Chapter 19

187 33 3
                                    

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***
Setelah beberapa hari tidak bertemu, akhirnya Karna memutuskan untuk menemui Mastani

Dengan lembut Karna menyentuh dahi Mastani, mencoba mengecek suhu tubuhnya

"Aku sudah sembuh"ujar Mastani sambil menjauhkan tangan Karna dari dahinya

"Hm"namun Karna masih melanjutkan mengecek tubuh Mastani dengan memeriksa badannya, dan seluruh tubuhnya

"Ayolah Radheya, aku baik-baik saja"

"Aku hanya memastikan, mulai sekarang sebelum kau memakan makanan mu makanan itu harus di periksa dulu oleh para pelayan, aku tidak ingin sampai kau terluka seperti kemarin"ujar Karna sambil membawa Mastani ke dalam pelukannya

Mastani pun membalas pelukan Karna
"Maaf, sudah membuat kamu khawatir"

"Berjanjilah untuk selalu dalam keadaan yang baik"ucap Karna sambil melepaskan pelukannya dan mengangkat jari kelingkingnya

Mastani pun menganggukkan kepalanya dan menautkan kedua jari kelingking mereka
"Janji"

"Radheya, aku sangat bosan di kamar bagaimana kalau kita jalan-jalan?"ujar Mastani sambil menggandeng tangan Karna

Karna ingin menolak, tapi ia melihat wajah Mastani yang sepertinya sudah bosan berada di kamarnya
"Huh, baiklah..ayo kita jalan-jalan"

"Bagaimana kalau kita pergi ke taman ku?"ajak Mastani

Karna mengerutkan keningnya
"Bukankah kau melarang orang lain selain dirimu untuk masuk?"

"Terkecuali dirimu"ucap Mastani sambil mengedipkan matanya dan tertawa riang

Karna pun tersenyum tipis
'Menggemaskan'batin Karna

Mereka berdua pun berjalan ke taman khusus milik Mastani, perjalanan itu di penuhi dengan canda dan tawa

Taman Mastyavani, taman kesayangannya Mastani yang hanya boleh di masuki olehnya

Walaupun sudah pernah menyusup beberapa kali ke dalam taman ini, namun Karna masih saja kagum akan keindahannya apalagi dengan kehadiran Mastani membuatnya semakin sempurna

"Indah dan harum bukan?"

"Sangat indah dan harum, persis seperti dirimu"jawab Karna sambil menatap dalam pada Mastani

Sementara Mastani berjalan ke arah ayunannya dan duduk disana, Karna pun berjalan ke belakang Mastani, dengan perlahan ia mulai mendorong ayunan itu

Angin sepoi-sepoi, harum bunga lavender memberikan kenyamanan bagi mereka berdua

Akhirnya Karna menghentikan ayunan itu, ia pun berjalan ke depan Mastani

Sambil memegang ayunan itu Karna berkata
"Aku penasaran bagaimana bisa Dewa menciptakan gadis secantik dirimu, apakah mereka menambahkan sesuatu ketika mereka menciptakan mu?"

Pipi Mastani pun memerah, ia segera memalingkan pandangannya
"Aku juga tidak tau"

Melihat reaksi Mastani membuat Karna tertawa kecil, dengan lancangnya Karna langsung mencubit pipi Mastani

"Radheya..!"

"Kau terlalu menggemaskan"ucap Karna sambil melepaskan tangannya dari pipi Mastani

Mastani menatap garang Karna sambil mengelus pipinya yang memerah
"Jahat"

"Maaf"ekspresi wajah Karna berubah drastis, ia pun dengan cepat mengelus pipi Mastani

Melihat ekspresi Karna yang berubah karena melihat kesakitan, membuat Mastani tersenyum kecil
'Dia begitu perhatian padaku, apakah dia juga punya perasaan yang sama denganku?'batin Mastani sambil menggigit bagian dalam bibirnya

Mastani Venenum WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang