, aku hanya tersesat"ucap si pria membuat gadis di depannya menatapnya tajam, pedang tetap tidak ia turunkan
"Alasan mu tidak dapat di terima, apakah kau penyusup!?"cerca si gadis, membuat sang pria tersenyum tipis
"Aku minta maaf karena sudah menginjakkan kaki ku di wilayah mu, namun ketahuilah bahwa aku bukan penyusup"jawab si pria dengan senyuman tipisnya
Baru saja si gadis ingin menjawab terdengar sebuah suara dari seberang
"Yang Mulia Putri, Para Pangeran akan pulang dari tempat perguruan hari ini"ucap salah seorang pelayan si gadisMastani yang mendengar itu pun terdiam, kemudian ia menurunkan pedangnya, namun tatapannya masih sama
Ia kemudian melangkah ke samping sang pria
"Pergilah, jika aku kembali dan masih mendapati mu berada disini maka aku tidak akan segan untuk melukai mu"Setelah itu bunyi gelang kaki itu pun menjauh dari taman tersebut meninggalkan sang pria yang terdiam kaku
Nyatanya sang pria tidak tersesat, awalnya ia hanya melewati istana namun tercium harum bunga yang begitu kuat, membuatnya sampai menyelinap ke dalam istana untuk datang ke taman Mastani
Sedangkan di sisi lain, dengan semangat Mastani berlari sambil tersenyum senang, kakak-kakaknya akan pulang
Dengan semangatnya ia mempersiapkan segala yang di perlukan untuk penyambutan kakak-kakaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mastani Venenum World
Fanfic*** Disclaimer:OOC,17+ Cerita ini di buat iseng-iseng aja, tidak sepenuhnya mengikuti alur Mahabharata, akan ada banyak hal yang di ubah terutama tentang peperangan Bharatayuddha Tidak bermaksud menghina sejarah dan lain-lainnya, ini hanya untuk kon...