Chapter 21

155 28 2
                                    

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***

Keesokan harinya, Mastani bangun pagi-pagi sekali, ia telah meminta ijin kepada Raja Drestarasta dan Ayahnya untuk pergi ke tanah Thasatra

Sesampainya di sana

Mastani berdiri dan mengamati hutan itu sebelum memasuki nya
"Hutan ini tumbuh dengan cepat, padahal baru beberapa waktu lalu kerajaan baru di hancurkan"

Mastani pun menunduk dan menyentuh tanah itu
"Tanahnya biasa saja, sebenarnya apa yang membuatnya bisa tumbuh dengan cepat seperti ini"

Membersihkan tangannya dari tanah dan kemudian menatap hutan itu
"Baiklah, mari kita lihat apakah ada hal yang menarik di dalam atau tidak"

Mastani pun masuk ke dalam hutan tersebut, saat awal masuk Mastani merasa biasa saja, seperti hutan pada umumnya

Tetapi Mastani mulai memperhatikan pohon-pohon yang ada, ia mulai menyentuh pohon itu, Mastani merasakan tekstur kulit pohon tersebut

"Agak kasar dan tidak rata. Arah seratnya lurus, bergelombang, hingga agak berpadu. Lingkaran tumbuhnya tampak jelas"

"Berdasarkan yang aku pelajari..."Mastani mengelilingi pohon tersebut sambil menatapnya dengan seksama
"Pohon ini pastilah pohon jati"Mastani mengetok pohon itu beberapa kali dan kemudian ia mulai melihat pada pohon yang lain

"Sepertinya pohon ini banyak tersebar di hutan ini, kalian periksakan bagiku dan beritahukan berapa total semuanya"perintah Mastani pada beberapa pelayan lainnya

"Baik Yang Mulia"

Kemudian ia berjalan lagi masuk lebih dalam lagi, disinilah Mastani mulai melihat segala keindahan

Ia melihat sebuah rusa yang lewat, Mastani melihat itu dan terkesima, ia menatap rumput-rumput liar yang tumbuh

Dengan pelan ia mulai melepas alas kakinya, pelayan yang ikut di belakangnya pun ikut membuka alas kakinya, kemudian ia juga mengambil milik Mastani dan memegangnya

Mastani pun memijakkan kakinya,lalu menunduk dan memegang rumput-rumput itu

"21 pucuk rumput ini biasanya dipersembahkan selama pemujaan pada Dewa Ganesha"gumam Mastani

"21 pucuk rumput ini biasanya dipersembahkan selama pemujaan pada Dewa Ganesha"gumam Mastani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"dūrvāyugma, nama rumput ini dūrvāyugma bisa untuk pengobatan juga"

"Sepertinya kita mendapat harta karun Yang Mulia"ujar pelayan di belakangnya dengan semangat

Mastani pun kembali berdiri
"Yang lain berpisah dan melihat seluruh bagian dari hutan yang indah ini, dan sebagiannya ikut denganku, sepertinya masih ada satu bagian lagi"

"Dan lagi kumpulan seluruh informasi yang kalian dapat, setelah kita selesai dari tempat ini..aku akan mengadakan pertemuan dengan kalian"

Para pelayan pun menganggukkan kepala dan mulai berpencar dan tinggallah empat orang pelayan

Mastani Venenum WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang