Chapter 15

190 30 2
                                    

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***

Cahaya matahari menyinari seluruh tanah Arya meninggalkan kesan yang hangat

Bunyi kereta kuda di jalan, terdengar suara sorakan para rakyat ketika melihat Mastani yang berada di atas kereta

Pada saat ini Mastani di ijinkan turun untuk melihat langsung keadaan rakyat yang sedang merayakan holi

Rakyat begitu senang melihat kehadiran Putri kebanggaan Hastinapura

Ia di temani oleh Nakula untuk melihat-lihat para rakyat, semua tersenyum melihat keberadaan mereka berdua

"Lihatlah, mereka lebih cocok menjadi sepasang kekasih daripada bersaudara"ujar salah satu rakyat

"Ya, mereka cantik dan tampan, sangatlah cocok"sambung yang lainnya

Nakula yang tidak sengaja mendengar perkataan mereka pun tersenyum tipis
'Lihatlah Mastani para rakyat pun menyukai jika kita bersama'batin Nakula

Sementara Mastani tidak mendengarnya dan malah asik menyapa para rakyat, ia melambai-lambai tangannya guna menyapa para rakyat yang jauh dari keretanya

Lalu mata Mastani tidak sengaja menangkap kehadiran seorang ksatria tampan, yang berdiri di antara para rakyat

Dengan centilnya Mastani mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum manis

Sang ksatria yang melihat itu otomatis langsung terdiam kaku dengan hidung yang mimisan

Mastani yang melihat itu langsung tertawa kecil lalu ia mengalihkan pandangannya pada yang lain

Lalu Mastani memberikan mereka kiss bye, membuat para rakyat laki-laki pun kesemsem dan bahkan ada yang pingsan dan mimisan

Nakula hanya tersenyum kaku, namun dalam hatinya ia menahan amarah terhadap para pria yang dengan terang-terangan menatap nafsu pada Mastani

Rasanya Nakuka ingin melubangi mata mereka dengan senjatanya, namun gerakan itu di hentikan oleh Mastani

"Tenanglah kakak"

"Tapi-"

"Biar aku yang membalasnya"ujar Mastani berusaha menenangkan Nakula

Mastani mengangkat sebuah nampan berisi bubuk berwarna-warni, ia kemudian berdiri dan menebarkan semua bubuk warna-warni itu

"Selamat Hari Holi!"seru Mastani dan langsung di sambut oleh sorakan rakyatnya

Sementara sebagian bubuk-bubuk itu malah masuk ke dalam mata pria-pria mata keranjang itu, mereka pun lari kocar-kacir dan Mastani pun tersenyum senang melihat itu

Dia kemudian berbalik dan menatap Nakula sambil mengedipkan matanya seolah berkata, sudah beres.Senyum Nakula pun muncul, ia pun menganggukkan kepalanya

Sampailah mereka di pusat lain dari rumah para penduduk, di sana sudah di hiasi oleh bunga-bunga dan juga bubuk warna-warni

Nakula pun turun terlebih dahulu, ia kemudian menerima tangan Mastani dan menuntunnya untuk turun dari kereta

Sesampainya di sana mereka menyambut Mastani dan Nakula dengan bahagia

"Melihat kalian begitu bahagia, hal itu membuat aku dan kakakku Nakula juga ikut bahagia, semoga kebahagiaan yang ada ini tidak padam"ujar Mastani, lalu ia dan Nakula mengambil bubuk merah di kedua tangan mereka

Mereka pun saling berhadapan, dengan lembut keduanya saling mengoleskan bubuk merah itu di pipi

"Selamat hari Holi kakak!"ujar Mastani semangat

Mastani Venenum WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang