Chapter 2

1.1K 97 2
                                    

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***

Saat semuanya sedang berkumpul untuk makan, Ratu Gandari, istri dari Raja Drestarasta dan ibu dari para Kurawa datang dan mengatakan bahwa hari ini mereka akan bertemu dengan saudara mereka yang lain

"Siapa ibu?"tanya Dursasana adik dari Duryudana

"Para Pandawa, anak dari Pandu, adik tiri ayah kalian, mereka akan kembali ke istana karena Pandu sudah meninggal"jawab Gandari

Mastani yang juga ikut makan dengan para Kurawa pun bertanya
"Ratu Gandari, kenapa selama ini mereka tidak tinggal bersama kita?"

"Ada beberapa hal yang tidak perlu kalian ketahui sekarang, mungkin ketika nanti kalian sudah dewasa"jawab Gandari dengan senyum tipis

Lalu setelah itu mereka pun mulai melanjutkan kegiatan mereka yang sempat terhenti

Dan setelah itu para Kurawa dan Mastani pun berdiri di depan pintu gerbang untuk menyambut kedatangan para Pandawa dan ibu Kunti

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai, dan di sambut oleh orang-orang kerajaan termasuk Mastani dan para Kurawa

Sehabis itu mereka kembali melakukan kegiatan mereka di istana

Para Kurawa dan para Pandawa pun bertemu

Penampakan para Pandawa sedikit menyedihkan, dengan pakian yang lusuh, yah selama ini mereka tinggal di hutan

Duryudana yang sombong pun langsung menghina mereka
"Hei, apa yang di lakukan oleh orang hutan seperti kalian di istana ku?"

Para Kurawa yang lain mendengar kata orang hutan membuat mereka tertawa

Para Pandawa berisi lima orang, yang pertama ada Yudhistira, Bima, Arjuna,Nakula dan Sadewa

Bima dan Arjuna yang mendengar ejekan dari Duryudana pun tidak terima
"Jaga ucapan mu!"ucap Arjuna

"Sudahlah, kita ini adalah saudara tidak baik jika saling bermusuhan"ucap Yudhistira yang mencoba untuk melerai mereka

"Hahahahaha lihatlah...dia berlagak sok dewasa"Ucap Dursasana

Bima yang sudah terlanjur marah pun berkata
"Jangan banyak bicara, tunjukkan saja secara langsung bahwa kau adalah lelaki sejati"

Maksud dari perkataan Bima adalah untuk melakukan pertarungan di antara mereka

Duryudana yang mengerti akan hal tersebut pun langsung tersenyum sinis
"Baiklah,"

Ketika keduanya sudah siap dengan kuda-kuda mereka, namun sebuah suara menginterupsi mereka

"Kak Duryudana!"seru seorang gadis manis yang menatap garang pada Duryudana

Melihat kehadiran Mastani pun membuat Duryudana memutar bola matanya malas
"Mastani, sebaiknya kau pergi dari sini, ini urusan para pria"

Dengan garangnya Mastani langsung mencubit tangan Duryudana

"Ahkk!"

"Masih kecil tidak boleh bertengkar"ujar Mastani dengan nada marahnya

"Hei, kau yang anak kecil disini..jadi pergilah dari tempat ini Mastani"usir Dursasana

Tanpa menghiraukan perkataan Dursasana, Mastani pun berbalik ke arah para Pandawa

"Hai kakak Pandawa, sebelumnya perkenalkan namaku Mastani, anak dari Bisma Yang Agung, aku mewakili kakak-kakakku untuk meminta maaf atas kejadian yang baru saja terjadi"ucap Mastani dengan lembut
Namun tidak ada yang merespon perkataan Mastani

Mastani Venenum WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang